Senin, 10 Oktober 2016

LIKE AND SHARE

Riset Ilmiah membuktikan:

1. Smartphone, 70% fiturnya tidak terpakai
2. Mobil mewah, 70% speednya mubazir
3. Villa mewah, 7 0% luasnya dibiarkan kosong
4. Universitas, 70% materi kuliahnya tak dapat diterapkan
5. Seabreg kegiatan sosial masyarakat, 70%-nya iseng² tak bermakna
6. Pakaian & peralatan dalam suatu rumah, 70%-nya nganggur tak terpakai
7. Seumur hidup cari uang/harta, 70%-nya dinikmati ahli waris.


"Hidup seperti pertandingan bola"
Di babak Pertama (masa muda) menanjak karena Pengetahuan, Kekuasaan, Jabatan, Usaha Bisnis, Salary dsb.
Namun di babak Kedua (masa tua) menurun karena Darah Tinggi, Trigliserid, Gula Darah, Asam Urat, Kolestrol dlsb.
Waspadalah dr Awal hingga Akhir, kita harus menang 2 babak !!!

- Tidak sakit, juga harus Medical Check Up.
- Tidak haus, tetap harus minum.
- Meski benar, juga harus mengalah
- Meski Powerfull, juga perlu merendah
- Tidak Lelah pun, perlu Istirahat
- Tidak Kaya pun, wajib bersyukur
- Sesibuk apapun, tetap perlu olahraga
Sadarlah, hidup itu pendek, pasti ada saatnya Finish

Jangan tertipu dg usia MUDA
Karena syarat mati tak harus TUA
Jangan terpedaya dg badan SEHAT
Karena syarat mati tak harus SAKIT

Teruslah berbuat baik, berkata baik, memberi nasihat yg baik
Walaupun tak banyak orang yg memahamimu,

Jadilah seperti JANTUNG, yg tak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus hidup menjelang akhir hayat
Ajal Tak Mengenal Waktu & Usia,
Jadi teruslah berbuat baik, mengucap syukur atas apa yg sdh ada & menyampaikan kebenaran terhadap sesama.



RAHASIA KEHIDUPAN

" The Secret "
~Saat kita memberi »
kita akan menerima.
~Saat kita menolong orang lain » pada saat yang sama kita sedang menolong diri sendiri.
~Apa yg kita lakukan utk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan utk diri kita sendiri.
•Inilah rahasia kehidupan yg tersembunyi bagi banyak orang.
» Bukan krn mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi krn mereka tidak mempercayainya.
Krn itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi, lebih suka ditolong daripada menolong.
Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.
Αda ilustrasi menarik :
Seorang buta sedang berjalan dg tongkatnya di malam hari.
Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu.
Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yg kebetulan melihatnya.
Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya, "Mengapa anda berjalan membawa lampu?"
Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan."
Dg heran pria itu bertanya lagi, "Tapi..bukankah anda buta & tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?"
Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain utk tidak menabrak saya."
»Disaat kita melakukan sesuatu utk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu utk diri kita sendiri.
Kita diingatkan utk tidak jemu2 berbuat baik.
Ini sebuah rahasia kehidupan utk hidup yg penuh berkah, berkelimpahan & bahagia.
Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang2 yg egois, kikir, pelit & melakukan sesuatu berdasarkan apa yg untung bagi dirinya sendiri.
"APA YANG KITA LAKUKAN UTK ORANG LAIN, SUATU SAAT PASTI AKAN KEMBALI KEPADA KITA.


 Belajar Ikhlas dari Gula Pasir
.
✵ Gula pasir memberi rasa manis pada kopi, tapi orang menyebutnya kopi manis, bukan kopi gula.
.
✵ Gula pasir memberi rasa manis pada teh, tapi orang menyebutnya teh manis, bukan teh gula.
.
✵ Gula pasir memberi rasa manis pada es jeruk, tapi orang menyebutnya es jeruk manis, bukan es jeruk gula
.
✵ Gula pasir memberi rasa manis pada roti, tapi orang menyebutnya roti manis, bukan roti gula.
.
✵ Gula pasir memberi rasa manis pada sirup, tapi orang menyebutnya sirup apel, sirup jambu, dll.
Gula tetap ikhlas larut dalam memberi rasa manis.
.
Akan tetapi apabila berhubungan dengan penyakit, barulah gula disebut, PENYAKIT GULA ..!
.
Begitulah hidup, kadang kebaikan yang Kita tanam tak pernah disebut orang.
.
Tapi kesalahan akan dibesar-besarkan.
Larutlah seperti gula...
Ikhlaslah seperti gula...
Tetap semangat memberi kebaikan...
Tetap semangat menyebar kebaikan...



