Senin, 17 Oktober 2016

Keadaan manusia ketika di Padang Mahsyar


Setelah selesai penghalauan manusia ke padang Mahsyar dihari kiamat itu, manusia itu dalam satu tempat yg luas. Manusia berkumpul menyesali diri dan bertanya-tanya, kemanakah aku ini?

Bagi mereka yang berbuat dosa di dunia menanti dengan penuh rasa takut
dan gementar. mereka menanti apakah pembalasan yg akan Allah timpakan. di padang Mahsyar, semua manusia akan berbaris dan berkumpul dengan pemimpin yang mereka ikuti sewaktu hidup. Sebagaimana firman Allah SWT yg berbunyi

“ Ingatlah suatu hari (yang dihari itu) kami panggil tiap umat dengan pemimpinya’’ Di perhimpunan agung padang Mahsyar itu akan dipasang bendera sebagai tanda pengenal golongan umat manusia. Bendera itulah yang disebut “Liwaul hamdi’’ iaitu bendera pujian. Umat islam akan berbaris dengan beberapa barisan di bawah panji-panji, sesuai dengan apa yang telah mereka taati dalam hidupnya.

Dalam satu riwayat Rasulullah ditanya tentang bendera mengenai panjang dan lebarnya. Baginda bersabda “Panjangnya dapat ditempuh 1000 tahun, dimana tertulis Laillaha illallah Muhamadarasulullah’ Dan lebarnya antara langit dan bumi. Adapun bahannya dari yakut merah, tiangnya dari perak dan zabarjut yang hijau. Ia punya tiga buah menara dari Nur (cahaya). Satu cahaya kearah timur, satu cahaya di tengah dunia dan satunya berada di arah barat.
Pada menara itu tertulis tiga baris :


1. Baris pertama tertulis : Bismillahir Rahman Nir Rahim
2. Baris kedua tertulis ; Alhamdulillah Hirabbil Alamin
3. Baris ketiga tertulis ; Laillaha illallah Muhamadarasulullah


Adapun setiap baris jaraknya dapat ditempuh 1000 tahun. Disamping terdapat 70.000 bendera. Setiap satu bendera di bawahnya terdapat 70.000 barisan Malaikat, setiap barisan terdiri dari 50.000 Malaikat yang bertasbih kepada Allah.

Imam Al-Jurjani menerangkan makna ‘Liwaul Hamdi’ berada pada kekuasaan Allah. Bahwasanya kelak dihari kiamat, bendera itu di pasang pada sisi Nabi Muhammad SAW. Bendera itu akan di pegang oleh pemimpin kebenaran dan dibawahnya terdapat barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh :

Bendera pertama (Bendera Kebenaran)
Bendera ini akan dikibarkan oleh Sayidina Abu Bakar As Siddiq. Bagi semua org yg benar dan jujur akan berada dibawah naungan panji-panji ini.

Bendera Kedua (Bendera Fuqaha)
Bendera ini akan dikibarkan oleh Sayidina Muazbin Jabal r.a. Bagi semua orang yang alim lagi fiqih akan berada di bawah naungan bendea ini.

Bendera Ketiga (Bendera Zuhud)
Bendera ini akan dikibarkan olih Sayidina Abu Dzar r.a. Bagi semua manusia yang menjiwai dan hidup cara zuhud akan berada di bawah bendera ini

Bendera Keempat (Bendera Dermawan)
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Uthman bin Affan r.a. Bagi semua para dermawan akan berada di bawah bendera ini.

Bendera Kelima (Bendera Syuhada)
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Ali r.a. Bagi setiap orang yang mati syahid akan berada di bawah bendera ini.

Bendera Keenam (Bendera Qurra’)
Bendera ini akan di kibarkan olih Ubbaya bin kaab r.a. Bagi setiap para Qarri akan berada di bawah bendera ini .

Bendera Ketujuh (Bendera Muadzin)
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Bilal r.a. Bagi semua para Muadzin akan berada di bawah bendera ini.

Bendera Kelapan (Bendera ini bagi orang yang di bunuh secara aniaya)
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Hussain r.a. Bagi orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada di bawah bendera ini.

7 Golongan yg akan mendapat syafa’at dari Allah di Hari Akhir

Allah swt ternyata tidak memberikan perlindungan kepada setiap orang, hanya orang-orang tertentu yang akan dilindungi-Nya. Dalam suatu hadits, Rasulullah saw mengemukakan orang-orang yang akan mendapatkan perlindungan-Nya.

7 golongan orang yang akan dinaungi Allah:

1. Pemimpin Yang Adil

Dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa, keberadaan pemimpin sangat dibutuhkan untuk mengatur dan mengarahkan serta melayani menuju terwujudnya kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Untuk itu, seorang pemimpin harus bertindak adil sehingga semua orang yang dipimpinnya bisa merasakan pelayanan yang maksimal dan penegakan ketentuan yang benar. Susah memang menjadi pemimpin yang adil, namun bukan berartin tidak bisa manakala seseorang mau bersungguh-sungguh, karenanya Allah swt sangat cinta kepada pemimpin yang adil, Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ta’ala pada hari kiamat dan tempat duduk mereka dekat dengan-Nya adalah imam (pemimpin) yang adil (HR. Tirmdizi).
Manakala seseorang telah dicintai Allah, niscaya Allah akan melindunginya, baik di dunia maupun di akhirat.


2. Pemuda Yang Selalu Beribadah


Masa muda adalah masa yang sangat penting, karenanya pemuda menjadi tumpuan harapan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dann agamanya. Bila pemuda tumbuh dalam pengabdian kepada Allah swt, niscaya ia akan selalu memperoleh dan berada dalam petunjuk yang membuat masa depannya menjadi semakin baik, Allah swt berfirman: Kami ceritakan kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk (QS Al Kahfi [18]:13)


3. Orang Yang Terikat Dengan Masjid


Orang yang terikat dengan masjid dan dibuktikannya dengan selalu ke masjid untuk memakmurkannya merupakan orang yang tidak perlu diragukan keimanannya, Rasulullah saw bersabda:

Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).

Karena keimanan orang yang memakmurkan masjid tidak perlu diragukan, maka Allah swt memberikan jaminan perlindungan kepada mereka. Oleh karena itu, sudah seharusnya bila kita harus memakmurkan masjid yang telah dibangun dengan susah payah.

4. Orang Yang Cinta Karena Allah

Cinta dan benci karena Allah merupakan tali keimanann yang paling kuat, karena itu orang yang mencintai dan benci karena Allah swt akan memperoleh perlindungan dari-Nya, Rasulullah saw bersabda:
Paling kuat tali hubungan keimanan adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah (HR. Thabrani)

5. Orang Yang Selalu Berdzikir

Dzikir adalah ingat kepada Allah swt dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, bahkan dimanapun seseorang berada. Manakala seseorang selalu ingat kepada Allah, maka iapun tidak akan mengabaikan ketentuan Allah swt dalam menjalani kehidupan ini. Karena dzikir menjadi sangat penting bagi manusia, maka kepada orang yang beriman, Allah swt memerintahkan mereka agar banyak melakukannya, bahkan inilah satu-satunya perintah Allah yang menggunakan kata katsira atau banyak sebagaimana firman-Nya:
Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya (QS Al Ahzab [33]:41)

Dalam kehidupan di dunia, orang yang banyak berdzikir akan menjadi tenang dan ketenangan itupun akan diperolehnya dalam kehidupan akhirat karena Allah swt memberikan jaminan perlindungan untuknya.

6. Orang Yang Menjauhi Zina

Zina merupakan perbuatan yang sangat tercela sehingga harus dijauhi oleh setiap manusia, apalagi bagi seorang muslim, hal ini bukan karena Allah swt tidak membolehkan manusia melakukan hubungan seksual, tapi bila hubungan seksual dilakukan kepada orang yang menikah dengannya, bila tidak itu zina namanya dan ini merusak tatanan kehidupan masyarakat, karena itu hukuman zina sangat berat, Allah berfirman:

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman (QS An Nur [24]:2)

Manakala seorang muslim mampu menjaga dirinya dari melakukan perzinahan, maka ia berarti mampu menjaga citra atau kemuliaan dirinya sehingga Allah swt akan memnberikannya perlindungan pada saat yang pasti dibutuhkan dalam kehidupan di akhirat nanti

7. Orang Yang Ikhlas

Keikhlasan bukan hanya membuat amal diterima Allah, tapi syaitanpun menyadari betapa sulitnya menyesatkan orang-orang yang ikhlas, Allah swt menceritakan dalam firman-Nya: Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka” (QS Al Hijr [15]:39-40)

Oleh karena itu, bila beramal yang shaleh, maka seorang muslim harus melakukannya dengan keikhlasan yang memang amat ditekankan di dalam Islam sehingga orang yang ikhlas akan mendapatkan perlindungan dari Allah swt.

Barisan Di Padang Mahsyar

Suatu ketika, Muaz bin Jabal r.a menghadap Rasullullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah: “Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris” (Surah an-Naba:18). Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis hingga basah pakaiannya.

Lalu Baginda menjawab:
“Wahai Muaz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yg amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri"

BARISAN PERTAMA
Diiringi dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari Allah: ” Mereka itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya menyakiti hati jirannya, maka ini balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KEDUA
Diiringi dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah yang maha pengasih: “Mereka itu adalah orang yang ketika hidupnya meringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembalinya adalah neraka”

BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kalajengking. “Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KEEMPAT
Diiringi dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. “Mereka ini adalah orang yang berdusta didalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka” NOH BALESAN BUAT PENIPU DI FJB

BARISAN KELIMA
Diiringi dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Masyar. “Mereka ini adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KEENAM
Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”


BARISAN KETUJUH

Diiringi dari kubur tanpa mempunyai lidah dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KELAPAN
Diiringi dari kubur dalam keadaan terbalik dgn kepala kebawah dan kaki keatas. ” Meraka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KESEMBILAN
Diiringi dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. “Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara haram, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KESEPULUH
Diiringi dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”


BARISAN KESEBELAS

Diiringi dari kubur mereka dengan berkeadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai kedada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai keperut dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka”

BARISAN KEDUA BELAS
Mereka diiringi dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah yang maha pengasih”

Ada juga 18 Tingkatan Manusia di Akhirat
Sebuah Ijtihad Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, tentang tingkatan dan kedudukan manusia di akhirat, sebagai sarana muhasabah bagi setiap manusia yang merindukan surga.

1. Peringkat pertama : Ulul Azmi
Mereka adalah Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, mereka adalah penghuni paling atas (peringkat tertinggi) dan syafa’at berputar pada mereka hingga mereka menyerahkannya pada penutup para Nabi dan Rasul Nabi Muhammad saw

2. Peringkat kedua : Nabi dan Rasul
yaitu nabi dan rasul selain Ulul Azmi ; Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Hud as, Nabi Luth as, Nabi Shalih as, Nabi Ismail as, Nabi Ishaq as, Nabi Yaqup as, Nabi Yusuf as, Nabi Syu’aib as, Nabi Harun as, Nabi Yunus as, Nabi Ayub as, Nabi Dzulkifli as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as. Peringkat mereka berdasarkan keutamaan mereka.

3. Peringkat ketiga : Para nabi yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an
mereka memiliki nubuwwah (kenabian) tapi tidak memiliki risalah karena tidak diutus kepada satu ummat, Allah swt mengutamakan mereka dengan mengutus malaikat kepada mereka, jumlah mereka dalam riwayat Abu Dzar ada 100.000 lebih.

4. Peringkat keempat : Pewaris para rasul dan pengganti mereka dimasing-masing ummatnya
Mereka adalah pengganti rasul, wali rasul, orang-orang pilihan rasul, penjaga rasul dan kelompok yang dijamin selalu berada dalam kebenaran (sahabat) QS An Nisa : 69

5. Peringkat kelima : Para pemimpin yang adil
Mereka adalah 1 dari 7 golongan yang akan mendapat perlindungan. Sabda Rasul : Sesungguhnya orang yang adil berada pada mimbar-mimbar dari cahaya pada hari kiamat disebelah kanan Ar-Rahman, dan kedua tangannya adalah kanan, yaitu mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan jabatan yang diamanahkan kepada mereka –HR Muslim-

6. Peringkat keenam : Mujahidin
mereka adalah orang-orang yang berjuang dijalan Allah swt QS At Taubah : 120

7. Peringkat ketujuh : Ahlul Itsar
mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain, bershadaqah dan berlaku baik kepada manusia sesuai dengan kemashlahatan orang yang dibantunya QS 2 : 261, 2 : 274, 57 : 11

8. Peringkat kedelapan : Orang-orang yang Allah swt bukakan pintu-pintu kebaikan yang banyak.
Mereka adalah orang yang disamping mengerjakan shalat, puasa, haji, tilawah, I’tikaf, dzikir dll. Mereka juga sangat serius dalam meningkatan buku catatan amal perbuatan mereka, seperti amal jariyah yang akan terus mengalir kepadanya walaupun ia telah kembali ke sisi Allah azza wa jalla

9. Peringkat kesembilan : Ahlul Najat

mereka adalah orang-orang yang hanya sebatas mengerjakan perintah yang wajib dari Allah swt. Dan meninggalkan larangan-larangan Allah swt. QS An Nisa : 31

10. Peringkat kesepuluh : Orang yang mendapatkan karunia taubat dari Allah swt sebelum kematiannya
mereka adalah orang-orang yang telah menzalimi diri dengan dosa-dosa besar namun mereka menutup kehidupannya dengan taubatan nashuha. QS Maryam : 60

11. Peringkat kesebelas : Orang sekali waktu berbuat kebaikan, tapi diwaktu yang lain berbuat kejahatan.

Mereka adalah orang-orang yang belum sempat bertaubat dari dosa dan kemaksiatan yang diperbuatnya, akan tetapi setelah ditimbang dosanya lebih ringan dari dari amal kebaikannya sehingga Allah swt memasukkannya ke surga QS Al A’raaf : 8-9

12. Peringkat keduabelas : Orang amal kebaikannya berimbang dengan keburukannya
mereka adalah orang yang terakhir masuk surga dari kelompok yang tidak api neraka, selama penantian mereka berada di Al A’raaf (antara surga dan neraka) QS Al A’raaf : 46-47

13. Peringkat ketigabelas : Kelompok yang penuh dengan kemaksiatan dan sangat ringan timbangan amal kebaikannya
Mereka adalah orang yang akan masuk surga namun harus merasakan adzab neraka disebabkan kemaksiatan mereka yang sangat banyak, kemudian mereka mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad saw dan masuk kedalam surga

14. Peringkat keempatbelas : Kelompok manusia yang tidak memiliki keimanan, tidak juga ketaatan, tidak kemaksiatan dan tidak pula amal shalih.
Mereka adalah orang gila, yang tidak sampai dakwah kepada mereka, orang tuli dan anak-anak orang musyrik yang meninggal waktu kecil

Peringkat kelimabelas sampai dengan kedelapanbelas :
Orang munafik zindik, pemimpin kafir, para pengikut kekafiran, golongan jin yang kafir. Mereka adalah makhluk yang kekal didalam neraka Allah swt, karena keingkaran mereka dan penolakan mereka terhadap agama Allah swt. QS Al A’raaf : 38, Al Baqarah: 166-167, Al Hadid: 13-14.



Sumber : http://yesmuslim.blogspot.com/2016/01/kondisi-manusia-di-padang-mahsyar-wajib.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar