Asal usul kucing selalu mengubur kotorannya sendiri
Menurut legenda ada salah satu pusaka Nabi Sulaiman yang cukup hebat. Yaitu sebutir mutiara berwarna pink ( dalam dongeng lain dikatakan berwarna putih ). Mutiara tersebut adalah kunci yang bisa membuat bangsa binatang mengerti, mampu, serta bisa menjawab bahasa manusia. Sehingga para binatang bisa berkomunikasi dengan bangsa manusia selama masa kekuasaan Nabi Sulaiman.
Namun sayangnya, di saat-saat akhir masa kekuasaan Nabi Sulaiman, terjadi sebuah pemberontakan besar oleh bangsa Jin Ifrit sehingga perang pun meledak.
Seperti yang kita dengar selama ini, Nabi Sulaiman memiliki pembantu Istimewa bernama Hud-Hud dari bangsa burung, juga penasehat dari Bangsa Semut merah. Namun ada yang luput dari pandangan kebanyakan orang, mengenai seseorang ( ups, maksudnya seekor 😁) pelayan istana, bernama Kucing ( dongeng di majalah bobo tahun 98 mengatakan kucing tersebut berwarna abu-abu dari ras persia ).
Saat perang besar terjadi, Istana kacau balau, semua porak-poranda dan yang hidup berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing. Tak terkecuali pelayan dapur dari golongan Kucing ini.
Dalam sebuah kejadian, disaat-saat yang genting, si Kucing diberikan kepercayaan untuk menyelamatkan pusaka kerajaan berbentuk mutiara, dimana selama mutiara itu masih bersinar, maka binatang akan mengetahui bahasa, berperilaku, berperadaban seperti manusia dan jin.
Sayangnya, bangsa jin yang serakah mengetahui jika mutiara tersebut dibawa lari oleh si kucing untuk disembunyikan. Si Kucing pun mendapat pengejaran membabi buta oleh bangsa jin. Dia mati-matian menyelamatkan pusaka kerajaan, sampai akhirnya terpojok, lalu jatuh terhanyut ke dalam sungai yang sangat deras.
Si Kucing hampir tewas tenggelam, walaupun akhirya diselamatkan oleh seekor binatang perenang bernama "Musang / Berang-berang air". Tragedi inilah yang membuat Kucing ketakutan tiap melihat air, karena nenek moyang mereka pernah nyaris terbunuh saat hanyut di sungai.
Musang pun berusaha menyelamatkan nyawa sang kucing. Ia berusaha memberikan pertolongan sekuat tenaga, sampai pada cara-cara mengeluarkan air dari paru-paru si kucing. Mungkin saat itu belum ada teknik nafas buatan, namun yang jelas, si musang memang menggunakan cara-cara yang mirip, sehingga tindakan tersebut secara tidak sengaja membuat air yang dimuntahkan kucing sebagian tertelan oleh si musang.
Setelah sadar dari pingsan, Sang Kucing menceritakan mengenai pelarian serta misinya untuk menyelamatkan mutiara pusaka kerajaan dari jarahan para jin. Kucing pun tak lupa mengakui jika mutiara tadi telah ia telan.
Dari penuturan sang kucing, si musang pun ketakutan, bisa jadi saat mengeluarkan air dari mulut si kucing, dia malah menelan mutiara kerajaan yang sangat berharga itu.
Sejak pertemuan mereka berdua, terjadilah dua kebiasaan unik yang terus mereka lakukan baik saat mereka masih hidup, kemudian dilanjutkan oleh para keturunannya.
Kucing akan selalu mengubur kotorannya, karena dia takut jika mutiara ajaib tadi ikut keluar bersama kotoran, maka bangsa jin bisa menemukannya dan menguasai semua binatang yang ada di dunia.
Musang sendiri berusaha mengorek dan merusak kotorannya sendiri, dengan harapan, barangkali saja dia memang secara tak sengaja menelan mutiara tersebut dan mengeluarkannya bersama kotoran.
Tikus dan Jebakan
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Menurut legenda ada salah satu pusaka Nabi Sulaiman yang cukup hebat. Yaitu sebutir mutiara berwarna pink ( dalam dongeng lain dikatakan berwarna putih ). Mutiara tersebut adalah kunci yang bisa membuat bangsa binatang mengerti, mampu, serta bisa menjawab bahasa manusia. Sehingga para binatang bisa berkomunikasi dengan bangsa manusia selama masa kekuasaan Nabi Sulaiman.
Namun sayangnya, di saat-saat akhir masa kekuasaan Nabi Sulaiman, terjadi sebuah pemberontakan besar oleh bangsa Jin Ifrit sehingga perang pun meledak.
Seperti yang kita dengar selama ini, Nabi Sulaiman memiliki pembantu Istimewa bernama Hud-Hud dari bangsa burung, juga penasehat dari Bangsa Semut merah. Namun ada yang luput dari pandangan kebanyakan orang, mengenai seseorang ( ups, maksudnya seekor 😁) pelayan istana, bernama Kucing ( dongeng di majalah bobo tahun 98 mengatakan kucing tersebut berwarna abu-abu dari ras persia ).
Saat perang besar terjadi, Istana kacau balau, semua porak-poranda dan yang hidup berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing. Tak terkecuali pelayan dapur dari golongan Kucing ini.
Dalam sebuah kejadian, disaat-saat yang genting, si Kucing diberikan kepercayaan untuk menyelamatkan pusaka kerajaan berbentuk mutiara, dimana selama mutiara itu masih bersinar, maka binatang akan mengetahui bahasa, berperilaku, berperadaban seperti manusia dan jin.
Sayangnya, bangsa jin yang serakah mengetahui jika mutiara tersebut dibawa lari oleh si kucing untuk disembunyikan. Si Kucing pun mendapat pengejaran membabi buta oleh bangsa jin. Dia mati-matian menyelamatkan pusaka kerajaan, sampai akhirnya terpojok, lalu jatuh terhanyut ke dalam sungai yang sangat deras.
Si Kucing hampir tewas tenggelam, walaupun akhirya diselamatkan oleh seekor binatang perenang bernama "Musang / Berang-berang air". Tragedi inilah yang membuat Kucing ketakutan tiap melihat air, karena nenek moyang mereka pernah nyaris terbunuh saat hanyut di sungai.
Musang pun berusaha menyelamatkan nyawa sang kucing. Ia berusaha memberikan pertolongan sekuat tenaga, sampai pada cara-cara mengeluarkan air dari paru-paru si kucing. Mungkin saat itu belum ada teknik nafas buatan, namun yang jelas, si musang memang menggunakan cara-cara yang mirip, sehingga tindakan tersebut secara tidak sengaja membuat air yang dimuntahkan kucing sebagian tertelan oleh si musang.
Setelah sadar dari pingsan, Sang Kucing menceritakan mengenai pelarian serta misinya untuk menyelamatkan mutiara pusaka kerajaan dari jarahan para jin. Kucing pun tak lupa mengakui jika mutiara tadi telah ia telan.
Dari penuturan sang kucing, si musang pun ketakutan, bisa jadi saat mengeluarkan air dari mulut si kucing, dia malah menelan mutiara kerajaan yang sangat berharga itu.
Sejak pertemuan mereka berdua, terjadilah dua kebiasaan unik yang terus mereka lakukan baik saat mereka masih hidup, kemudian dilanjutkan oleh para keturunannya.
Kucing akan selalu mengubur kotorannya, karena dia takut jika mutiara ajaib tadi ikut keluar bersama kotoran, maka bangsa jin bisa menemukannya dan menguasai semua binatang yang ada di dunia.
Musang sendiri berusaha mengorek dan merusak kotorannya sendiri, dengan harapan, barangkali saja dia memang secara tak sengaja menelan mutiara tersebut dan mengeluarkannya bersama kotoran.
Asal usul anjing bermusuhan dengan kucing
Dongeng ini dibawakan oleh - Safira, Pendongeng Cilik.
Suatu hari, anjing dan kucing sedang berjalan jalan di tepi hutan. Sedang asyik mereka berjalan jalan, tiba tiba mereka melihat seekor monyet yang sedang memanjat sebuah pohon. Si Anjing berkata “guk...guk..guk........lihat lah, betapa lincahnya monyet itu memanjat pohon! Aku ingin sekali bisa memanjat seperti dia!”. Si kucing dengan heran memandang kepada anjing seraya berkata “ meong ...meong.... xi...xii... Mana mungkin kamu bisa memanjat pohon. Kamu kan tidak punya cakar yang kuat! Kita berdua ini, sudah ditakdirkan oleh Tuhan untuk hanya bisa berjalan di atas tanah” Merekapun kemudian bersepakat untuk meminta kepada Tuhan agar diberikan cakar yang kuat sehingga bisa memanjat seperti monyet.
Tapi karena Tuhan hanya bisa memberikan kekuatan kepada salah satu diantara mereka, akhirnya anjing dan kucing sepakat untuk berlomba lari secepat mungkin ke rumah Tuhan.
“Hai kucing...saya tantang kamu untuk lomba lari ke rumah Tuhan besok pagi. Siapa yang lebih duluan sampai, maka dialah yang bisa diberi kekuatan cakar utk memanjat pohon” Anjing merasa dirinya yang akan lebih cepat sampai ke rumah Tuhan, karena larinya lebih kencang dari si kucing.
Karena kucing ingin bisa memanjat pohon juga, maka dia menerima tantangan tersebut. “meong .....meong...heemmm siapa takut! , aku terima tantanganmu. Besok tepat pukul 6 pagi, kita mulai lombanya”
Nah... si anjing ternyata mempunyai sebuah rencana yang hebat agar dia bisa menjadi juara dalam lomba tersebut. Dia tahu bahwa si kucing suka dengan semangkuk susu. Maka dia berencana akan menaruh mangkuk susu di tepi jalan menuju rumah Tuhan.
“aku akan meletakkan mangkuk susu yang lezat ini di tepi jalan, sehingga si kucing akan berhenti untuk meminum susu ini...hemmm yummy sekali susu ini! Pasti si kucing akan suka dan lupa dengan lomba lari ke rumah Tuhan. He...he...he...”
Namun si kucing ternyata juga memiliki sebuah rencana yang tak kalah hebat dengan si anjing. Dia tahu kalo anjing suka sekali dengan tulang. Maka si kucing juga akan meletakkan sebatang tulang yang sangat lesat di tepi jalan.
Malam harinya, si kucing mulai menjalankan aksinya.“meong.... aku letakkan di sini saja tulang ini. Besok pasti si anjing akan memakan tulang ini dengan asyikya.” Setelah meletakkan tulang, maka si kucing pulang ke rumah dan tidur. Sebelum tidur, tak lupa dia menyetel alarm agar tidak terlambat bangun pada pukul 6 pagi.😂😂
Sementara itu di tempat lain, si anjing juga sedang meletakkan semangkuk susu di tepi jalan. “guk..guk.. aku letakkan saja di sini susu yang sangat lezat ini, besok pasti si kucing akan berhenti dan minum susu yang sangat lezaaatt ini.” Lalu si anjing pulang kerumahnya. Tetapi sesampainya di rumah, si anjing tidak langsung tidur. Tapi dia malah nonton teve sampai tengah malam.🤣🤣🤣
Pagi harinya si kucing terbangun karena alarmnya berbunyi. “ kring..kring........../ kring..kring......./kring..kring..... “ huamm ... “oh.... rupanya sudah pagi ya! “ Aku sarapan dulu pagi ini dengan semangkuk susu yang sangat lezaat...”
Dengan lahap si kucing mulai meminum susu tersebut............”slurp...slurp.... “ si kucing meminum susu tersebut sampai habis! Dan kemudian menuju ke tempat lomba lari. Sementara itu, si anjing masih tertidur dengan pulasnya karena menonton tv sampai larut malam. Suara ngorok “ ngoookkk...ngooook..ngrokk....! Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan si anjing masih belum bangun dari tidurnya.
“Tok...tok.....tok.... 2x“ Hey..bangun...! bangun..! bangun..! hari sudah siang dan waktunya untuk lomba lari” Teriak si kucing membangunkan anjing. Karena kaget, si anjing pun terbangun . Sambil mengusap matanya yang masih merah dia berkata” Wah.... saya telat bangun rupanya!” kata anjing.
“Iya.. ayo kita segera mulai perlombaan lari menuju rumah Tuhan".Kata kucing.
Merekapun berdua segera menuju ke lapangan tempat perlombaan. Di sana sudah banyak binatang-binatang lain yang menunggu perlombaan tersebut.
Kita hitung sama-sama... satu...dua ....tiga..... Anjing dan kucing segera berlari secepatnya menuju ke rumah Tuhan. Namun ketika sedang berlari, si kucing melihat semangkuk susu yang sangat lesat di tepi jalan.
“wow...apaan tuh!!... sepertinya susu itu sangat enak dan lesat untuk diminum!”kata kucing dalam hati.
Tapi karena dia sudah sarapan tadi pagi, maka dia terus berlari tanpa memperdulikan semangkuk susu tersebut.
Sedangkan si anjing, dia langsung berhenti ketika melihat sebuah tulang di tepi jalan. “ guk..guk..guk... wah... ada tulang yang sangat lezat tuh! Sayang kalo tidak dimakan!” Si anjing berhenti lari dan mulai makan tulang tersebut dengan asyiknya.
Akhirnya si kucing berhasil sampai terlebih dahulu di rumah Tuhan. Lalu Tuhan memberikan kekuatan cakar yang hebat sehingga si kucing bisa memanjat pohon seperti si monyet. Sedangkan si anjing yang masih asyik dengan tulangnya tidak dapat menyelesaikan lomba dan Tuhan tidak memberikan kekuatan seperti yang dimiliki oleh si kucing. Nah hal itulah yang membuat sampai sekarang anjing dan kucing tidak pernah rukun, karena si anjing merasa ditipu oleh siasat si kucing.
Kita lanjut lagi ya....😁😁😁
Setelah peristiwa itu anjing benar benar marah kepada kucing. Ia lalu mengejar kucing. Si kucing yang sudah memiliki cakar walau pun tidak secepat anjing berlari dengan mudahnya memanjat pohon untuk menyelamatkan diri. Anjing yang ada dibawah hanya dapat menatap keatas dengan jengkel dan mengancam kelak kalau bertemu kucing akan ia makan sampai kekotorannya.
Sejak saat itulah kucing yang ketakutan mengajari semua keturunannya agar kotoran mereka selalu dikubur supaya tidak ditemukan dan dimakan anjing...
Itulah asal usul mengapa kucing selalu mengubur kotorannya..😃😃😃
Dongeng ini dibawakan oleh - Safira, Pendongeng Cilik.
Suatu hari, anjing dan kucing sedang berjalan jalan di tepi hutan. Sedang asyik mereka berjalan jalan, tiba tiba mereka melihat seekor monyet yang sedang memanjat sebuah pohon. Si Anjing berkata “guk...guk..guk........lihat lah, betapa lincahnya monyet itu memanjat pohon! Aku ingin sekali bisa memanjat seperti dia!”. Si kucing dengan heran memandang kepada anjing seraya berkata “ meong ...meong.... xi...xii... Mana mungkin kamu bisa memanjat pohon. Kamu kan tidak punya cakar yang kuat! Kita berdua ini, sudah ditakdirkan oleh Tuhan untuk hanya bisa berjalan di atas tanah” Merekapun kemudian bersepakat untuk meminta kepada Tuhan agar diberikan cakar yang kuat sehingga bisa memanjat seperti monyet.
Tapi karena Tuhan hanya bisa memberikan kekuatan kepada salah satu diantara mereka, akhirnya anjing dan kucing sepakat untuk berlomba lari secepat mungkin ke rumah Tuhan.
“Hai kucing...saya tantang kamu untuk lomba lari ke rumah Tuhan besok pagi. Siapa yang lebih duluan sampai, maka dialah yang bisa diberi kekuatan cakar utk memanjat pohon” Anjing merasa dirinya yang akan lebih cepat sampai ke rumah Tuhan, karena larinya lebih kencang dari si kucing.
Karena kucing ingin bisa memanjat pohon juga, maka dia menerima tantangan tersebut. “meong .....meong...heemmm siapa takut! , aku terima tantanganmu. Besok tepat pukul 6 pagi, kita mulai lombanya”
Nah... si anjing ternyata mempunyai sebuah rencana yang hebat agar dia bisa menjadi juara dalam lomba tersebut. Dia tahu bahwa si kucing suka dengan semangkuk susu. Maka dia berencana akan menaruh mangkuk susu di tepi jalan menuju rumah Tuhan.
“aku akan meletakkan mangkuk susu yang lezat ini di tepi jalan, sehingga si kucing akan berhenti untuk meminum susu ini...hemmm yummy sekali susu ini! Pasti si kucing akan suka dan lupa dengan lomba lari ke rumah Tuhan. He...he...he...”
Namun si kucing ternyata juga memiliki sebuah rencana yang tak kalah hebat dengan si anjing. Dia tahu kalo anjing suka sekali dengan tulang. Maka si kucing juga akan meletakkan sebatang tulang yang sangat lesat di tepi jalan.
Malam harinya, si kucing mulai menjalankan aksinya.“meong.... aku letakkan di sini saja tulang ini. Besok pasti si anjing akan memakan tulang ini dengan asyikya.” Setelah meletakkan tulang, maka si kucing pulang ke rumah dan tidur. Sebelum tidur, tak lupa dia menyetel alarm agar tidak terlambat bangun pada pukul 6 pagi.😂😂
Sementara itu di tempat lain, si anjing juga sedang meletakkan semangkuk susu di tepi jalan. “guk..guk.. aku letakkan saja di sini susu yang sangat lezat ini, besok pasti si kucing akan berhenti dan minum susu yang sangat lezaaatt ini.” Lalu si anjing pulang kerumahnya. Tetapi sesampainya di rumah, si anjing tidak langsung tidur. Tapi dia malah nonton teve sampai tengah malam.🤣🤣🤣
Pagi harinya si kucing terbangun karena alarmnya berbunyi. “ kring..kring........../ kring..kring......./kring..kring..... “ huamm ... “oh.... rupanya sudah pagi ya! “ Aku sarapan dulu pagi ini dengan semangkuk susu yang sangat lezaat...”
Dengan lahap si kucing mulai meminum susu tersebut............”slurp...slurp.... “ si kucing meminum susu tersebut sampai habis! Dan kemudian menuju ke tempat lomba lari. Sementara itu, si anjing masih tertidur dengan pulasnya karena menonton tv sampai larut malam. Suara ngorok “ ngoookkk...ngooook..ngrokk....! Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan si anjing masih belum bangun dari tidurnya.
“Tok...tok.....tok.... 2x“ Hey..bangun...! bangun..! bangun..! hari sudah siang dan waktunya untuk lomba lari” Teriak si kucing membangunkan anjing. Karena kaget, si anjing pun terbangun . Sambil mengusap matanya yang masih merah dia berkata” Wah.... saya telat bangun rupanya!” kata anjing.
“Iya.. ayo kita segera mulai perlombaan lari menuju rumah Tuhan".Kata kucing.
Merekapun berdua segera menuju ke lapangan tempat perlombaan. Di sana sudah banyak binatang-binatang lain yang menunggu perlombaan tersebut.
Kita hitung sama-sama... satu...dua ....tiga..... Anjing dan kucing segera berlari secepatnya menuju ke rumah Tuhan. Namun ketika sedang berlari, si kucing melihat semangkuk susu yang sangat lesat di tepi jalan.
“wow...apaan tuh!!... sepertinya susu itu sangat enak dan lesat untuk diminum!”kata kucing dalam hati.
Tapi karena dia sudah sarapan tadi pagi, maka dia terus berlari tanpa memperdulikan semangkuk susu tersebut.
Sedangkan si anjing, dia langsung berhenti ketika melihat sebuah tulang di tepi jalan. “ guk..guk..guk... wah... ada tulang yang sangat lezat tuh! Sayang kalo tidak dimakan!” Si anjing berhenti lari dan mulai makan tulang tersebut dengan asyiknya.
Akhirnya si kucing berhasil sampai terlebih dahulu di rumah Tuhan. Lalu Tuhan memberikan kekuatan cakar yang hebat sehingga si kucing bisa memanjat pohon seperti si monyet. Sedangkan si anjing yang masih asyik dengan tulangnya tidak dapat menyelesaikan lomba dan Tuhan tidak memberikan kekuatan seperti yang dimiliki oleh si kucing. Nah hal itulah yang membuat sampai sekarang anjing dan kucing tidak pernah rukun, karena si anjing merasa ditipu oleh siasat si kucing.
Kita lanjut lagi ya....😁😁😁
Setelah peristiwa itu anjing benar benar marah kepada kucing. Ia lalu mengejar kucing. Si kucing yang sudah memiliki cakar walau pun tidak secepat anjing berlari dengan mudahnya memanjat pohon untuk menyelamatkan diri. Anjing yang ada dibawah hanya dapat menatap keatas dengan jengkel dan mengancam kelak kalau bertemu kucing akan ia makan sampai kekotorannya.
Sejak saat itulah kucing yang ketakutan mengajari semua keturunannya agar kotoran mereka selalu dikubur supaya tidak ditemukan dan dimakan anjing...
Itulah asal usul mengapa kucing selalu mengubur kotorannya..😃😃😃
Tikus dan Jebakan
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap
tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh hebat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai.
Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan orang dan peserta selamatan.
Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya.
Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikannya.
Sumber: kisahinspiratif.info
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh hebat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai.
Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan orang dan peserta selamatan.
Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya.
Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikannya.
Sumber: kisahinspiratif.info
Anjing dan Petani
Dikisahkan, di sebuah dusun tinggallah keluarga petani yang memiliki seorang anak masih bayi. Keluarga itu memelihara seekor anjing yang dipelihara sejak masih kecil. Anjing itu pandai, setia, dan rajin membantu si petani. Dia bisa menjaga rumah bila majikannya pergi, mengusir burung-burung disawah dan menangkap tikus yang berkeliaran di sekitar rumah mereka. Si petani dan istrinya sangat menyayangi anjing tersebut.
Suatu hari, si petani harus menjual hasil panennya ke kota. Karena beban berat yang harus di bawanya, dia meminta istrinya ikut serta untuk membantu,agar secepatnya menyelesaikan penjualan dan sesegera mungkin pulang ke rumah.
Si bayi di tinggal tertidur lelap di ayunan dan dipercayakan di bawah penjagaan anjing mereka.
Menjelang malam setiba di dekat rumah, si anjing berlari menyongsong kedatangan majikannya dengan menyalak keras berulang-ulang,melompat-lompat dan berputar-putar, tidak seperti biasanya.
Suami istri itu pun heran dan merasa tidak tenang menyaksikan ulah si anjing yang tidak biasa. Dan Betapa kagetnya mereka, setelah berhasil menenangkan anjingnya…astaga, ternyata moncong si anjing berlumuran darah segar.
'Lihat pak! Moncong anjing kita berlumuran darah! Pasti telah terjadi sesuatu pada anak kita!' teriak si ibu histeris, ketakutan, dan mulai terisak menangis. 'Ha…benar! Kurang ajar kau anjing! Kau apakan anakku? Pasti telah kau makan!'
Si petani ikut berteriak panik. Dengan penuh kemarahan, si petani spontan meraih sebuah kayu dan secepat kilat memukuli si anjing itu dan mengenai bagian kepalanya.
Anjing itu terdiam sejenak.
Tak lama dia menggelepar kesakitan,
memekik perlahan dan dari matanya tampak tetesan airmata, sebelum kemudian ia terdiam untuk selamanya.
Bergegas kedua suami istri itu pun berlari masuk ke dalam rumah. Begitu tiba di kamar, tampak anak mereka masih tertidur lelap di ayunan dengan damai. Sedangkan di bawah ayunan tergeletak bangkai seekor ular besar dengan darah berceceran bekas gigitan.
Mereka pun segera sadar bahwa darah yang menempel di moncong anjing tadi adalah darah ular yang hendak memangsa anak mereka. Perasaan sesal segera mendera. Kesalahan fatal telah mereka lakukan.
Emosi kemarahan yang tidak terkendali telah membunuh anjing setia yg mereka sayangi. Tentu, penyesalan mereka tidak akan membuat anjing kesayangan itu hidup kembali. Sungguh mengenaskan. Gara-gara emosi dan kemarahan yang membabi buta dari ulah manusia, seekor anjing setia yang telah membantu dan membela majikannya, harus mati secara tragis.
Saya rasa demikian pula di kehidupan ini. Begitu banyak permasalahan, pertikaian, perselisihan bahkan peperangan, muncul dari emosi yang tidak terkontrol. Sungguh, kita butuh belajar dan melatih diri agar disaat emosi, kita mampu mengendalikan diri secara sabar dan bijak.
Dari cerita ini kita belajar janganlah ceroboh dalam bertindak karena penyesalan selalu datang terakhir dan sayangi selalu hewan peliharaan anda karena hewan itu ternyata lebih setia daripada manusia. (by: anonim)
Sumber: kisahinspiratif.info
Asal Usul Durian
Zaman dahulu kala, Raja Baron Mai berkuasa disebuah kerajaan di Filipina. Raja memiliki permaisuri yang masih muda dan sangat cantik. Akan tetapi, permaisuri tidak mencintainya karena Raja sudah tua dan buruk rupa.
Tentu saja Raja sedih. Dia lalu mencari bantuan seorang pertapa di Gunung Ipu. Setelah berhari – hari menempuh perjalanan yang berat, akhirnya beliau sampai di Gunung Ipu. Disana ia bertemu seorang pertapa.
Dikisahkan, di sebuah dusun tinggallah keluarga petani yang memiliki seorang anak masih bayi. Keluarga itu memelihara seekor anjing yang dipelihara sejak masih kecil. Anjing itu pandai, setia, dan rajin membantu si petani. Dia bisa menjaga rumah bila majikannya pergi, mengusir burung-burung disawah dan menangkap tikus yang berkeliaran di sekitar rumah mereka. Si petani dan istrinya sangat menyayangi anjing tersebut.
Suatu hari, si petani harus menjual hasil panennya ke kota. Karena beban berat yang harus di bawanya, dia meminta istrinya ikut serta untuk membantu,agar secepatnya menyelesaikan penjualan dan sesegera mungkin pulang ke rumah.
Si bayi di tinggal tertidur lelap di ayunan dan dipercayakan di bawah penjagaan anjing mereka.
Menjelang malam setiba di dekat rumah, si anjing berlari menyongsong kedatangan majikannya dengan menyalak keras berulang-ulang,melompat-lompat dan berputar-putar, tidak seperti biasanya.
Suami istri itu pun heran dan merasa tidak tenang menyaksikan ulah si anjing yang tidak biasa. Dan Betapa kagetnya mereka, setelah berhasil menenangkan anjingnya…astaga, ternyata moncong si anjing berlumuran darah segar.
'Lihat pak! Moncong anjing kita berlumuran darah! Pasti telah terjadi sesuatu pada anak kita!' teriak si ibu histeris, ketakutan, dan mulai terisak menangis. 'Ha…benar! Kurang ajar kau anjing! Kau apakan anakku? Pasti telah kau makan!'
Si petani ikut berteriak panik. Dengan penuh kemarahan, si petani spontan meraih sebuah kayu dan secepat kilat memukuli si anjing itu dan mengenai bagian kepalanya.
Anjing itu terdiam sejenak.
Tak lama dia menggelepar kesakitan,
memekik perlahan dan dari matanya tampak tetesan airmata, sebelum kemudian ia terdiam untuk selamanya.
Bergegas kedua suami istri itu pun berlari masuk ke dalam rumah. Begitu tiba di kamar, tampak anak mereka masih tertidur lelap di ayunan dengan damai. Sedangkan di bawah ayunan tergeletak bangkai seekor ular besar dengan darah berceceran bekas gigitan.
Mereka pun segera sadar bahwa darah yang menempel di moncong anjing tadi adalah darah ular yang hendak memangsa anak mereka. Perasaan sesal segera mendera. Kesalahan fatal telah mereka lakukan.
Emosi kemarahan yang tidak terkendali telah membunuh anjing setia yg mereka sayangi. Tentu, penyesalan mereka tidak akan membuat anjing kesayangan itu hidup kembali. Sungguh mengenaskan. Gara-gara emosi dan kemarahan yang membabi buta dari ulah manusia, seekor anjing setia yang telah membantu dan membela majikannya, harus mati secara tragis.
Saya rasa demikian pula di kehidupan ini. Begitu banyak permasalahan, pertikaian, perselisihan bahkan peperangan, muncul dari emosi yang tidak terkontrol. Sungguh, kita butuh belajar dan melatih diri agar disaat emosi, kita mampu mengendalikan diri secara sabar dan bijak.
Dari cerita ini kita belajar janganlah ceroboh dalam bertindak karena penyesalan selalu datang terakhir dan sayangi selalu hewan peliharaan anda karena hewan itu ternyata lebih setia daripada manusia. (by: anonim)
Sumber: kisahinspiratif.info
Asal Usul Durian
Zaman dahulu kala, Raja Baron Mai berkuasa disebuah kerajaan di Filipina. Raja memiliki permaisuri yang masih muda dan sangat cantik. Akan tetapi, permaisuri tidak mencintainya karena Raja sudah tua dan buruk rupa.
Tentu saja Raja sedih. Dia lalu mencari bantuan seorang pertapa di Gunung Ipu. Setelah berhari – hari menempuh perjalanan yang berat, akhirnya beliau sampai di Gunung Ipu. Disana ia bertemu seorang pertapa.
Sang pertapa mendengar cerita Raja dengan takzim, lalu berkata, “
baiklah Paduka. Saya akan membantu. Bawakan saja 12 sendok besar susu
kerbau, satu telur burung tabon hitam, dan setangkai bunga dari pohon
tipuan.”
Raja kemudian mengerahkanseluruh pengawal dan petani kerajaan untuk tugas ini. Akhirnya, semua telah berkumpul, kecuali bunga dan pohon tipuan.
Raja menjadi sangat sedih karena, ternyata, persyaratannya masih kurang.
Tiba – tiba, malam itu ada seorang peri menampakan diri dan berkata pada Raja, “ Bunga tipuan yang Paduka cari itu ada di hutan, dan dipakai seorang peri dirambutnya. Akan tetapi dia tidak akan memberikan bunga itu dengan mudah. Jika Paduka mengikuti saya, maka saya dapat membantu untuk mendapatkannya,”
Raja kemudian mengikuti peri itu terbang keangkasa. Perjalanan mereka sangat jauh, menuju hutan tempat para peri beristirahat.
Sampai disana, sang peri segera berubah menjadi burung kecil bersayap panjang. Dia terbang menukik dan mengambil bunga yang indah dirambut seorang peri dan membawanya pada Raja.
Raja sangat gembira. Dia kumpulkan ketiga bahan ramuan tersebut, lalu segera membawanya ke gua sang Pertapa.
Sang Pertapa pun mulai bekerja. Ia mengambil sari madu pohon tipuan dan menuangkannya bersama susu kedalam telur. Setelah selesai, ia berkata,”tanamlah ramuan dalam telur ini di tanam dan biarkan permaisuri memakan buahnya,” katanya. “kelak permaisuri akan jatuh cinta pada Paduka. Akan tetapi ingat, Paduka harus mengundang saya saat pesta perayaannya.”
Dengan perasaan tidak sabar, Raja langsung menanam telur itu dikebun istana. Keesokan harinya, telah tumbuh sebatang pohon besar di tempat itu. Buahnya indah, besar – besar, dan tampak lezat.
Raja memetik satu dan memberikannya kepada permaisuri. Tiba – tiba permaisuri langsung jatuh cinta pada Raja. Mantera sang pertapa ternyata ampuh.
Tentu saja Raja sangat gembira. Sebuah pesta besar diadakan. Seluruh rakyat diundang. Mereka bersuka ria selama tujuh hari tujuh malam. Akan tetapi, Raja lupa akan janjinya untuk mengundang sang pertapa. Apa yang terjadi kemudian? Karena marah kepada Raja, ia menutuk buah yang dimakan permaisuri tadi menjadi buah yang berduri dan beerbau tidak sedap.
Begitulah asal-usul durian. Buah berduri yang berbau tidak sedap, tetapi sangat nikmat rasanya. Siapapun yang memakannya akan merasakan dagingnya terasa lembut seperti telur rebus, halus seperti susu, dan manis seperti sari madu..😁😁😁
Sumber cerita: arisvacgundes.blogspot.com
TIMUN KUNDANG
Pada saat itu..
Timun mas sedang dikejar oleh raksasa..
Dan suasana pada waktu itu sangat menyeramkan..
Sepi, sunyi, gelap, dan mencekam...
Tapi suasana itu berubah sejak negara api menyerang..
Dan timun mas pun menghilang...
Raja kemudian mengerahkanseluruh pengawal dan petani kerajaan untuk tugas ini. Akhirnya, semua telah berkumpul, kecuali bunga dan pohon tipuan.
Raja menjadi sangat sedih karena, ternyata, persyaratannya masih kurang.
Tiba – tiba, malam itu ada seorang peri menampakan diri dan berkata pada Raja, “ Bunga tipuan yang Paduka cari itu ada di hutan, dan dipakai seorang peri dirambutnya. Akan tetapi dia tidak akan memberikan bunga itu dengan mudah. Jika Paduka mengikuti saya, maka saya dapat membantu untuk mendapatkannya,”
Raja kemudian mengikuti peri itu terbang keangkasa. Perjalanan mereka sangat jauh, menuju hutan tempat para peri beristirahat.
Sampai disana, sang peri segera berubah menjadi burung kecil bersayap panjang. Dia terbang menukik dan mengambil bunga yang indah dirambut seorang peri dan membawanya pada Raja.
Raja sangat gembira. Dia kumpulkan ketiga bahan ramuan tersebut, lalu segera membawanya ke gua sang Pertapa.
Sang Pertapa pun mulai bekerja. Ia mengambil sari madu pohon tipuan dan menuangkannya bersama susu kedalam telur. Setelah selesai, ia berkata,”tanamlah ramuan dalam telur ini di tanam dan biarkan permaisuri memakan buahnya,” katanya. “kelak permaisuri akan jatuh cinta pada Paduka. Akan tetapi ingat, Paduka harus mengundang saya saat pesta perayaannya.”
Dengan perasaan tidak sabar, Raja langsung menanam telur itu dikebun istana. Keesokan harinya, telah tumbuh sebatang pohon besar di tempat itu. Buahnya indah, besar – besar, dan tampak lezat.
Raja memetik satu dan memberikannya kepada permaisuri. Tiba – tiba permaisuri langsung jatuh cinta pada Raja. Mantera sang pertapa ternyata ampuh.
Tentu saja Raja sangat gembira. Sebuah pesta besar diadakan. Seluruh rakyat diundang. Mereka bersuka ria selama tujuh hari tujuh malam. Akan tetapi, Raja lupa akan janjinya untuk mengundang sang pertapa. Apa yang terjadi kemudian? Karena marah kepada Raja, ia menutuk buah yang dimakan permaisuri tadi menjadi buah yang berduri dan beerbau tidak sedap.
Begitulah asal-usul durian. Buah berduri yang berbau tidak sedap, tetapi sangat nikmat rasanya. Siapapun yang memakannya akan merasakan dagingnya terasa lembut seperti telur rebus, halus seperti susu, dan manis seperti sari madu..😁😁😁
Sumber cerita: arisvacgundes.blogspot.com
TIMUN KUNDANG
Pada saat itu..
Timun mas sedang dikejar oleh raksasa..
Dan suasana pada waktu itu sangat menyeramkan..
Sepi, sunyi, gelap, dan mencekam...
Tapi suasana itu berubah sejak negara api menyerang..
Dan timun mas pun menghilang...
100 tahun kemudian saya dan sahabat2 pergi ke kutup selatan. Lalu kami menemukan biji mentimun..
Lalu kami memutuskan untuk menanamnya..
Tak lama kemudian saya dan sahabat2 bermimpi di dalam timun tadi ada bayi..
Keesokan harinya kami mencoba melihat keadaan timun tersebut..
Ternyata timun tersebut dicuri oleh kancil, kami pun marah dan kesal terhadap kancil tersebut.
Lalu kami memburu kancil tersebut.
Kancil tersebut tau klo dia sedang diburu krn telah mencuri timun. Lalu kancil tersebut menyusun siasat.
Kancil terkenal dg kepintarannya tapi kalah cerdas dg murid2 zaman now 🤣.
Saat kancil mau membuat jebakan,kami telah memberi racun pada kulit timun tersebut. Belum sempat selesai membuat jebakan kancil lalu tertidur. Yg bisa membangunkan kancil hanya ciuman sang pangeran yg benar2 mencintainya.
Para kurcaci lalu membawa kancil tersebut, sedangkan kami membawa pulang timun itu.
Sesampai di rumah kami mencoba membuka mentimun tersebut.
Dan wow (sambil salto) ada bayi nya.. Keren cuy..😆😆😆😆
17 belas tahun kemudian, si anak timun pun beranjak dewasa.. Dan si timun pun ingin merantau..
Setelah merantau ternyata timun menjadi kaya raya, dan pulang kampung....
Saat sampai di kampung anak timun tersebut pura2 tidak kenal kami krn takut dihutangi..😢😢😢😢
Lalu kami mengutuknya jadi batu..
Lalu petir tiba2 mengelegar di hari yang panas terik..
Anak timun pun berubah jadi batu.
Skr batu itu dijuluki
"Timun Kundang"...😭😭😭😭
JUST JOKE 😁
Asal muasal kenapa itik tidak mengerami telurnya..
Pada jaman dahulu..
cerita ini berawal dari semua hewan pertama kali mendapat keturunan.
Di mulai dari kambing melahirkan, kemudian sapi,
lalu kucing melahirkan, semua hewan mamalia melahirkan anaknya masing2..
Lalu kami memutuskan untuk menanamnya..
Tak lama kemudian saya dan sahabat2 bermimpi di dalam timun tadi ada bayi..
Keesokan harinya kami mencoba melihat keadaan timun tersebut..
Ternyata timun tersebut dicuri oleh kancil, kami pun marah dan kesal terhadap kancil tersebut.
Lalu kami memburu kancil tersebut.
Kancil tersebut tau klo dia sedang diburu krn telah mencuri timun. Lalu kancil tersebut menyusun siasat.
Kancil terkenal dg kepintarannya tapi kalah cerdas dg murid2 zaman now 🤣.
Saat kancil mau membuat jebakan,kami telah memberi racun pada kulit timun tersebut. Belum sempat selesai membuat jebakan kancil lalu tertidur. Yg bisa membangunkan kancil hanya ciuman sang pangeran yg benar2 mencintainya.
Para kurcaci lalu membawa kancil tersebut, sedangkan kami membawa pulang timun itu.
Sesampai di rumah kami mencoba membuka mentimun tersebut.
Dan wow (sambil salto) ada bayi nya.. Keren cuy..😆😆😆😆
17 belas tahun kemudian, si anak timun pun beranjak dewasa.. Dan si timun pun ingin merantau..
Setelah merantau ternyata timun menjadi kaya raya, dan pulang kampung....
Saat sampai di kampung anak timun tersebut pura2 tidak kenal kami krn takut dihutangi..😢😢😢😢
Lalu kami mengutuknya jadi batu..
Lalu petir tiba2 mengelegar di hari yang panas terik..
Anak timun pun berubah jadi batu.
Skr batu itu dijuluki
"Timun Kundang"...😭😭😭😭
JUST JOKE 😁
Asal muasal kenapa itik tidak mengerami telurnya..
Pada jaman dahulu..
cerita ini berawal dari semua hewan pertama kali mendapat keturunan.
Di mulai dari kambing melahirkan, kemudian sapi,
lalu kucing melahirkan, semua hewan mamalia melahirkan anaknya masing2..
Selanjutnya ayam..
pada saat ayam akan mendapatkan keturunan, ayam pun tampak bahagia.
kini giliranku, gumamnya.
Tiba waktunya ayam memperoleh keturunan..
saat ia melihat anaknya, ayam sangat terkejut..
karena tidak seperti hewan mamalia yang mempunyai keturunan yang serupa ayam pun berteriak-teriak.
Seperti yang kita tahu, ayam selalu berkotek setelah bertelur. Petok petok.. petok petok
Kl diartikan dalam bahasa kita,
"Gak cocok gak cocok"..
Karena keturunan yg dilihatnya tidak serupa dg dia.
berbentuk bulat seperti batu.. Ayam sangat kecewa
Lalu ayam mengadu kepada Tuhan.
Tuhan... kenapa anak ku tidak serupa dg aku??
Lalu Tuhan mengumpulkan semua unggas..
Lalu berkata: hai para unggas jika kalian ingin anak2 kalian serupa dg kalian maka eramilah telur2 yg telah kalian keluarkan/lahirkan. Berdiamlah dan bersabarlah sampai mereka menetas
Itik yg punya karakter suka ngomong tidak memperhatikan.
itik sibuk mengoceh sendiri, ngomong sendiri kwek kwek kwek, persis seperti kalian saat guru menjelaskan di Kelas saat pelajaran berlangsung.😃😃😃😃
Setelah mendapatkan petunjuk para unggas pun kembali ke sarang masing2..
Melihat semua unggas bubar, itik pun pulang. Tetapi ia bingung apa yang disampaikan oleh Tuhan.
Ayam melanjutkan proses berkembang biaknya lalu mengikuti petunjuk Tuhan.. ia pun mengerami telur2nya
Tibalah saatnya itik bertelur..
setelah ia bertelur itik bingung karena anaknya berbentuk bulat.
ia pikir yg ia keluarkan hanya batu.
Lalu ia tinggalkan begitu saja..
Demikianlah yang dilakukan itik hingga saat ini..
Itulah asal muasal kenapa tanduk gajah ada di mulutnya, bukan di atas kepalanya.. 😂😂😂
pada saat ayam akan mendapatkan keturunan, ayam pun tampak bahagia.
kini giliranku, gumamnya.
Tiba waktunya ayam memperoleh keturunan..
saat ia melihat anaknya, ayam sangat terkejut..
karena tidak seperti hewan mamalia yang mempunyai keturunan yang serupa ayam pun berteriak-teriak.
Seperti yang kita tahu, ayam selalu berkotek setelah bertelur. Petok petok.. petok petok
Kl diartikan dalam bahasa kita,
"Gak cocok gak cocok"..
Karena keturunan yg dilihatnya tidak serupa dg dia.
berbentuk bulat seperti batu.. Ayam sangat kecewa
Lalu ayam mengadu kepada Tuhan.
Tuhan... kenapa anak ku tidak serupa dg aku??
Lalu Tuhan mengumpulkan semua unggas..
Lalu berkata: hai para unggas jika kalian ingin anak2 kalian serupa dg kalian maka eramilah telur2 yg telah kalian keluarkan/lahirkan. Berdiamlah dan bersabarlah sampai mereka menetas
Itik yg punya karakter suka ngomong tidak memperhatikan.
itik sibuk mengoceh sendiri, ngomong sendiri kwek kwek kwek, persis seperti kalian saat guru menjelaskan di Kelas saat pelajaran berlangsung.😃😃😃😃
Setelah mendapatkan petunjuk para unggas pun kembali ke sarang masing2..
Melihat semua unggas bubar, itik pun pulang. Tetapi ia bingung apa yang disampaikan oleh Tuhan.
Ayam melanjutkan proses berkembang biaknya lalu mengikuti petunjuk Tuhan.. ia pun mengerami telur2nya
Tibalah saatnya itik bertelur..
setelah ia bertelur itik bingung karena anaknya berbentuk bulat.
ia pikir yg ia keluarkan hanya batu.
Lalu ia tinggalkan begitu saja..
Demikianlah yang dilakukan itik hingga saat ini..
Itulah asal muasal kenapa tanduk gajah ada di mulutnya, bukan di atas kepalanya.. 😂😂😂
Tidak ada komentar:
Posting Komentar