 TUKANG CUKUR

Seorang laki laki pada suatu hari pergi ke tukang cukur untuk memangkas rambutnya yang sudah mulai menutupi bahu dan telinganya.
Ketika sedang mencukur rambutnya, si tukang cukur mengajukan sebuah pertanyaan iseng kepada laki laki itu.
"Pak, apakah Bapak termasuk orang yang percaya tentang adanya Tuhan atau tidak?" tanya si tukang cukur dengan maksud menghibur dan menghilangkan kejenuhan pelanggannya.
"Oh, tentu saja. Tidak perlu diragukan lagi. Saya termasuk orang yang sangat yakin akan adanya Tuhan yang menciptakan manusia dan makhluk hidup lainnya," jawab si bapak dengan mantap.
"Kalau saya kebalikannya, Pak. Saya termasuk orang yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan," sahut si tukang cukur.
"Lho, mengapa kamu meragukan keberadaan Tuhan? Apakah kamu pernah memiliki pengalaman pahit dengan Tuhan?" tanya si pelanggan penasaran.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, si tukang cukur mengajak pelanggannya untuk menoleh keluar jendela tempat seorang pengemis kotor tengah mengais-ngais sisa makanan di bak penampungan sampah.
"Coba Bapak lihat pengemis itu!" pinta si tukang cukur, "Jika Tuhan memang benar benar ada, mana mungkin Dia membiarkan pengemis itu kelaparan. Lalu, di mana sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu?"
Si bapak yang tengah dicukur itu agak sulit membantah penjelasan si tukang cukur yang sekilas tampaknya masuk akal. Dan si tukang cukur tersenyum bangga dengan penuh kemenangan karena argumennya bisa mematahkan pendapat pelanggannya itu.
Setelah selesai memangkas rambut dan membayar ongkosnya, si bapak bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu keluar. Namun, tiba tiba ia menghentikan langkahnya ketika dari balik pintu ia melihat seorang laki laki yang tidak waras dengan wajah brewokan dan rambut gondrong tidak terurus. Ia pun cepat cepat kembali menemui si tukang cukur.
"Mas, ternyata saya baru tahu bahwa di dunia ini tidak ada tukang cukur," kata si pelanggan menyindir.
"Baru saja saya selesai mencukur rambut Bapak, bagaimana mungkin Bapak mengatakan bahwa tukang cukur itu tidak ada," bantah si tukang cukur.
Alih alih menjawab, si bapak mengajak si tukang cukur keluar pintu untuk melihat orang gila yang masih berdiri di sana.
"Kalau memang tukang cukur itu ada, mengapa ada orang yang rambutnya tidak terurus seperti itu?" Si bapak balik bertanya.
"Ha... Haa... Haaa... Bapak ini bisa saja. Itu bukan karena tukang cukurnya yang tidak ada, tetapi merekanya yang tidak mau datang dan minta tolong kepada saya," ungkap si pemangkas rambut.
"Kalau begitu, apa bedanya dengan pertanyaan Anda tentang keberadaan Tuhan tadi?"
"Kalau begitu skor kita satu satu ya, Pak!" kata si tukang cukur.
"iya memang sekarang ini banyak orang yang sombong tidak mau mengenal Tuhannya, tidak mau datang minta petunjuk-Nya dan tidak mau minta pertolongan pada-Nya" kata Bapak tadi.


 LELUCON YANG SAMA

Seorang pria bijak memasuki sebuah cafe dan
mulai menceritakan sebuah lelucon dan membuat semua orang dalam cafe itu tertawa.
Beberapa saat kemudian pria itu mengulangi
leluconnya, namun kali ini hanya beberapa orang saja yang tertawa.
5 menit kemudian pria itu kembali menceritakan lelucon yang sama, dan ternyata tidak ada yang tertawa.
Pria ini pun tersenyum lebar, sambil berkata:
''Bila kita tidak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama, lalu mengapa kita terus menangis berulang-ulang pada masalah yang sama?''
Kesusahan hari kemarin cukuplah untuk kemarin, lupakan dan hiduplah dengan hari yang baru.


 MENCARI KEBAHAGIAAN

Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.

“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.
Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.

“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.

Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.
Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”

Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.

Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”

Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati dan pikiran kita yang selalu mensyukuri.


 TIGA PRIA BERJANGGUT

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si KEKAYAAN masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si KESUKSESAN saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si KASIH-SAYANG ini ke dalam. Dan malam ini, si KASIH-SAYANG menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."
Si KASIH-SAYANG bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si KEKAYAAN dan si KESUKSESAN. "Aku hanya mengundang si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu berdua ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si KEKAYAAN, atau si KESUKSESAN, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si KASIH-SAYANG, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.
Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si KASIH-SAYANG yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."


*_SITUASI_*

Situasi 1
Suatu hari orang kampung berniat untuk melakukan doa memohon Hujan turun.
Waktu mau doa banyak orang yang datang berkumpul tetapi hanya seorang anak yang membawa payung. Karena dia yakin doanya akan dikabulkan Allah
Itulah yang di namakan *KEYAKINAN*
Situasi 2
Bila anda melambung bayi ke udara, dia ketawa sebab dia tahu anda akan dapat menangkapnya.
Itulah yg di namakan *KEPERCAYAAN*
Situasi 3
Setiap malam ketika kita tidur, tidak ada jaminan kita akan hidup lagi untuk hari esok tetapi kita tetap set alarm untuk kita bangun pada esok hari.
Itulah yang di namakan
*HARAPAN*
Teruslah memasang *_“KEYAKINAN, KEPERCAYAAN dan HARAPAN”_* kepada Allah Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi, dan Maha Penentu segalanya.
--------------------------------
Situasi 4
Bila Anda bertemu seorang wanita cantik dan dari keluarga baik2. Anda ingin menikahinya, tetapi wajah Isteri anda selalu muncul di pikiran.
Itulah yg dinamakan
*KETAKUTAN....*
😃😃😃
Situasi 5
Anda di situasi 4 tapi tetap melamar wanita tersebut
Itulah yg dinamakan
*KEBERANIAN...*
😄😄😄
Situasi ke 6
Saat melamar wanita nan cantik itu, tiba2 istri anda muncul
Itulah yg dinamakan
*KETAHUAN*
😀😀😀😀😀
Situasi ke 7
Ketika anda pada situasi 6 istri datang dengan anak serta keluarga besar mengizinkan acara tersebut tetap berjalan demi menjaga nama baik anda
Itulah yang dinamakan
*KEAJAIBAN*
situasi ke 8
Setelah anda pulang dan tampak segalanya berjalan dengan baik aman dan tentram istri anda tersenyum sambil menyuguhkan kopi kesukaan anda lalu tiba tiba anda tak sadarkan diri
Itulah yang dinamakan
*KERACUNAN*(kopi arabica sianida)
😀😁😂😀😁😂😀😁😂😅


Monyet dan Angin
Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar sedang diintai oleh tiga angin besar.
Angin Topan, Tornado dan putinbeliung.
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin,
siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, "ane cuma perlu waktu 45 detik"
Angin Tornado nggak mau kalah, "gue 30 detik", katanya.
Angin putinbeliung senyum ngeledek dan bilang,"ente semua kelamaan, klo gue 15 detik juga jatuh tuh monyet"
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN duluan,
… dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…grasakkkk,,,grassakkk....
Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado juga nyerah.
Terakhir, Angin putinbeliung. Lebih kencang lagi dia tiup.
Whuuusszz… Wuhhuuzzss… Wuhuuzzss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.
Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin,
si monyet memang jagoan. Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
Nggak lama, datang angin SEPOI-SEPOI..
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi elu yang kecil.
Nggak banyak omong, angin SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Pssssstt…srrrerrss....
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet merem melek. Nggak lama monyet ketiduran, terus lepas lah pegangannya
Alhasil, jatuh deh tuh si monyet. "Gubragz,"""" 🙉🙈🙉🙈
PESAN MORAL :
Boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN… Dicoba dengan PENDERITAAN…Didera MALAPETAKA… Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…
Tapi jika kita mendapatkan KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN... Disinilah ” sebenarnya Ujian, cobaan, dera'an, terpaan ” itu terjadi.
Jangan sampai kita terlena…terbuai..
Tetap ”Rendah hati”, “Mawas diri”, “Sederhana”, "Berbuat Amal" karena bukan KRITIKAN yang membuat anda "JATUH" tapi sanjungan & pujian.

 HMMM....
Suatu ketika ada seorang bapak yg kaya raya, berkendara dg mobil mewahnya melintasi jalan perkampungan.
Bpk itu terkejut saat ia sepintas melihat seorang ibu setengah baya sedang jongkok memakan rumput ditepi jalan,
dgn perasaan iba ia menghampiri ibu itu, dan bertanya.
Bpk: "mengapa ibu memakan rumput?"
Ibu: "saya org miskin pak, tak mampu beli beras"
Bpk: "klo begitu mari ikut saya bu"
Ibu: "tapi anak saya ada 3 orang pak''
Bpk: "apakah mereka semua makan rumput jg?"
ibu: "iya pak"
bpk: "ooowhh...baiklah bu tdk apa2, ajaklah anak2 ibu semua"
Lalu diajaklah semua anaknya (cipto, supri, parno) ikut kerumah mewah.
Di dlm mobil ibu itu bertanya,
Ibu: "kenapa bapak baik pada kami?"
Bpk: "aaah tak apa bu, kebetulan rumput di rumah saya sudah panjang semua..!!
Ibu+supri+cipto+parno: &#^]_]*]&];#&@=[&^@= 😧
#kemudianHening



hmmmm....................
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. masalahmu tak ada hubungannya denganku.Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
Tikus kemudian berbelok menuju si sapi
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata sapi sambil ketawa, berteleran air liur.
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat menggigit tangan istri petani itu.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, sapi di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,
Kawan, apabila kamu dengar ada orang terdekat yang menghadapi masalah dan kamu pikir masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikannya.

1. Cerita Lucu Di Telinga Nenek
Omas baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main. Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos (Maklum, Ibunya dulu ngidam beo panggang).Kadang-kadang ucapannya membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Omas dengan santai bilang pada ibunya “Bu, Omas mau kencing” atau “Bu, Omas mau BAB.
Oleh sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau buang air kecil harus bilang “Bu, Omas mau siul” dan kalau buang air besar, bilang “Bu, Omas mau nyanyi.” Hal tersebut sangat diingat oleh Omas sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal itu.
Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah sekalipun Omas salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan oleh Omas di depan tamunya. Pada suatu waktu datanglah Nenek Omas dan berniat untuk menginap di rumah Omas dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung.
Namanya juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Omas minta ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan sambil menasehati agar Omas tidak boleh ngompol, dan kalau sudah kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar mandi. Dengan gembira Omas langsung meng-iya-kan dan tidurlah si nenek dan cucunya.
Mungkin karena terlalu banyak makan pepaya pemberian si nenek, tengah malam Omas mulai merasakan perutnya mules. Karena ingat pesan ibu, maka Omas membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur..
Omas: “Nek, nek. Omas mau nyanyi.”
Nenek: “Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti tetangga pada bangun. Besok saja yaa.”
Tapi si Omas yang sudah mules berat memaksa neneknya untuk ‘nyanyi’ sekarang juga. Karena saking sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju.
Nenek: “Boleh nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek.”

2. Cerita Lucu Jika Telinga Dipotong
Suatu hari di rumah sakit jiwa,
Dokter: “Andai kata sebuah kupingmu kupotong, kamu bagaimana?”
Pasien: “Aku bisa tuli,”
Dokter: (Manggut-manggut, merasa segala-galanya sangat normal) “Kalau begitu. andai kata sebuah kupingmu yang lain juga kupotong, kamu bisa bagaimana?”
Pasien: “Aku bisa buta.”
Dokter: (Mulai merasa tegang) “Lho, kok bisa buta?”
Pasien: “Karena mataku bisa jatuh.”

3. Cerita Lucu Lubang Telinga
Ada seorang wanita cantik namanya RatmiB29, ia pergi ke sebuah klinik. Sesampainya disana sang Dokter tampan itu menyuruhnya berbaring untuk di periksa di lubang telinganya. Tiba-tiba lampu mati.
Dokter: “Nona, tolong tuntun telunjuk saya ke lubang telinga Anda.”
RatmiB29: “Baik, Dok!”
Dokter: “Nona, seingat saya lubang telinga Anda tidak sebesar ini.”
RatmiB29: “Benar, Dok! Tapi seingat saya telunjuk Dokterpun tidak sebesar ini.”

4. Cerita Lucu Telinga Kemasukan Kacang Ijo
Pada suatu hari ada seorang cewek datang ke dokter ahli THT, karena telinganya tak sengaja kemasukan biji kacang hijau sewaktu dia membeli sayur di pasar.
Dokter: “Selamat sore.”
Cewek: “Selamat sore, Dok.”
Dokter: “Ada keluhan apa?”
Cewek: “Telinga saya kemasukan biji kacang ijo, Dok.”
Dokter: “Silahkan. Saya periksa telinga Anda, (Setelah memeriksa) Wah ini mungkin harus dioperasi.”
Cewek: “Biaya operasinya kira2 berapa Dok?”
Dokter: “Yaa, sekitar Rp 3 juta.”
Cewek: “Waduh.. Mahal amat, Dok. Apa ga ada yang lebih murah atau gratis kalau bisa?”
Dokter: “Sebenarnya ada yg gratis, cuma modalnya sabar aja.”
Cewek: “Baik dok, saya akan sabar. Bagaimana caranya?”
Dokter: “Anda sirami telinga Anda dua kali sehari. Dan nanti jika sudah jadi toge, Anda tinggal tarik keluar.”

5. Cerita Lucu Telinga: Harus Pake Istilah
Ateng masuk ke kantor praktek seorang dokter terkenal yang ramai. Dengan ramah resepsionis bertanya kepada Ateng.
Resepsionis: “Apa keluhan Bapak?”
Ateng: “Ada yang tidak beres dengan titit saya.”
Resepsionis: (Dengan suara setengah berbisik) “Bapak tidak boleh mengucapkan hal tersebut secara blak-blakan di depan orang banyak.”
Ateng: “Loh. mengapa tidak? Anda menanyakan kepada saya apa masalah saya, ya saya jawab masalah saya.”
Resepsionis: (Tersenyum) “Biasanya kita tidak pernah menggunakan bahasa seperti itu di sini. Sekarang Bapak keluar dulu kemudian masuk lagi dan bilang ada yang tidak beres dengan telinga Bapak.”
Atengpun keluar dari ruangan tersebut. Setelah beberapa menit dia masuk lagi. Dengan tersenyum resepsionis tersebut menyambutnya.
Resepsionis: “Ya pak, ada keluhan Bapak?”
Ateng: “Ada yang tidak beres dengan telinga saya.”
Resepsionis: “Kenapa telinga Bapak?”
Ateng: “Beberapa hari ini telinga saya tidak bisa kencing.”
Resepsionis: “@#^@&$*!!”

6. Cerita Lucu Daun Telinga
Seorang pria mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan, sehingga kedua daun telinganya harus diamputasi. Namun demikian ia merasa sangat percaya diri karena kemungkinan orang tidak memperhatikannya atau melihat keanehan tsb. Dengan santunan yang ia peroleh dari asuransi kecelakaan, pria tersebut membeli sebuah perusahaan komputer kecil.
Bisnis ini sudah diidam-idamkannya sejak dulu, namun baru bisa diwujudkan sekarang dengan sejumlah besar uang yang ia terima. Karena ia kurang mengerti masalah komputer, maka pria tsb ingin memperkerjakan satu orang pegawai. Lalu ia membuka lowongan dan memanggil 3 orang untuk diwawancarai.
Pria: (Mewawancarai pelamar yang pertama. Ia puas dengan hasil wawancaranya. Pada akhir wawancara) “Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya?”
Pelamar pertama: ”Yahh. karena Bapak menanyakannya, maka saya katakan terus terang. Bapak tidak punya kedua daun telinga.”
Pria: (Kecewa dan mengusir keluar pelamar pertama setelah itu memanggil pelamar kedua dan pada akhir wawancara) “Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya?”
Pelamar kedua: “Saya lihat Bapak tidak punya daun telinga.”
Pria: (Kecewa dan mengusir keluar pelamar kedua kemudian mewawancarai pelamar ketiga yang terakhir. Pada akhir wawancara ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama).
Pelamar ketiga: “Bapak menggunakan kontak lens.”
Pria: (Tersenyum senang) “Bagaimana anda tahu saya memakai kontak lens?”
Pelamar ketiga: “Bapak tidak memiliki kedua daun telinga sehingga tidak mungkin memakai kaca mata.“

7. Cerita Lucu Tattoo Singa Tanpa Telinga
Suatu ketika ada seorang lelaki yang menginginkan tatto gambar singa dipunggungnya. Ia lalu pergi ke tukang tattoo yang paling hebat, dan mengemukakan maksudnya. Ia lalu memilih sebuah gambar singa yang tampak sangat gagah. Kemudian tukang tatto itu mulai bekerja. Tetapi segera setelah merasakan beberapa tusukan jarum tattoo, lelaki itu mengerang kesakitan,
Lelaki: “Engkau mau membunuhku?! Bagian mana yang sedang kau gambar?”
Tukang Tattoo: “Aku baru mengerjakan bagian ekornya.”
Lelaki: “Kalau begitu, hapus saja ekornya. Biarlah gambar singa itu tanpa ekor.”
Kemudian tukang tatto itu bekerja lagi. Dan lagi-lagi si lelaki itu tak tahan merasakan sakitnya tusukan jarum. Ia lalu menjerit,
Lelaki: “Wadow, sakit sekali. Bagian mana yang sedang kau gambar kali ini?”
Tukang Tattoo: “Kali ini, adalah bagian telinga singa.”
Lelaki: “Tinggalkan saja bagian itu. Biarkan gambar singaku tanpa telinga.” (sambil terengah-engah).
Maka, tukang tatto itu mencoba lagi dengan hati-hati. Tetapi segera saja, setelah jarum menusuk kulitnya, lelaki itu menggeliat lagi.
Lelaki: “Sekarang katakan, bagian mana yang sedang buat?”
Tukang Tattoo: “Ini adalah perut singa,” (dengan putus asa).
Lelaki: “Aku tak mau singa dengan perut!”

8. Cerita Lucu Telinga Terkena Setrika
Seorang pria paruh baya datang mengunjungi seorang dokter yang tinggal didekat rumahnya karena kedua telinganya terkena luka bakar. Lalu dia mengatakan keluhannya pada sang dokter
Pria: “Dok tolong saya dok, telinga saya terkena setrika keduanya.”
Dokter: “Loh kok bisa telinga kamu terkena setrika?”
Pria: “Begini dok, saya sedang menyetrika baju dan tiba-tiba HP saya berdering. Reflex saja tangan saya bukan mengangkan telepon malah mengangkat setrikaan dan menempelkannya ke telinga kanan saya.”
Dokter: “Lalu kenapa dengan telinga yang kirinya? Kok bisa terbakar juga?”
Pria: (Dengan sedikit muka marah) “Nah itu dia dok, si BODOH itu telepon saya lagi.”

9. Cerita Lucu Telinga: Mahasiswi cantik dan Dosen Ganteng
Seorang mahasiswi cantik dan seksi tapi bodoh yang ujiannya terancam gagal mendatangi dosennya yang terkenal ganteng ke ruangannya. Setelah mahasiswi itu sampai di pintu ruangan dosen, dia melirik ke kiri dan ke kanan untuk melihat keadaan sekitarnya. Ketika dilihatnya tidak ada orang, ia segera menutup pintunya pelan-pelan, dengan percaya diri ia hampiri dosen ganteng tersebut dan berlutut seraya bermohon di hadapannya.
Mahasiswi: “Pak, saya bersedia melakukan apapun juga asalkan saya bisa lulus ujian.” (sambil melirik penuh arti ditambah dengan mengulumkan lidahnya ke bibir sensualnya itu).
Kemudian, ketika si dosen tersebut terdiam seakan menahan sesuatu yang mulai tumbuh di dalam dirinya itu, mahasiswi itu mendekati dosen, menatap matanya yang penuh arti (lebih cocoknya gairah kali ya??), menyibakkan rambutnya, dan mulai memainkan tangan nakalnya dengan secara perlahan menyentuh hidung dan bibirnya tertuju ke telinga dosen ganteng itu.
Mahasiswi: “Kalau Bapak masih belum mengerti maksud saya, saya akan menjelaskannya asal, (Dengan perlahan, mahasiswi itu kembali mengatakan sesuatu dengan lembut) “Saya bersedia melakukan apa saja yang Bapak mau, apapun itu, termasuk yang ada dalam fikiran Bapak saat ini.”
Dosen Ganteng: (Terkejut sampai-sampai seakan ia kesulitan untuk berkata-kata, lalu membalas tatapan mahasiswi itu) “Apapun itu??”
Mahasiswi: “Ya Bapak, apapun itu!”
Dosen Ganteng: “Apapun itu, kamu mau melakukannya?”
Mahasiswi: (Tersenyum, seakan penuh arti sambil berteriak dalam hati atas kemenangannya merayu Dosennya agar bisa lulus ujian) “Apapun.”
Dosen Ganteng: (Dengan perlahan dosen muda itu bibirnya menuju telinga si mahasiwi dan berbisik). “Maukah kamu belajar lebih giat lagi agar bisa menjawab soal ujian besok!?”

10. Kisah Lucu Telinga: Balas Dendam
Pulang kerja, Ateng yang kelelahan sampai di rumah langsung tertidur. Tapi tiba-tiba tidurnya terganggu oleh seekor nyamuk yang bermanuver di sekitar telinganya. “NGIIIIIIIING..” Awalnya Ateng cuek cuma membalikkan posisi tidurnya. Untuk sementara aman.
Tapi Untuk kedua kalinya nyamuk itu datang mengganggu lagi, tidak menggigit tapi hanya mondar-mandir di depan telinga Ateng. “NGIIIIIIIIG..” Ateng mencoba mengusirnya dengan tangan, untuk 5 menit nyamuk itu pergi. Tapi kemudian lagi-lagi datang utk ketiga kalinya. Ateng sangat geram, lalu ia duduk dan memikirkan suatu pembalasan buat nyamuk itu.
Selagi Ateng berpikir, nyamuk tadi tiba-tiba hinggap di paha Ateng dan menghisap darahnya. Ateng punya ide, ia tidak akan memukul nyamuk itu, tapi dibiarkan makan sampai kenyang. Ia pikir, setelah kenyang nyamuk ini pasti mengantuk dan tertidur.
Ateng terus memperhatikan dengan seksama, dan di saat nyamuk itu mulai mengantuk, ditandai dengan kepalanya yang mulai mengangguk gak jelas, Ateng memanfaatkan situasi ini. Pelan-pelan Ateng mulai mendekat ke arah nyamuk itu, Semakin dekat,, Tambah dekat,, Dan
Ateng: “NGGGIIIIIIIIIIIIINNNNG!!” (berteriak sekeras mungkin di telinga Nyamuk. Sambil tertawa puas) “Rasain lu!! Emang enak apa lagi tidur trus di teriakin di telinga!!”


Kisah Inspiratif: Kisah Semangkuk Mie - Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?" " Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.. "Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai.
"Tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi ! tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah" "Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.
(sumber :  jurukunci.net/2012/08/renungan-kisah-semangkuk-mie.html)


Sumber : http://riajenaka.com/2016/03/07/kumpulan-cerita-lucu-telinga/


Sumber : FB Cerita Lucu Penawar Stress

Tidak ada komentar:

Posting Komentar