Assalamu’alaikum wr.wb.
Pada NOTE kali ini kami akan menceritakan kisah yang di dalamnya terkandung nasehat dan pelajaran, yaitu kisah yang menceritakan “detik-detik terakhir” wafatnya Rasulullah saw. Sebuah kisah yang mengagumkan dan menggetarkan dada orang yang beriman, yuk mari kita simak bersama kisah yang satu ini.
Sebelum Rasulullah Saw wafat, beliau melakukan haji yang terakhir kalinya yang disebut haji wada’ (perpisahan), dan turunlah ayat saat beliau melakukan ibadah tersebut, Allah SWT berfirman :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Kembali dari haji wada’ dan kurang dari 7 hari wafat beliau, turunlah ayat Al Qur’an yang terakhir, yaitu QS. Al Baqarah [2] : 281.
وَاتَّقُواْ يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
(waittaquu yawman turja'uuna fiihi ilaa allaahi tsumma tuwaffaa kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuuna)
Beliau bersabda:
Pada tanggal 29 Shafar beliau menghadiri jenazah di Baqi’. Pulangnya, beliau merasakan pusing di kepala dan suhu badannya meninggi. Sejak itulah beliau mulai sakit dan semakin parah. Selama sakitnya beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari dari 13 hari masa sakit beliau. 4 hari sebelum wafat, pada waktu shalat Isya, beliau meminta Abu Bakar menggantikannya dalam memimpin shalat.
Tiga hari sebelum wafat, sakit beliau semakin mengeras. Beliau saat itu berada di rumah Sayyidinah Maimunah dan berkumpullah istri-istri beliau, dan beliau meminta izin kepada mereka untuk tinggal di rumah ‘Aisyah, dan istri beliau mengizinkannya. Kemudian Rasulullah berkeinginan untuk berdiri, tetapi beliau tidak mampu. Datanglah Ali bin Abi Thalib dan Al Fadl bin Al ‘Abbas untuk membawa Rasulullah, lalu memindahkan beliau menuju kamar Aisyah.
Mulailah manusia berkumpul di dalam masjid. Para sahabat pun memenuhi masjid. Di rumah Aisyah, Rasulullah mencucurkan keringat yang sangat deras, Aisyah berkata: "Sungguh belum pernah aku melihat ada seorang manusia yang berkeringat deras seperti ini.”
Maka dia mengambil tangan Rasulullah dan dengannya dia mengusap keringat beliau.
Aisyah berkata: "Aku mendengar beliau berkata:
Jadilah khutbah tersebut menjadi khutbah terakhir beliau, menjadi kalimat terakhir beliau, dan do’a terakhir beliau.
Rasulullah bersabda:
Bersabdalah Rasulullah:
Kemudian mulailah beliau berdo’a untuk mereka:
Masuklah Abdurrahman ibn Abu Bakar membawa siwak, beliau terus melihat kea rah siwak tersebut, tetapi tidak mampu berkata menginginkan siwak. Lalu, Aisyah mengambil siwak tersebut, kemudian aku letakkan di mulutnya agar lunak, dan memberikan siwak tersebut kepada beliau. Maka sesuatu yang paling akhir masuk kedalam perut Rasulullah adalah air ludah Aisyah, Aisyah berkata:
Nabi saw. membisikan sesuatu di telinganya, maka diapun menangis. Lalu, beliau membisikan kembali sesuatu kepada Fathimah, maka diapun tertawa.
Setelah wafat Nabi saw., mereka bertanya kepada Fathimah apa yang beliau bisikan kepadanya, dan Fathimah berkata:
Masuklah malaikat Jibril, seraya berkata:
~ Ali bin Abi Thalib terduduk karena beratnya kabar tersebut.
~ Utsman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri.
Adapun Umar bin Al Khaththab berkata :
“Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi saw. dan berkata :
Assalamu’alaikum wr.wb.
Pada NOTE kali ini kami akan menceritakan kisah yang di dalamnya terkandung nasehat dan pelajaran, yaitu kisah yang menceritakan “detik-detik terakhir” wafatnya Rasulullah saw. Sebuah kisah yang mengagumkan dan menggetarkan dada orang yang beriman, yuk mari kita simak bersama kisah yang satu ini.
Sebelum Rasulullah Saw wafat, beliau melakukan haji yang terakhir kalinya yang disebut haji wada’ (perpisahan), dan turunlah ayat saat beliau melakukan ibadah tersebut, Allah SWT berfirman :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
- “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS: Al Maidah: 3)
Kembali dari haji wada’ dan kurang dari 7 hari wafat beliau, turunlah ayat Al Qur’an yang terakhir, yaitu QS. Al Baqarah [2] : 281.
وَاتَّقُواْ يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
(waittaquu yawman turja'uuna fiihi ilaa allaahi tsumma tuwaffaa kullu nafsin maa kasabat wahum laa yuzhlamuuna)
- "Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
- “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, dan sesungguhnya aku, Insya Allah akan menyusul.”
- “Aku merindukan saudara-saudaraku seiman.”
Beliau bersabda:
- Bukan.., kalian adalah sahabatku...!
- adapun saudaraku seiman adalah suatu kaum yang akan datang setelahku, mereka beriman kepadaku sedang mereka belum pernah melihatku.. dan mereka itulah kekasihku..”
Pada tanggal 29 Shafar beliau menghadiri jenazah di Baqi’. Pulangnya, beliau merasakan pusing di kepala dan suhu badannya meninggi. Sejak itulah beliau mulai sakit dan semakin parah. Selama sakitnya beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari dari 13 hari masa sakit beliau. 4 hari sebelum wafat, pada waktu shalat Isya, beliau meminta Abu Bakar menggantikannya dalam memimpin shalat.
Tiga hari sebelum wafat, sakit beliau semakin mengeras. Beliau saat itu berada di rumah Sayyidinah Maimunah dan berkumpullah istri-istri beliau, dan beliau meminta izin kepada mereka untuk tinggal di rumah ‘Aisyah, dan istri beliau mengizinkannya. Kemudian Rasulullah berkeinginan untuk berdiri, tetapi beliau tidak mampu. Datanglah Ali bin Abi Thalib dan Al Fadl bin Al ‘Abbas untuk membawa Rasulullah, lalu memindahkan beliau menuju kamar Aisyah.
Mulailah manusia berkumpul di dalam masjid. Para sahabat pun memenuhi masjid. Di rumah Aisyah, Rasulullah mencucurkan keringat yang sangat deras, Aisyah berkata: "Sungguh belum pernah aku melihat ada seorang manusia yang berkeringat deras seperti ini.”
Maka dia mengambil tangan Rasulullah dan dengannya dia mengusap keringat beliau.
Aisyah berkata: "Aku mendengar beliau berkata:
- “Laa Ilaha Illalllah, sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat.”
Jadilah khutbah tersebut menjadi khutbah terakhir beliau, menjadi kalimat terakhir beliau, dan do’a terakhir beliau.
Rasulullah bersabda:
- “Wahai manusia, kalian mengkhawatirkan aku?”
Bersabdalah Rasulullah:
- “Sesungguhnya tempat perjanjian kalian dengan aku bukanlah di dunia, tempat perjanjian kalian denganku adalah di haudh (telaga). Demi Allah, sungguh seakan-akan aku sekarang sedang melihat kepadanya di depanku ini. Wahai manusia, demi Allah, tidaklah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dibukanya dunia atas kalian, sehingga kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya, sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.”
- “ Allah Allah, shalat, Allah Allah, shalat.” (maksudnya; Aku bersumpah demi Allah terhadap kalian agar kalian menjaga shalat).
- “Wahai manusia, bertakwalah kalian terhadap kaum wanita, aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap kaum wanita.”
- “Wahai manusia, sesungguhnya ada seorang hamba, yang Allah telah memberikan pilihan kepadanya antara dunia dan antara apa yang ada disisi-Nya, maka dia memilih apa yang ada disisi-Nya.”
Kemudian mulailah beliau berdo’a untuk mereka:
- “Mudah-mudahan Allah menetapkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian, mudah-mudahan Allah meneguhkan kalian, mudah-mudahan Allah menguatkan kalian, mudah-mudahan Allah menjaga kalian.”
- “Wahai manusia, sampaikanlah salamku kepada orang yang mengikutiku diantara umatku hingga akhir zaman.”
Masuklah Abdurrahman ibn Abu Bakar membawa siwak, beliau terus melihat kea rah siwak tersebut, tetapi tidak mampu berkata menginginkan siwak. Lalu, Aisyah mengambil siwak tersebut, kemudian aku letakkan di mulutnya agar lunak, dan memberikan siwak tersebut kepada beliau. Maka sesuatu yang paling akhir masuk kedalam perut Rasulullah adalah air ludah Aisyah, Aisyah berkata:
- “ Termasuk keutamaan Rabbku atasku adalah Dia telah mengumpulkan antara air ludahku dengan ludah Nabi saw. sebelum beliau wafat.”
Nabi saw. membisikan sesuatu di telinganya, maka diapun menangis. Lalu, beliau membisikan kembali sesuatu kepada Fathimah, maka diapun tertawa.
Setelah wafat Nabi saw., mereka bertanya kepada Fathimah apa yang beliau bisikan kepadanya, dan Fathimah berkata:
- “Pertama kalinya beliau berkata kepadaku: “Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.” Maka akupun menangis.
- Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata: “Engkau adalah keluargaku yang pertama kali akan bertemu denganku.” Maka akupun tertawa.”
- Beliau berwasiat kepada seluruh manusia yang hadir agar menjaga shalat, dan beliau terus mengulang-ulang wasiat tersebut.
- “Mendekatlah kepadaku wahai Aisyah!”
- “Bahkan Ar Rafiqul A’la bahkan Ar Rafiqul A’la.”
Masuklah malaikat Jibril, seraya berkata:
- “Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu.”
- ” Assalamu’alaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di akhirat.”
- “Bahkan aku memilih AR-RAFIQUL A'LA (Teman yang tertinggi), bersama-sama dengan orang yang dianugerahi ni’mat Allah SWT, yaitu : para Nabi, shiddiqiin, orang yang mati syahid dan orang shaleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yang sebaik-baiknya.”
- ”Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada AR-RAFIQUL A'LA, Ya Allah (aku minta) AR-RAFIQUL A'LA”
- “Wahai roh yang bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yang ridha dan tidak murka!”
- ”Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, tidak ada yang kuperbuat selain keluar dari kamar menuju masjid, yang di sana ada para sahabat, dan kukatakan: “ Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”
~ Ali bin Abi Thalib terduduk karena beratnya kabar tersebut.
~ Utsman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri.
Adapun Umar bin Al Khaththab berkata :
- “Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa pergi untuk menemui Rabbnya.”
“Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi saw. dan berkata :
- “Anda mulia dalam keadaan hidup dan dalam keadaan mati.”
- “Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”
- "INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI RAJI’UN", telah berpulang ke rahmat Allah SWT, insan yang paling mulia, sosok Nabi Besar junjungan umat sejagat yang paling kita cintai..., di hari Senin 12 Rabi’ul Awal 11H, tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar