Bengsi
Bengsi
merupakan sosok hantu wanita yang konon menurut cerita orang tua zaman dulu
merupakan hantu yang berdiam dalam hutan-hutan tertentu.Ada pun asal-muasalnya
makhluk ini adalah manusia biasa yang meninggal dalam keadaan masih hamil,dikubur
dalam hutan tanpa nisan dari suku-suku yang memang berdiam dalam hutan.Mereka
sebelumnya hidup primitif dan tak mengenal agama.Tidak semua orang yang meninggal
dalam keadaan hamil jadi bengsi,peristiwa semacam itu hanya terjadi pada zaman
dulu.Jenis hantu bengsi memangsa manusia dengan cara mencabik-cabik lalu
mengisap darah korbannya.Hantu Bengsi masih ada hingga kini dihutan-hutan
pedalaman yang jarang dijamah manusia.Penggambaran sosok bengsi seperti wanita telanjang
yang membawa bayi.Anehnya bayi itu tidak digendong,melainkan masih melekat di
rahimnya dengan tali pusat yang menempel pada bayi itu..
Jika
bertemu manusia,maka bayi itu akan dicabut lalu dilemparkannya.Bila mengenai
sasaran/tubuh korbannya maka bayi itu akan lengket dan berpegangan dengan
sangat kuat,hingga tak bisa dilepaskan.Saat itulah si ibu (bengsi) akan menarik
korbannya dengan tali pusat yang berfungsi sebagai tali tadi,lalu memangsanya.
Berbeda dengan hantu-hantu pada
umumnya,kemunculan makhluk ini tak mengenal siang atau malam.Beberapa saksi
yang pernah bertemu langsung atau hanya sekedar mendengar cekikikan tawanya
lebih sering terjadi pada siang hari.Tidak semua orang yang masuk hutan
biasanya bertemu bengsi,hanya orang-orang yang bernasib sial atau memang
sengaja menantang/berlagak angkuh atau melanggar pantangan.
Menurut
cerita bila kita masuk hutan lalu ketemu darah-darah yang berceceran diatas
daun kering merupakan tanda bahwa bengsi
ada disekitar tempat itu.Sebagaimana layaknya orang yang baru melahirkan kemana
pun pergi darah pastinya akan menetes dan berceceran.Bengsi akan sangat malu
jika ada manusia yang melihat darahnya itu.Untuk keamanan bila kita kebetulan
menemukan darah tersebut segera menutupinya dengan daun.Bagi yang membiarkan
maka orang itu pasti akan jadi korbannya.Selain itu juga keberadaan bengsi
dapat di ketahui dari suara tawa melengking seperti wanita menjerit.Itu semua
merupakan peringatan agar kita tidak melanjutkan perjalanan lebih jauh kedalam
hutan tersebut,karena merupakan daerah kekuasaanya.
Konon
orang-orang tua zaman dulu jika akan memasuki hutan selalu membawa rokok dan
api,atau buah kemiri sebagai perlindungan jika ketemu dengan makhluk tersebut.Adapun
fungsinya api dan rokok merupakan barang yang ditakuti bengsi,karena orang yang
sedang merokok bagi bengsi seperti orang yang memakan api,sehingga ia akan
menjauh pergi.Lain halnya dengan buah kemiri,bila kebetulan kepergok bertemu
bengsi dan tidak ada kesempatan melarikan diri maka langkah terakhir adalah
melemparkan buah tersebut kearah bengsi.Bengsi akan sangat senang dan akan
bermain main dengan buah itu,bengsi sendiri menganggap kemiri bukan sebagai
buah,tetapi terkesan merupakan buah pelir laki-laki.Saat bengsi sedang asyik bermain
itulah kesempatan bagi seseorang untuk kabur.
Cerita yang menarik dari dari almarhum
nenekku,.
“Suatu ketika ada orang tua yang akan
mengambil rotan dalam hutan.Letaknya cukup jauh dari perkampungan.Saat memasuki
jauh kedalam hutan orang tua tersebut menemukan darah-darah yang berceceran didaun-daun
kering,namun ia membiarkanya saja.Beberapa saat kemudian terdengar olehnya suara
tawa cekikikan yang nyaring.Tak berapa lama makhluk itu muncul tidak jauh dari
hadapannya.Karena sangat takut maka orang tua itu pun memalingkan badan untuk
berlari,namun kalah cepat dengan bengsi yang sudah menarik bayi dari kemaluanya
dan melemparkan kearah orang tua tersebut.Beruntung lemparan tersebut mendarat
pada BERANGKA (keranjang rotan sikut) yang dibawa oleh tua tadi dan melekat
dengan sangat kuat.Terjadilah tarik menarik antara bengsi dan orang tua itu.Karena
kewalahan akhirnya orang tua itu melepaskan berangkanya.Karena sangat kuatnya
tarikan,bayi dan berangka itu bersamaan
terlempar kedalam sungai kecil,tenggelam didalam air.Si ibu berusaha menariknya
namun bayi itu keburu m
Dari
cerita tersebut dapat kita simpulkan bahwa bengsi mungkin adalah sejenis
makhluk hidup yang juga membutuhkan udara untuk bernapas dan bisa dibunuh,.Makhluk
itu satu nyawa dengan bayinya,jika salah satu mati,maka yang lain juga akan
mati,..
Pesan
dari orang tua zaman dulu bahwa kalau kita ke hutan harus membawa api,karena
hantu-hantu yang ada dalam hutan paling takut dengan nyala api.Kalau kita
pikir-pikir ada benarnya juga masuk hutan membawa api,karena dalam hutan banyak
bintang buas dan nyamuk,makhluk-makhluk itu juga akan menjauh bila ada asap
atau api..
Hantu
Besar
Hantu
besar adalah sebutan warga Tuana Tuha untuk jenis hantu yang berdiam didalam
hutan yang ukuran tubuhnya tinggi dan sangat besar.Dalam bahasa tuana kata
“besar” berarti “sangat besar”,sdangkan untuk menyebut sesuatu dengan ukuran
besar normal biasanya disebut “pore” yang artinya “besar” saja.
Hantu
besar digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan,dengan tubuhnya berbulu lebat
seperti orang utan,mempunyai 2 buah taring dimulutnya.Selain itu hantu besar
juga memakan manusia.Hantu besar merupakan jenis hantu yang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan,misalnya ketika berada dihutan belantara yang ditumbuhi
pohon-pohan tinggi,maka hantu besar akan setinggi pohon-pohon itu,namun jika
berada disemak belukar,maka ia persis seperti tinggi manusia biasa.Hantu besar
juga dapat berubah rupa seperti pohon,orang tua,bahkan anak kecil.
Tidak
setiap hutan ada hantu besarnya,dan juga tidak semua orang dapat bertemu dengan
hantu besar itu.Hantu besar umumnya tinggal pada hutan lebat yang belum pernah
terbakar.Ada pun orang-orang yang bertemu hantu besar,bisa karena sial
atau hanya karena mereka melanggar
pantangan,misalnya bersiul dalam hutan,atau memang sengaja menyebut-nyebut
hantu besar.
Menurut
cerita orang kemunculan hantu besar lebih sering pada malam hari,atau menjelang
sore hari.Bila didalam hutan tiba-tiba tercium bau seperti pohon lapuk
terbakar,sedangkan kita tak melihat adanya asap atau api,berarti disekitar
tempat itu ada hantu besar.Kedatangannya sering kali tak terduga,dan tiba-tiba
saja berdiri melangkahi kita.Apabila kita melanggar pantangan biasanya
kedatangannya ditandai suasana lengang,tak ada suara-suara binatang,lalu
terdengar suara seperti pohon-pohon
roboh.Dalam sekejap saja sesuatu yang hitam,tinggi dan berbulu akan berdiri
diatas kita.
Hantu
besar paling takut dengan api.Oleh karena itu orang-orang tua zaman dulu kalau
masuk dalam hutan tidak lupa membawa rokok dan api.Ada juga mantra tertentu
yang biasanya digunakan untuk mengusir hantu besar.
Banyak cerita yang berkembang dimasyarakat tentang keberadaan hantu
besar ini.Dan berikut merupakan salah satu cerita dari ibuku.
“Diceritakan
pada suatu sore seorang kakek pulang dari memeriksa perangkap ikan berupa bubu
disebuah rawa yang luas,saat itu musim air surut,sehingga perahu kecilnya
seringkali susah didayung Karena harus melewati lumpur yang sedikit
airnya,terpaksa perahu kayu itu pun ditarik dengan susah payah.
Ketika
suasana hampir gelap tercium bau seperti batang pohon lapuk yang terbakar,dalam
sesaat telah berada didepan orang tua itu seorang anak kecil.Sebagai orang yang
sudah tua,si kakek dapat menduga dalam hati bahwa yang dihadapannya bukan
manusia biasa,melainkan hantu besar,dan mustahil juga ada anak kecil di
rawa-rawa yang jauh dari kampung itu pada sore hari,namun demikian si kakek
berusaha tenang,tidak perduli dan tetap menarik perahu kecinya.Sampai akhirnya
anak kecil itu menawarkan diri untuk membantu si kakek menarik perahunya,si
kakek hanya mengangguk.
Tanpa
banyak bicara lagi anak kecil itu menarik perahu dengan sangat kuatnya hingga
perahu itu seakan melesat melewati tanah berlumpur hingga sampai ditempat yang
diinginkan si kakek.Semakin yakinlah si kakek bahwa anak kecil itu adalah hantu
besar.Ketika si kakek memasukkan beberapa ekor ikan untuk dibawa pulang tak
lupa dia menawarkan pada anak kecil itu,si anak tadi menggeleng lalu
berbicara,”kek bolehkah saya mengemut kepala kakek yang gundul ini,sejak tadi
saya pengen,kelihatannya manis sekali”katanya sambil sesekali lidahnya
keluar.Sikakek terperanjat dan ketakutan.Mulailah si kakek mengeluarkan
rokoknya,lalu berkata “boleh saja,tapi kakek mau merokok dulu,setelah selesai
silakan kau kulum kepala kakek”
Dengan
sedikit gemetar sikakek menyulut rokoknya dengan api,menghisap asapnya dengan
santai.Melihat semua itu anak kecil tersebut terperangah,mulai mundur…”wahhhh
kakek hebat sekali berani makan api tapi tak terbakar”,katanya sambil berlari
menjauh,.
Saat itu si kakek dapat menyaksikan dengan
jelas makhluk tersebut berlari seakan tidak kelihatan karena sangat cepatnya,namun
padang rumput yang dilewatinya anak kecil itu seperti tergusur.Ketika mencapai
pepohonan,terdengar seperti suara dahan-dahan patah dan pohon tumbang
dikejauhan.Seakan dilewati sesuatu yang amat
besar”.
Hantu Belau
Hantu belau atau
disebut “Belau” saja,oleh orang Tuana Tuha,termasuk jenis hantu hutan.Belau
bukanlah hantu pemangsa manusia.Belau senang bermain-main dipinggir sungai atau
rawa sambil mencari ikan sebagai makanan pokoknya.Menurut cerita belau senang
mandi sambil bermain-main air layaknya anak kecil.Oleh karena itu bila kita
menemukan jejak kaki di pinggir sungai berpasir atau rawa-rawa yang berlumpur
seperti kaki anak-anak,maka dapat dipastikan itu adalah jejak kaki
belau.Apalagi jari-jari kakinya hanya ada empat saja.Tidak seperti manusia
betis belau menghadap kebelakang.
Dari penelusuran
penulis pada cerita orang tua-tua,Belau adalah hantu nakal yang kerjanya
menyesatkan manusia jika berada dalam hutan.Hingga saat ini dipercaya warga
hantu belau masih ada dihutan-hutan pedalaman.Wujud belau sebenarnya seperti
anak kecil berumur 5 tahun namun mempunyai wajah seperti orang yang sudah tua
dengan rambut berwarna merah.Makhluk ini ada yang sendirian,ada juga yang
berkelompok.Biasanya ia mempunyai banyak teman bermain sesamanya.Terdiri atas laki-laki
dan perempuan layaknya manusia.Oleh karena itu ada yang menyebut belau ini
sebagai jenis manusia kerdil(kurcaci).Namun demikian Belau dapat merubah wujud
seperti manusia biasa.Untuk membedakannya dari manusia biasa dapat dilihat dari
garis dibawah hidungnya.Bila tidak punya garis selayaknya manusia,itu berarti
hantu belau.Hal inilah yang sering membuat orang tertipu karena belau dapat
menyerupai orang-orang yang kita kenal.Lalu mengajak untuk masuk jauh kedalam
hutan hingga orang yang diajak benar-benar tersesat.
Apalagi kalau si
orang tersebut memang tersesat maka akan tambah disesatkan kearah berlawanan
dari asal datangnya.Sering belau ini meniru suara seseorang dengan menyahuti
jika orang yang tersesat memanggil-manggil nama temannya yang terpisah.Makin
sering memanggil dan berteriak,belau pun makin sering menyahut seakan meminta
agar menyusuri arah suara,sehingga orang yang tersesat tambah sesat dan
berhari-hari berputar ditempat itu-itu juga.
Tidak hanya didalam
hutan,belau juga bisa menyesatkan orang yang ada diperkampungan,korbannya
kebanyakan anak kecil.Biasanya belau akan berubah wujud menjadi
ayah,ibu,kakak,adik,atau orang yang dikenal oleh si anak.Lalu ia akan mengajak
anak tersebut untuk masuk dalam hutan.Biasanya kejadian semacam ini terjadi
pada sore hari.Si anak akan dibujuk masuk hutan dengan alasan mencari burung
atau buah.Setelah masuk jauh dalam hutan sampai malam belau tidak akan
mengantarnya pulang,tetapi meninggalnya sendirian disebuah pokok pohon besar
sampai si korban ditemukan orang-orang yang mencarinya.Entah mana yang benar,Cerita
lain menyebutkan,korban sebenarnya dikembalikan oleh belau,tapi disembunyikan
dibalik pintu,dikolong tangga atau tempat tersembunyi lainnya.Korban yang
ditemukan dari “penculikan” belau sering kali seperti orang yang kehilangan
kesadaran.Dalam beberapa saat ia tidak mengenali orang tua mau pun
saudara-saudaranya,dan sangat ketakutan.Seluruh tubuh korban penuh dengan lendir
yang konon merupakan jilatan belau.Jari-jari tangannya seperti dianyam,namun
dapat dikembalikan seperti mula setelah di rendam dengan air hangat.Bila dalam
3 hari orang yang disembunyikan tidak ditemukan maka akan selamanya hilang
dibawa belau kealamnya.Oleh karena itu hingga sekarang orang tua menakut-nakuti
anaknya agar tidak bermain-main pada sore hari saat keadaan
remang-remang,khawatir dilarikan atau disembunyikan belau kedalam hutan.
Sebuah cerita dari
ibuku tentang korban yang pernah di culik belau….
“Suatu sore seorang
anak kecil bermain petak sembunyi (petak umpet) dengan teman-temannya.Keadaan
waktu itu sudah hampir gelap.Ketika permainan berakhir anak-anak pun pulang
kerumah masing-masing.Ketika itu seorang ibu panik karena anaknya hilang entah
kemana.Semua teman sepermainannya pun ditanyai.Salah satu anak berkata bahwa ia
melihat anak tersebut setelah selesai bermain diajak kakaknya kehutan.Anehnya
si kakak yang dimaksud saat itu masih ada dirumah.
Beberapa warga yang
ikut dalam pencarian itu memperkirakan bahwa si anak kemungkinan besar dibawa
pergi oleh belau.Akhirnya pencarian kedalam hutan pun dilakukan oleh keluarga
anak tersebut bersama warga lain.Semalam suntuk mereka mencari keberadaan si
anak.Mereka berteriak didalam hutan malam itu sambil memanggil-manggil namanya.Namun
sampai jauh kedalam hutan tidak ada jawaban juga.Bahkan sampai pagi hari
pencarian itu dilakukan,tidak juga membuahkan hasil.Walau masih dalam suasana
sedih kehilangan pencarian pun dihentikan.
Karena masih belum
puas juga pihak keluarga si anak pun melakukan pencarian sendiri.Sampai tengah
hari si anak tidak ditemukan.Akhirnya tanpa sengaja dengan terkejut ibu dari si
anak menemukan anaknya itu dibalik pintu.Tubuhnya kotor,berlendir dan gemetar
menggigil ketakutan.Bahkan ayah dan ibunya sendiri pun tak dikenalinya.Ramailah
orang-orang berdatangan.Tak ketinggalan juga dukun kampung.Oleh dukun kampung
itu si anak dimandikan air hangat untuk menghilangkan lendir
ditubuhnya.Kemudian dibacakan mantra-mantra tertentu hingga si anak benar-benar
sadar.
Setelah sadar si anak
menceritakan bahwa kemarin sore ia diajak oleh kakaknya untuk mengambil buah
dihutan.Setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.
Menurut tetua
kampung saat itu bahwa yang menyerupai kakak dari si anak tersebut diyakini
sebagai hantu Belau.Masih menurut cerita mereka,apa yang dilakukan belau itu
umumnya “terbalik”.Dalam arti Korban seperti dibawa kedalam hutan,padahal
tidak.Biasanya korban hanya disembunyikan di balik pintu,lemari,kolong tempat
tidur atau dibawah tangga rumah…
Nb:
Penulis menyadari sepenuhnya tidak bisa menjamin
kebenaran cerita ini karena ada banyak versi yang berkembang.Percaya atau
tidak,yang pasti cerita semacam ini sejak zaman dahulu sudah ada ditengah-tengah
masyarakat pedalaman,dan diturunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Tentang kapan waktunya,penulis tidak tahu,..
Owh..Beraarti,,di desa saya ini,yang sering menyesatkan orang yang mancing ikan di tengah hutan,Itu belau..baru tau saya..thanks gan info.a..
BalasHapusBagas Pratama,,Bisa jadi gan,thanks udah berkunjung kemari...
BalasHapuswow, ternyata hantu di indonesia banyak variasi nya ya di tiap daerah>
BalasHapusnice share gan ;)
anggi#itu blm sbrapa gan,,msh banyak yg blm teridentifikasi.... :D
BalasHapusNah ini ,di GP juga ada ,anak nya main petak umpat ,setelah 2 hari di temukan di bawah lantai keramik ,anak itu baju nya kotor basah kecapean ,ini mungkin h.belau!!!
BalasHapusDi lihat dari kondisi korban dan waktu terjadinya. Ada kemiripan antara hantu belau sama wewegombel!
BalasHapusDi lihat dari kondisi korban dan waktu terjadinya. Ada kemiripan antara hantu belau sama wewegombel!
BalasHapus