Kamis, 13 Desember 2012

PUISI

GALAU 187

Lamunan hatiku menunggu dirimu
Bagai sayatan sembilu
Saat menunggu yang ku rindu

Harap tuk bertemu
Tak mungkin jua tuk bersatu
Segala cinta yang ada,terlarang adanya

Tumbuh cinta dalam cinta
Tersirat hasrat jiwa,hati yang merana

Ku coba menempatkan diri
Meski kini jiwaku mati
Karna kaulah yang terindah
Meski tak dapat ku miliki

GALAU I89
Ketika jingga memudar di ujung senja

Kembali hampa menyelimuti rasa

Ada rindu yang tertahan

Berdiam pilu dalam keresahan

Semilir sang bayu berlalu perlahan

Mengarak mentari keperaduan dewi malam

Membawa jiwa kian tenggelam dalam
kesunyian

Aku tetap menunggu di sini

Bersama rindu yang tak bertepi

Tetap setia dengan seikat janji

Menyulam doa mengharap pasti

Kasih.....
Kuingin kau hadir disini
akhirilah rindu
dalam penantian ini

Berdua melukis cerita

Penuh rona bahagia dalam derap cinta Yang tak kunjung tergapai olehku..



GALAU 199


Tak perlu kau menghargai aku seperti apa
Ku hanya ingin kau tau aku akan selalu ada untukmu

Ku tak pernah menyesali tentang arti mengenalmu
Karena ku tau Semua adalah kehendak-Nya

Hampa...
Perih...
Terluka...
Biarkanlah berlalu mendewasakanku

Tentang arti cinta terpendam
Dan indahnya sebuah keikhlasan ini

Hilangmu bersamanya...

Bukan ceritaku telah berakhir
Musnahmu...
Bukan kisahku telah sirna
Namun hilang...
Bukti untukku yang setia menunggu atas nama cinta..


AKAN ADA MASANYA 

Akan ada masanya dimana kita berhenti
brcanda dan
tertawa. Bahkan mungkin juga jadi sama
sekali tak ingin saling berbicara.

Akan ada
masanya aku memperhatikanmu begitu lama,
dan kau tak pernah memperdulikannya..

Akan ada masanya, bagimu aku hanyalah

sebuah nama, yang artinya tak penting lagi
dan sudah kau lupakan..

Akan ada masanya
dimana kita saling menjaga jarak
dan melangkah sendiri-sendiri
Dan ketika masa itu tiba, aku mungkin
masih akan tetap merindukanmu.

Masih tetap menanti ditempat yang sama,.tempat
kita saling menggoda dan tergoda tanpa
pernah ada yang mau
mengakuinya....



GALAU 195

Dinginnya desiran angin malam..
bgai alunan musik sendu..rembulan merah tak jg menampakkn sinarx..
Saat kau trhanyut dlm mimpi indah..
kuingin hadir dsana..
Menjelma dlm bahasa tdrmu..
..dan brcerita betapa rindu hatiku..
Oh bunga,,jika mlm tlh menyambut pagi..
Blhkah ak menepi didermaga kalbumu?"

Kerinduan 
 kadang datang
memperindah ladang bunga
saat kugunting pelangi untuk pita rambutmu
membuat bidadari tak dapat turun ke bumi.
Kamulah pemandangan indahnya
sedang senyumanmu terekam abadi kuntum pagi.

Di rebak rambutmu, kucium semerbak melati
tiap kali kusibak helainya, aku menemukan wajahmu
manja berbisik pada angin. "Akulah bidadari itu.."



Aku yang tersusun dari bingkai kata hatimu
 

Hingga tiap lembaranku selalu ku sebut tentang indah namamu
Yang telah menyatu dalam ruang kalbuku

Dalam langkah jemari ini tiada akan pernah berhenti melahirkan kata untukmu sebelum hatimu terketuk untukku
Untuk mengungkapkan sebuah kata indahmu
Bahwa hatimu pun gelisah di saat jauh dariku

Diuntaian kata ku menabur luka
Tebersit perih di lelap mata

Tertata rapi tak banyak yang menyangka
Aku tertawa diujung penantian tak bernyawa

Awalnya cinta hadir merebak bersama
Namun sesaat luntur, ku tinggalkan engkau seolah tak pernah mencinta
Akhirnya ku hanya bersandiwara
Meski tak cinta tapi ku ikhlas untuk dia

Aku dengannya bak cerita jauh dari rasa bahagia
Tapi dia selalu ada seribu satu cara
Saat ku merasa gundah dan bosan membahana
Dia tau cara buatku selalu bahagia


Disana...
Kuukir indah wajahmu wahai bidadari..
Lewat petikan gitar yang mengiringi syair lagu kebimbangan...
Aku melupakan diri..
Terkulai oleh sosok mayamu yang membuatku merintih sedih...
Dikejauhan dapat ku baca dari gerak bibirmu tak henti_hentinya menyebut namanya..
Tiba saatnya akhiri semua ini...
Aku mundur....

*galau 189,,T_T

  Kepada keindahan pagi yang mengganti malam.,
tiup angin berbisik serak
menggoyah daun menari diudara..

butir_butir embun bak kemilau mutiara..

dingin yang kau beri diantara tanah basah
..
oleh hujan kemarin sore..


potret wajahnya kembali terukir dalam genangan air..

Anganku kembali mengadu pada mimpi semalam tentang rindu...


Kepada keindahan bintang yang mengganti
surya terbenam,

.
tiup angin berbisik serak
mengoyah daun menari diudara..

dingin yang kau beri diantara tanah basah
akan hujan,
.
potret wajah itu terukir dalam genangan
air..

otakku mengadu pada mimpi.,

lembab ini memaksa membawaku pada
rentan lemah tubuhku..

'yah, aku melihatmu diantara belukar
petang ini'

tatapan itu menghadap tanah lapang,kosong...

semburat pucat wajahmu menyisah pada
berjuta misteri..

kau tetap terdiam dibawah hujan,
lusuh gaun panjang mengambang tertiup
bayu,
.

matamu mengarah meski kasat pada lekuk
berbayang.


DIA MATI BERSAMAKU
KETIKA.....

PUNGUTI LEMBARAN SUGESTIF

MENYUSUNNYA RAPI

MEMBERINYA TANDA BACA


MEMBERINYA SAMPUL

DAN KUBERI JUDUL...

DIA MATI BERSAMAKU



JINGGA.....

NISCAYA TELAH MERONA LANGIT SOREKU, JINGGA....

AKU TELAH MELANGKAH JAUH,

SEDETIK YANG LALU....

AKU TLAH MENEMPUH JUTAAN PERISTIWA SEKALIGUS

LORONG WAKTU YANG HINA.....

KELAM DARI MASA LALU,

LUSUH BERDEBU....

TERANGKUM DALAM INGATANKU,

DULU....

JINGGA....

SAAT SEPERTI INI ENTAH KAPAN DI MASA LALU,

DUDUK MENGHADAP DEBURAN OMBAK,

BERMANJA DENGAN SEJUKNYA SUASANA,

KUNIKMATI PARAS AYU DALAM PELUKANKU,

MENOREHKAN BANYAK JANJI DI PASIRNYA,

HINGGA SENJA MENARIKKU HANYUT DALAM SYAHDU,

BERULANG - ULANG IKUTI ASMARA,

PUASI ANGANKU YANG TERBAKAR CINTA,

MEMBERI RUANG WAKTU GADISKU UNTUK BERMANJA,

DAN MENINGGALKAN DUNIA SELAMANYA....



"DIA MATI BERSAMAKU....

TERSENYUM BAHAGIA DALAM SAMUDRA,

MENJADI LEGENDA TELUK BULAN SABIT,

TENTANG CINTA YANG TAK TERPISAHKAN,

YANG ABADI DICERITAKAN DERSIR PASIR DITIUP ANGIN,

DINYANYIKAN OMBAK MENGHANTAM KARANG,

DIBAWA CAMAR KE TENGAH BADAI,

DISIMPAN ARUS MENGEMBARA KELILING DUNIA.... "

9472 HARI YANG LALU SEJAK AKU BERHENTI BERNAPAS UNTUK DIA...

DAN DIA MENUTUP USIA BELIANYA DEMI AKU YANG MENCINTAINYA...

DIA ADALAH MAHKOTA MALAM YANG INDAH...

BERSINAR DI GELAPNYA PENGANDAIANKU...

MEMELUK IMPIANKU DI DUNIA NYATA...

MEMBERI DENYUT DI ALIRAN DARAHKU...

SETIA MENEMANIKU DI DINGINNYA SAMUDRA...

BERPELUKAN HINGGA CERITA DUNIA SELESAI...

06/11/2006

Collective Kiss Imaginelife so short..



Tuhan...
Bila benar rindu ini tak Bertuan..
Maka redupkanlah
angan yang kerap
membayang
..
Agar hati tak lagi melayarkan mimpi
dalam kesemuan…..



[recycle]
Pagi yang membawa kuntum senyuman..
Terkalahkan oleh embun..
Sisa_sisa binar bintang semalam pun enggan tuk singgah dari mata indahmu..

Engkau ibarat kalimat..
Sangatlah rumit..
Yang tak pernah dapat kumengeja..
Semakin ku berusaha,semakin ku tak punya makna...

KAMU......I MISS YOU..



 GAZA TO NIGHT
Kek, aku pergi..

Maafkan aku yang tak bisa memenuhi mimpimu
..
saat aku besar dengan menari yang lucu
mengangkat tangan dan berputar
membuatmu tertawa di sore hari....

Aku pergi kek..

Maafkan aku yang tak sempat tumbuh
besar..

kehidupanku dirampas atas nama kitab-
kitab dimasa lalu
..
atas nama permusuhan yang seharusnya sudah selesai..

Aku pergi kek..

Kalaupun aku terlahir dari satu bangsa
maka bangsa itu kelak akan merdeka
dan mengenangku sebagai bagian dari
pelangi masa lalunya....

Kek, aku pergi..

Maafkan cucumu ini yang tak bisa lagi
membuatmu tertawa...

#didedikasikan buat anak-anak GAZA yang
telah menjadi suhada#



 RECYCLE

Rinai rintik hujan pertegas jarak rinduku..
Berlari dengan langkah-langkah kecil..
Ada decak ... ada ragu ...
Ada gontai dari langkah kecil yang tak tentu..
Mengejar hembusan nafas harum nan lembutmu..
Dan kala dendam rindu ini datang mendera,.
Bayangmu sesaat memaku segala gerakku..
Mengalihkan mataku pada indah sudut matamu
Yang menampakkan butiran-butiran kasih sayang..

Rinduku ...
Bersangkar dalam hati yang tamaram..
Di pagar waktu di jaga malam,.
Melagukan merdunya kepedihan..
Bagian terindah dari kebahagiaan yang kita punya...
Di sini ... di jarak waktu ini..
Aku menjadi pedih!
Mencari cahaya yang telungkup di balik bukit..
Memutuskan satu nadi waktu...
Menanti jiwamu yang tak ragu ...
Belaian kasih rinduku ... hanya untukmu..








RECYCLE

September lalu....
Kumulai kisah denganmu
Indah walau sepenggal waktu
Rindu itu selalu menghiasi hari2ku
Dengan segenap mengerti
Ku coba menahan semua ini

Kubunuh semua rasa tentang dia
Amarah tak bernalar
Kuhujatkan pada dirinya
Itu demimu cinta....
Demimu ku mati rasa dengan yang lainnya

Hari berganti
Bulan berlalu
Kau masih saja membisu
Tak ada angin tak ada badai
Kau diamkan aku
Membiarkan aku dalam penantian tak tentu

Kini semua telah berlalu
Semua sirna saat kau acuhkan aku
Memang benar....
Disana jutaan aksara cinta tercipta untukku
Sering ku katakan...
Itu inginnya bukan inginku

Sudah.....
Cukuplah sudah
Mungkin kau tercipta bukan untukku
Disini ku kan selalu setia
Mendoakanmu dalam diam dan sedihku





Hari ini mungkin saja kau adalah bunga terakhir dijambangan
Meninggalkan tangkai berduri
Menancapkan akar akar bercabang
Meranggas keranting ranting kering
Menggugurkan dedaunan
Menyisakan sedikit aroma harummu,
yang lambat laun kian menghilang

Menghilang terbaya angin
Terbang pada awan awan hitam
Tersapu di pelataran
Atau di pekarangan rumah rumah tua

Layu tubuhmu tak membawa makna
Tak bertuah
Hancur sirna
Lunak dijiwa
Nafsumu menyelimut kalbu
Remuk terinjak pejalan pejalan malam td
Bergegas dan lari

Rantingmu kian rapuh
Mungkin saja dijadikan bayu kabar
Hanya sebentar
Berapi
Mengepul lalu padam lagi
Jadi arang
Jadi abu
Tersapu
Terbang menjauh

Kini kutak bisa menggenggam lagi
Bunga terakhir dijambangan
Batinmu terkulai sepi....
  


RECYCLE

Di kenangan itu..
Gerimis menuntun hati
Mencarimu di tiap-tiap malam
menjumpai kesendirian

Di kenangan itu..
Angin masih menyimpan semua tentang kita
Menyimpan apa yang bernama cinta

Bila rindu..
Apa aku masih sanggup menulis namamu?

Bila rindu..
Apa aku masih bisa menemukanmu?
Di warna waktu yang beranjak pudar
Di lingkar kerinduan yang tertahan?
Segalanya telah berubah........
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar