-= GADIS MALAM =-
Malam itu, Septa turun dr bis, dan mesti nyambung naek delman utk menuju rmhnya. Critanya, Septa (cowo -yg katanya- plg ganteng di dumay), udh 15 taon ga pulang kampung. Jd mudik kali niyh sungguh sbh adventure baginya, krn dia hmpr2 lupa sm kampuang halaman.. Untunglah dia ga lupa sm ortunya, yg telah membiayai kuliahnya slm ini..hiks..
kok jd lebaay????...
Saat naek delman, yg suaranya tak..tik...tak.¬..tik...tuk..s u¬ara
spatu kuda.. Septa duduk d muka, d samping pak kusir, tak sengaja
matanya melihat sebuah bangunan rumah tua yg agak menyeramkan.
Penerangannya minim, hingga kl d lht dr jauh, tuh rmh spt raksasa yg
ingin memakan siapapun yg melintas d perbatasan desa tsb. Tp bkn
bangunan itu yg menarik perhatian Septa, melainkan jendela rmh itu. D
jendela itu..
Tanpa sengaja Septa melihat ada cahaya tipis, dan...tampak olehnya sesosok wajah dingin, menatap kearahnya. Krn jarak antara rmh tsb dgn delman yg d naikinya agak jauh, Septa tdk jelas spt apa sosok d jendela tsb. Tp yg pasti...seorg WANITA. Maklum, Septa msh jomblo, jd Tuhan kasihan, trs d ciptakanlah wanita berwajah dingin d jendela, yg membuat Septa penasaran. Wanita itu menatap k arah Septa tnpa berkedip.
Delman semakin membawa Septa menjauh, dan akhirnya rmh trsb menghilang dr pandangannya, jg wajah gadis d jendela yg menatapnya tnp eskpresi. Org tua dan teman2 Septa menyambut gembira kedatangannya, mereka mengadakan kenduri 3 hari 3 mlm....hallahh.¬.. Lalu Septa mulai bertanya2 ttg rmh itu pada sahabat2 dekatnya, yaitu Adict, Wiwit, Felix, dan Leon. Smua sahabat Septa mengatakan kalo rmh itu adalah rmh kosong!!
Karena penasaran, Septa, tnp sepengetahuan ortu dan sobat2nya, mendatangi rmh d perbatasan desa tsb dgn menunggangi kawasaki ninja hatori. Dgn gaya valentino rossi, Septa pun nyampe tanpa menabrak pohon sm sekali. Dr dpn halaman, Septa kembali melihat sosok gadis d jendela, yg kini tampak lbh jelas d matnya. Gadis itu berkulit putih, berambut panjang, dan wajahnya halus bagaikan dinding. Septa lgsg TAPLAK melihatnya.
Dgn gagah berani, Septa mengetuk pintu rmh tsb. Tak berapa lama, pintu terbuka dr dalam.
Kreeeeettt...(bunyi pintu berkarat). Seorg gadis berwajah sendu berdiri tepat d hadapan Septa. Gadis itu menatap dgn ke2 bola matanya yg besar, serta 2 titik hitam d tengahnya, yg memancarkan cahaya kosong.
"Maaf nona, aku Septa. Bole nanya jam brp skrg?" tny Septa sedikit gombal.
*Bener2 taplak niyh cowo...
Gadis itu menatap aneh...
"Kamu kan pake jam tangan, kok nanya lg sm saya?" jwb gadis itu membuat Septa merasa gombalnya gagal. Dgn wjh malu2 ee' kucing, Septa mengakui bhw ia ingin berkenalan. Ternyata gadis itu bernama Dilla, dan dia tinggal sendiri d rmh itu.
"Hasyeeeek..."pikir Septa udh membayangin bra sm cd. Bukan apa2, trnyata d kota, Septa adalah pemilik Toko bra n cd plg bsr d jakarta.
*Cie..cie...
Dilla mempersilahkan Septa masuk. D dlm rmh itu, suasana ternyata lbh hangat, kursi, meja, dan taplak tersusun dgn rapi. Cahaya lampu pijar kuning membuat ruangan tamu terasa akrab. Dilla membuatkan segelas teh hangat utk Septa, rasanya manis sekali, semanis wjah Dilla, namun sayang, gadis itu tampang sgt murung, membuat Septa ingin memeluknya. Utglah dia ingat, kl saat ini dia msh PDKT. Kalo engga...hmm..!!
Dilla bercerita bhw rmh itu bknlah rmhnya, dia hny tgl d situ sjk kecil. Pemilik asli rmh itu adalah seorg wanita yg sdh lama meninggal dunia. Dilla mengaku tinggal d rmh itu sendirian tanpa tau dmn org tuanya. Bhkan dia tdk pernah tau apakah dia pny org tua, sodara, bhkan teman. Septa adalah manusia pertama yg dtg k rmh itu, dn berbicara padanya.
Malam tlh larut, ketika hp Septa brdering kencang.
Ternyata bokap Septa nelpon, sekampung nyariin Septa, udh ky Joni blak2an aja dah. Dgn berat hati Septa permisi plg.
"Apa kau akan kembali lg kemari?" tny Dilla dgn pandangan matanya yg menusuk jiwa. Septa bener2 ingin meluk, tp jiwa Batman nya melarang. Laki ga bole gampang terenyuh dgn godaan wanita.
"Besok aku dtg lg." ucap Septa.
"Apa kau tdk takut?" tny Dilla lg.
"Takut apa?"
"Smua org takut padaku.."
"Knp org2 takut padamu?"
"Entahlah. Aku jg tdk tahu. Tp kau beda, kau tdk takut padaku."
"Hny org2 bodoh yg takut padamu. Aku, selain ganteng, juga pemberani. Kl ga percaya, tny aja sm yang baca cerita ini."
*wkwkwk...
Septa pulang dgn membawa setitik kerinduan yg mulai menghantui jiwanya. Aneh, knp dia mst merasa kehilangan Dilla, padahal dia br bbrp jam berkenalan. Apakah Dilla punya aura magic????
D kampungnya, ternyata ada seorg gadis yg udh d jodohin k Septa. Namanya Amelia.
Amelia dan Septa udh d jodohkan sjk kecil, namun Septa tdk menyukai perjodohan itu, apa lg stlh dia berkenalan dgn Dilla yg bikin dia penasran. Malamnya, diem2 Septa kembali mendatangi Dilla. Mrk byk bertukar cerita, ttg apa aja, termasuk riwayat wanita pemilik rmh tsb.
"Aku menemukan diary ibu pemilik rmh ini. Ternyata dia anak seorg pejabat sbh partai. Krn babenya korupsi dn kabur k Columbia, babenya msk penjara."
Pemilik rmh itu dulu sering mengunjungi babenya d penjara. Dan pd saat itu, dia berkenalan dgn anak kepala lapas, lalu slg jatuh cinta. Namun cinta mereka d tentang oleh kepala lapas, dan cinta mereka kandas begitu saja.
"Bgmn dgnmu? Apa kau pny pacar?" tny Septa mulai melancarkan ilmu hitamnya.
Dilla tersenyum, "tidak."
"Haaaasyeekk."pikir Septa senang.
"Tp aku tdk mau pacaran."
"Apa?" Septa gubrakkk.
"Aku tdk pandai bergaul. Aku takut org yg mjd pacarku kelak akan kecewa." tutur Dilla murung.
"Aku tdk akan.." ucap Septa jentlemen.
"Maksudmu?"
"Aku suka padamu. Aku ingin mjd pacarmu. Dan aku yakin tdk akan kecewa."
"Tp aku bkn syapa2. Aku bhkan tdk tau org tuaku."
"Itu bkn halangan bg ku. Yg penting kamu pny lobang..."
"APA???"
"Maksudku, slg kamu punya lobang hidung dn bs bernafas, aku pst setia pdmu."
**preeetttt....
Begitulah, setiap malam Septa menemui Dilla. Kdg mereka ngobrol d teras samping, d tepi kolam lele, atau d loteng. Well pun mrk telah srg bertemu, namun Dilla blm mau mjd pacar Septa. Hal itu menjadi pikiran Septa. Dia jd srg melamun, hingga Amelia penasaran.
"Aa Septa srg k rmh kosong itu ya?" tny Amelia suatu ketika.
"Rmh itu tdk kosong. Ada penghuninya." bantah Septa.
"Rmh itu sdh 10 thn kosong, a." ujar Amelia.
"Gila kamu, Amelia. Rmh itu ada penghuninya. Aku menemuinya stp hari."
"Aa yg sdh ga waras. Jls2 itu rmh kosong. Atau hantu rmh itu sdh mempengaruhi aa ya?"
"Haree genee bicara hantu?"
"Aa kan sdh lm tgl d kota. Jd tdk tau kejadiannya. Pemilik rmh itu mati bunuh diri, aa..."
"Jgn mempengaruhiku."
"Baiklah, cb aa bw penghuni rmh itu kemari dan perkenalkan padaku."
"Okey. Syapa atut???"
Mlmnya Septa menemui Dilla.
Tiba2 Dilla memeluk Septa dn menangis tersedu2, membuat Septa deg..deg..serrr.. Antara hepi dn sedih.
"Ada apa, yank? Knp kamu menangis?"
"Ibu itu...ibu itu...mati bunuh diri...hiks..." isak Dilla.
"Ibu siapa? Ibumu?"
"Bkn, pemilik rmh ini. Aku br aja mendapatkan smbungan diarynya."
"Udhlah, knp kamu mst bersedih?"
"Aku tdk tau. Aku merasa sedih sekali."
"Hmm..utk menghiburmu, bgmn kl kita jln2 k desaku?"
"Apa?"
"Aku ingin kau keluar dr rmh ini. Aku ingin kau berkenalan dgn keluargaku dan teman2ku..."
"Tapi..."
Dilla tdk sempat brkata2. Karena Septa menciumnya........*hmm..uh..ah ..*...
"Baiklah." ucap Dilla terbata2 dgn nafas cengap2. Gila amir niy cowo...apa prnh jd bintang pilem unyil ya? Pikir Dilla masem2.
Akhirnya Septa membawa Dilla k desanya. D blkg rmhnya, Amalia tlh menunggu. Namun Dilla mendadak malu dan ketakutan.
Dilla bersembunyi d balik pohon. Wl Septa memanggilnya, ttp sj Dilla tdk ingin keluar. Membuat Amelia kesal.
"Mana aa?"
"Itu d balik pohon."
"Suruh kemari."
"Dia ga mau bertemu dgnmu. Sorry." akhirnya Septa membawa Dilla pulang kembali k rmhnya. Malam itu hujan deras bgt, membuat Septa tak ingin pulang. Dan ranjang Dilla tampak sgt menggoda iman..
*Hallahh...
Septa terlena dlm suasana yg hangat dn indah...
Tiba2 terdgr suara riuh dr luar rmh. Bbrp org menerjang pintu dn msk secara paksa. Septa tdk sempat memperhatikan siapa org2 itu, namun msh sempat d rasakannya tgnnya d cengkram dan dia mendengar Dilla menjerit histeris. Septa berusaha berontak, smp tersungkur jatuh. Kepalanya trbentur dinding, sblm gelap menguasai benaknya, Septa msh sempat meraih tgn Dilla, gadis itu menangis, saat mereka d pisahkan. Septa pingsan.
Begitu siuman, Septa mlht org tuanya, Amelia, teman2nya srta bbrp org berdiri d sekitarnya.
"Dilla.."
PLAAKKK...!
Sebuah tamparan yg keras membuat Septa terhuyung.
"Perempuan yg kau cintai itu sdh mati." teriak bpknya dgn suara menggelegar.
"Tdk mgkn...td malam kami..."
"Ayo..." bpk Septa menyeret anaknya msk k rmh. Rmh itu tmpk sgt berbeda dr hangatnya sbh rmh yg selama ini d lht Septa.
Rmh itu penuh debu, sarang laba2, kursi2 tua yg lapuk dan terasa sgt dingin jauh dr kehangatan. Septa tdk percaya.
"Ini bukan rmh Dilla, pa." Septa menggeleng keras. Air matanya mulai meluncur. "Dimana Dilla pa? Apa yg kalian lakukan padanya? Kalian membunuhnya?"
"Septa, kau terhipnotis oleh hantu rmh ini."
"TIDAK..! Aku ingin bertemu Dilla, pa. Dilla... Dilla..." teriak Septa bagai org gila.
"Kau ingin bertemu Dilla?"
"Iya.. Mana Dilla?"
"Ayo..." bpk Septa membawa anaknya k blkg rmh. Disana tampak lahan kosong yg penuh lalang dn semak belukar. D sudut halaman, tampak sebuah nisan.
"Itu Dilla, pacarmu. Sdh mati 10 thn yg lalu."
"Tdk mgkn!" Septa berlari meraih nisan tersebut. Tulisannya sdh pudar, namun akhirnya trbaca jg olehnya sebuah nama Dilla.
Nama panjang gadis itu ternyata "Dilla...rang Protes, Jika critanya gak jelas dan panjang bgt".....
TAMAT.
ANGKOT SETAN...(kisah nyata)
Kisah ini diceritakan oleh temanku arif,teRJadi di DaeRah SukohaRJo, Kabupaten SukohaRJo, Propinsi Jawa Tengah..........
Pada Hari Minggu, 14 FebRuaRi 2008 sekitaR pukuL 10maLam,,,
HATI-HATI MUNGKIN SELANJUTNYA GILIRAN ANDA...!!!
KuRang Lebih jam 10 maLam, waktu itu gue Lagi kena musibah,,,
bukan apa", MotoR yang biasa nemenin gue kemana" tiba" maCet
d daeRah 'Tiiiiittt'(sensoR), yang
emang katanya tu itu daeRah yang
Lumayan angkeR... hihihi,,,
akhiRnya gue nitipin motoR gue d Rumah temen gue yang g Jauh daRi situ... yah gue siyh mau aJa [pas temen gue nawaRin buat nganteRin gue ampe Rumah...
Tapi pas gue ngeLiat Jam tangan gue
yang udah nunJukin Jam 10 maLem gitu, gue Jadi nggak tega ama temen gue itu... yahhh ntaR tu temen gue bisa puLang tengah maLem boLong dong dong dong, mana dia kan Cewek,,,GaK munGkinlah skaliAn beRmlm diRumah gue...
akhiRnya gue membeRanikan diRi buat
puLang, dan setelah ngitung kanCing baJuu gue, gue dapet CARA PULANG DENGAN AMAN yaitu dengan NAIK ANGKOT,,,
hohOho,,,
AkhiRnya gue nuggu angkot di pinggiR JaLan utama itu. dan gue nunggu angkotnya nggak sendiRi...
tapi di situ udah ada Seorang wanita tengah baya (nenek-nenek untuk Lebih tepatnya), umuRnya yah... sekitar 63 tahun keLiatannya sih abis beLanJa beLanJi gitu... habisnya dia membawa pLastik item gede gitu...
ihhh waktu itu gue ngiRa itu isinya kepala oRang...hihihi,, teRnyata itu isinya buah"an.... yah gue tau soaLnya tu nenek ngeLuaRin JeRuk dan memakannya sambiL nunggu angkot....
Sudah kurang lebih 20 menit gue
dan nenek nunggu angkot (mikrolet tapi beLum ada angkot satupun.
Memang biasanya angkot udah beRhenti beRopeRasi Jam 21.30 paLing maLam, namun entah mengapa, gue meRasa bahwa masih ada angkot yang akan membawa gue puLang...
SeteLah 35 menit nunggu..busettt Lama kan!! akhirnya beneR, angkot yang ditunggu" muncuL.
HaL yang tidak biasa teRJadi...
LaLu naikLah gue dan sang nenek ke daLam angkot yang beRisi 3 orang.. 1orang supir dan 2 orang penumpang lain yang kedua-2nya
adalah seorang wanita cantik, berambut panjang, dengan pakaian pesta berwarna putih (broken white tepatnya)..
Gue sempat berpikir..." aneh sekali....dua orang wanita cantik berpakaian pesta warna putih, pada malam hari begini naik angkot" Tapi sang nenek tidak mau meneruskan apa yang ada di pikirannya, walaupun bulu kuduknya sudah mulai berdiri.
Terjadilah suasana yang dingin, hening tanpa suara pada angkot tersebut.
Sang supir-pun hanya menyupir tanpa menengok atau mengeluarkan suara sedikitpun.. cara menyupirnya pun cenderung kasar, dan ngebut-ngebutan. ..
Gue nggak sabaR buat CepeT" sampe di deket Rumah gue...
Sampai akhirnya... gue tiba di jembatan biasa tempat gue turun. dan anehnya sang nenek pun kelihatan akan ikut tuRun juga !!!!
gue udah membaYaR angkot itu, Sang nenek, telah menyiapkan
selembar uang Rp.10 ribu-an (karena memang tinggal satu lembar uang 10 ribuan yang dia punya) untuk membayar angkot,
Sang nenek lalu memberhentikan angkot tersebut
"Bang...kiri, bang.." Sang supir langsung memberhentikan angkotnya dengan rem mendadak tanpa bersuara..
Lalu sang nenek turun, dan menyerahkan lembaran uang Rp. 10 ribu terakhirnya melalui jendela pintu depan angkot... sambil menunggu kembalian ongkosnya..
Tapi ternyata.... ......
Sang Supir langsung menginjak gas dan meninggalkan nenek tersebut tanpa mengembalikan uang sang nenek...
Nenek itu berteriak... "DASAR ANGKOT SETAAAAAAAAANNNNNNN ....!!!!! !!!
!!!!!! "
****kemudian hening.....
BELUM ADA JUDUL
Pada suatu ruang dan waktu, tinggal seorang gadis berusia 70 tahun dan seorang perjaka. Namanya saya enggak tahu karena saya belum pernah lihat KTPnya. Mereka tinggal dengan ketiga anaknya. Anak pertama bernama Hyu, nama panjangnya I Love Hyu. Anak kedua bernama Jan, nama panjangnya Jan Tung Hati. Dan anak yang terakhir bernama Agus. Dinamakan Agus karena ia lahir di bulan Juni. LHO? Nama panjangnya adalah Agus Januar Febri Marta April Septa Oktovianus. (Lho, gak ada unsur Juni nya). Dari ketiga anak itu, hanya Agus yang tidak tinggal bersama orangtuanya karena ia sedang pergi mencari jati diri. Ia sedang berusaha memecahkan misteri namanya.
Suatu saaaat (waduh “a”nya kebanyakan), Hyu sedang memanjat pohon kelapa untuk diambil akarnya. Loh? Pada suhu dan tekanan yang sama, Jan sedang duduk-duduk santai di atap rumah. Saking santainya bahkan ia tidak sadar kalau rumahnya mengalami sebuah kebakaran. Tapi ia tidak terluka karena atap rumah yang ia duduki adalah rumah tetangganya. Pada saat ia sedang asyik memandang rumahnya yang terbakar, ia melihat sesosok wanita yang cantiknya bukan main main (2 main lebih baik, program KB (Keluarga Bermain)). Ia langsung turun dari atap dan mendekati wanita itu. Enggak tahu kenapa (suer saya gak tahu), mungkin karena ia grogi karena sedang diceritakan di cerita ini, ia menabrak pohon pisang. Dengan wajah penuh wibawa, Jan tertawa terbahak-bahak. Wanita itupun marah. Tapi bukan marah delima lho. Seperti pada sinetron-sinetron di tv, yang awalnya marah-marahan pasti endingnya cinta-cintaan kan? Kecuali antar lelaki. Lha!!!! mereka juga melakukan hal yang sama. Mereka membenci untuk mengenal, mengenal untuk menyayang, dan menyayang untuk mencinta. Wesyeh.......
Rahasia dan Rahasia
Hari demi hari telah berlalu. Bulan dan matahari bergantian tugas untuk menyinari bumi. Pada malam hari, matahari padam dan bulan menyala, begitu juga dengan sebaliknya. Ayam berkokok pertanda ayam itu masih hidup, kalau ayamnya mati mana mungkin bisa berkokok. Iya kan? Waktu itu Jan masih tertidur pulas. Hyu dengan muka masih mengantuk pergi keluar rumah. Pasti anda bingung karena anda berpikir rumah mereka kebakaran kok bisa tidur di rumah. Tenang dulu, jangan panik. Keluarga mereka adalah keluarga yang cukup mampu. Rumah yang terbakar adalah lantai 2 sedangkan rumah mereka bertingkat 2. Bertingkat 2 ke atas, bertingkat 2 ke samping kanan, bertingkat 2 ke samping kiri, bertingkat 2 ke depan, bertingkat 2 ke belakang, dan bertingkat 2 ke bawah. (maunya sih saya mau nulis yang ke arah serong atas, bawah, kiri, dan samping. Tapi capek). Hyu duduk termenung di teras rumah. Ia merenung kenapa ia bisa merenung. Akhirnya ia sadar kalau ia telah sadar dan pergi ke arah ia mau pergi. Mudeng gak?
Ia pergi ke sebuah danau. Kalau gak salah namanya Danau Pembangunan. Kalau gak salah lho. Untuk lebih pastinya silakan anda search sendiri di google atau facebook. Ia duduk di tepi danau sambil bernyanyi dan sesekali sedikit menari Gangnam Style. Saat memandangi danau, ia melihat sesosok wanita di tengah danau. Ternyata itu adalah kudanil wanita. Haha. (saya lebih suka menggunakan “hahaha” daripada “wkwkwk” karena “hahaha” dapat direalisasikan lewat suara. Iya kan? Wkwkwkwk).
Dari kejauhan ia melihat sebuah manusia yang sepertinya habis jatuh dari surga. Wajahnya berseri-seri dan bersinar terang, dan terus terang. Ia terus berjalan dengan penuh keterangan. Hyu pun tersepona, eh, terpesona kamsudnya, eh, maksudnya maksudnya. Hatinya cenat cenut 3. Dengan kepercayaan diri maksimal, ia beranikan diri untuk mendekati cewek itu sambil memakai kacamata hitam rangkap 3 dan dilapisi kain setebal 2 meter. Ketika cewek itu menanyakan namanya, Hyu langsung menjawab, “I Love Hyu” (minum air sambil menyelam, perkenalan sambil mengungkapkan perasaan). Sesuai hukum Newton yang ke 3 (kalau gak tahu belajar dulu, jangan tawuran melulu), setiap ada aksi pasti ada reaksi dan dituliskan F’=-F dimana F adalah besar gaya yang dilakukan sedangkan tanda negatif artinya berlawanan arah. Cewek itu terdiam sejenak. Kayaknya mau ngeluarin tenaga dalam. Dan ternyata tebakan saya benar. HAHAHA!!! Cewek itu mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Hyu pun tak tinggal diam, ia mengeluarkan jurus Anti Tamparan Suci. Cewek itu mengeluarkan jurus lagi, yaitu Anti Anti Tamparan Suci. Peristiwa itu terus berlanjut hingga anti yang ke 10.000 cos 0. Pertarungan itu akhirnya berakhir dengan skor kacamata. Tapi wasit berkehendak lain. Sesuai prinsip “lady First” ia menyatakan bahwa pemenangnya adalah si cewek yang jatuh dari surga itu.
Hyu pun dengan rela hati menerima kekalahan itu. Namun yang menjadi ganjalan dalam hatinya, kenapa cewek itu menolaknya. Ia pun memutuskan untuk memutuskan untuk bertanya pada cewek itu. Tak disangka tak diduga ternyata cewek itu adalah calon istri dari Jan. Wanita itu adalah wanita yang pernah ditemui Jan saat rumahnya terbakar. Layaknya seorang pria normal, ia pun cemburu buta dan menaruh sebuah dendam kesumat dalam hatinya. Dengan secepat kilat ia langsung mengubah nama Facebooknya menjadi “Hyu Lageee Tersakiti”. Ia merasa dikhianati oleh saudaranya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Hyu langsung berpikir bagaimana cara memisahkan Jan dengan cewek itu. Tiba-tiba terlintas ide di kepalanya, namun ide itu hanya sekedar melintas dan tidak mampir. Jadi Hyu harus berfikir lagi dan menunggu lintasan selanjutnya. Akhirnya ia pun mendapat ide. Namun ia tidak mau membeberkan ide itu kepada saya. Kepada kalian para pembaca juga.
Pagi harinya, Jan sedang jalan-jalan bareng Lauziana, cewek yang kemarin itu lho. Saya sudah tahu namanya karena saya sudah kenalan. Hahaha. Mereka pergi ke puncak gunung yang tinggi tinggi sekali. Sesekali mereka melihat kiri dan kanan, dan tampak banyak pohon cemara. Sepertinya mereka sedang asyik berbincang bincang. Tapi, dimana ada kebahagiaan pasti ada yang ingin menghilangkan kebahagiaan itu (biasa, sinetron kacangan. Lebih mendingi Tukang Bubur Naik Elang). Dari balik pohon ternyata diam diam Hyu mengikuti mereka. Ia pun langsung ngelabrak Jan dan Lauziana. Hyu mengatakan pada Lauziana bahwa Jan punya cewek simpanan di kota seberang. Ia juga menunjukan sebuah foto di BBnya. Ternyata wanita dalam foto itu adalah Mpok Nori. WOW! Gue harus koprol sambil bilang ADUH. Ia pun percaya dan meminta putus. Akhirnya keputusan untuk putus telah diputuskan tanpa putus-putus. Lauziana pun langsung mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Tapi jurus itu tak mempan karena Jan sudah menggunakan obat herbal anti tampar. Lauziana pun ngambek dan pergi entah kemana (saya gak tahu lho).
Setelah peristiwa itu, Jan menjadi sangat murka dengan Hyu. Murkanya menjadi kemerah-merahan. Akhirnya terjadi peperangan yang amat dahsyat. Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelap. Petir menyambar.. Jan terkenal dengan elemen tanahnya. Sedangkan Hyu elemen air. Mereka saling beradu sihir. Jan menggetarkan bumi dan terjadilah gempa yang sangat dahsyat. Sampai sampai bumi terbelah menjadi 2. Hyu juga tak tinggal diam. Ia menggunakan seluruh air di bumi untuk menyerang Jan. Pertandingan itu berlangsung kira-kira 4000 abad lamanya. Mereka sama kuat dan belum ada yang kalah. Bumi kini menjadi porak poranda karena peperangan itu. Tiba tiba dari kejauhan muncul seorang lelaki. Ternyata lelaki itu adalah Ayah mereka, Peter Keilt. Ia sangat marah karena anaknya telah merusak bumi akibat peperangan Hyu dan Jan. Ia pun menghukum anaknya. Jan yang terkenal hebat dalam elemen tanah ia kutuk menjadi tanah untuk membangun bumi kembali. Sedangkan Hyu ia kutuk menjadi air untuk mengganti air yang ia buang saat perang. Saat itu bumi kembali seperti baru. Dan saat itu juga zaman kehidupan bumi muncul kembali setelah 4000 abad rusak. Zaman ini disebut zaman sebelum masehi. Namun kehidupan di bumi ini tidak seperti bumi 4000 abad yang lalu. Dulu bumi begitu nyaman dan enak untuk dihuni. Namun kini bumi sering terjadi bencana. Bencana itu tak lain tak bukan adalah ulah kedua bersaudara Hyu dan Jan yang dikutuk menjadi tanah dan air. Ternyata mereka masih saling bermusuhan. Kutukan itu tak membuat mereka sadar.
Sesekali Jan si pengendali tanah menggoncangkan dirinya untuk menyerang Hyu. Peristiwa ini kini kita kenal dengan Gempa Bumi. Namun Hyu juga sering menyerang Jan dengan mengguyurkan airnya ke tanah. Peristiwa ini kita kenal dengan tsunami. Namun sepertinya Hyu lebih pantang menyerah dalam menyerang. Pada saat musim panas, Hyu mengumpulkan energi matahari dan menguapkan air hingga ke langit. Saat musim penghujan, ia langsung menyerang Jan dengan menjatuhkan air dari awan ke bumi. Peristiwa tersebut terus terjadi di bumi hingga saat ini. Orang-orang menyebut kejadian ini dengan istilah “Hyu-Jan” yang berarti peperangan antara Hyu dan Jan. Namun di Indonesia peristiwa ini sering disebut “Hujan” biar lebih mudah mengucapkannya. Tapi mungkin kalau di kalangan anak muda sudah menjadi “uDJ4nDtzz”. Itulah asal muasal kenapa bisa terjadi hujan dan kenapa dinamakan hujan. Kadang saat hujan terjadi sering ada badai atau petir. Dinamakan petir karena berasal dari nama ayah mereka, Peter. Biasanya ia muncul saat hujan turun dengan sangat deras dan ia berniat untuk mengingatkan Hyu dan Jan. Namun peperangan itu sepertinya takkan pernah berakhir. Tomat. Eh salah. Tamat.
Mungkin anda bertanya-tanya kenapa judulnya bukan “asal mula hujan”. Saya punya alasan tersendiri untuk itu. Saya sengaja memberi judul “rahasia dari rahasia” supaya anda tidak bisa menebak apa yang akan terjadi akhirnya, dan itu mengakibatkan anda terus membaca sampai akhir. Beda jika saya kasih judul “asal mula hujan”. Jika saya kasih judul itu pembaca pasti sudah bisa menebak kalau ceritanya pasti tentang asal mula hujan dan cerita menjadi tidak menarik lagi... :D :P :P
"Sandy"
"Sandy
"Sandy"
PLOK
"SANDY"
"EH, iya mah" aku terkejut setengah mati, saat melihat wajah mama ku, yang sedang memakai masker beengkoang, sampai aku terduduk, pada hal tadi lagi pules tidur
"SANDY, BANGUN KAMU TAU INI JAM BERAPA, EMANG KAMU NGA MAU SEKOLAH" teriak mama di muka ku
"mama, nga boleh liat anak nya lagi pulas tidur, emang jam berapa mah sekarang" kata ku sambil menguap
"Tanya jam lagi, INI UDAH JAM ENAM, kamu masuk jam berapa emang" mama tambah gregetan melihat anak nya santai
"Ah mama baru jam enam, aku kan masuk jam enam empat lima" kata ku pelan "HAH JAM ENAM" aku inget masih SMP aja masuk jam enam empat lima, Aku kan sekarang SMK jurusan perhotelan, terlambat bisa di gantung gw, ini kan MOS hari pertama
Aku langsung melompat dari ranjang, kaki sebelah kanan malah kesandung kaki mama yang masih melototin aku
GUBRAK, kepala ku sukses menyundul pintu lemari
Ala mak pening kali pala awak nih
"SANDY" Mama teriak lagi
"Mama, anak nya jatoh bukan nya di bantuin" kata ku
"Sandy kamu mimpi basah lagi ya, itu celana kamu basah di bagian titit nya" kata mama sambil tersenyum mesum "Cepat mandi sana"
"ANJRIT" kata ku sambil memegang celana ku yang lengket dan sedikit bau nga jelas gitu
"Bagus mulut nya" kata mama ku makin sewot "belom pernah di gampar pake sempak papa" kata mama asal "buruan mandi" Mama udah siap kuda kuda jurus andalan nya yang menakutkan setiap insan di dunia persilatan
Yaitu kitikan maut
"Ampun mama aku mandeee" kata ku setengah berlari ke kamar mandi
"Buruan lelet banget kaya kiong" kata mama "Mama turun ke bawah mau siapin sarapan"
Baru selangkah kaki ku masuk ke kamar mandi
"GUMPRANG"
Sekarang aku dengan sukses nyungsep di dalam bathtub, kamar mandi ku
"ADAW" Aku pegang jidat ku, lansung ada telor nya gitu, mama melihat ku di dalam kamar mandi memastikan anak nya baik baik saja "Rasain lagian anak sekolah bangun harus orang tua yang turun tangan bangunin nya" mama kemudian menghilang dari kamar ku
"Apes apes" kata ku memaki diri sendiri
Siapa sih yang meletakkan sabun mandi batanga di lantai "dasar guoblok" kata ku
Eh ini kan kamar mandi gw sendiri, siapa juga yang mau masuk kamar ku "berarti yang guoblok gw sendiri dong" kata ku bicara sendiri
Aku ambil sabun batangan yang sudah benyek karena terinjak kaki ku tadi
Tiba tiba terdengar suara Alarm, loh kok alarm yang aku di stel jam 5 lewat baru berdering sekarang, berarti aku di boongin mama dong tadi, aku kemudian keluar kamar mandi buat matikan jam Alarm ku, gila berisik banget
nih jam, aku udah nge bayangin pengen gw banting nih jam kaya di pilem pilem gitu deh, tapi aku takut ntar di banting ama mama, jadi tape bisa bisa gw aku merinding, aku lihat jam di ponsel ku, bener baru jam lima lima belas
Aku kembali ke kamar mandi kali ini dengan penuh kehati hatian, dan selamat ,hip hip horeee penonton pada bersorak, mendadak mules nabung dulu ah, mumpung masih pagi, tapi nga mau keluar, anjrit tapi mules
Setelah ceb## aku mandi besar plus keramas, selesai mandi, pakai seragam SMP
kenapa masih pakai seragam SMP, ya mungkin biar bisa beda in antara anak baru dengan senior, aku merinding kalo liat berita di tv tv, tentang MOS, juga cerita cerita dari berita online di internet
Sadis biasa kalo acara MOS gini kesempatan senior buat balas dendam nya sama anak baru, gosib nya sih senior suka nge bully anak baru, di siksa, di palak, di maki maki, di cubit, tabok, di siram pake aer panas, di sayat sayat, di setrika.
GUBRAK, emang kita TKW yang di kirim ke Arab
Jadi males gw mau sekolah
Aku dulu sempet protes sama mama dan papa, waktu aku kelas 2 SMP, kenapa
nama ku nga ada Irawan nya kaya kedua orang saudara ku, jangan jangan
aku anak angkat kata ku
Dengan santai nya mama bilang "waktu buat surat keterangan lahir di bidan, pulpen nya macet, jadi belum sempet nulis irawan di belakng nama ku" Sungguh terlalu, nga masuk akal bahkan untuk orang oon kaya gw
Dan jawaban yang duberikan buat pertanyaan ku mengenai anak angkat, mama cuma bilang "kalo bisa milih mending mama munggut
anak kucing dari pada adopsi anak manusia, takut salah urus ntar jadi nya dosa deh, mama mending nyantunin aja deh"
Versi berbeda mengenai asal usul nama ku, aku dapat dari kabar burung yang mengatakan bahwa: yang memberi nama aku itu adalah si papa karena inget sama BF nya dulu waktu masih sekolah di taman kanak kanak, pret dut cuih kata ku tambah nga masuk di bokong, sory bukan nya jorok, tapi aku merasa otak itu ada di bokong, abis setiap banyak pikiran aku suka garuk garuk bokong
kaga nyambung ya
"SANDY, bukan nya makan malah bengong kaya macan ompong" kata mama sambil nimpuk aku pakai potongan timun
"AAAWWW MAMA" teriak ku
"Lagian kamu itu, yang laen udah pada selesai kamu masih buanyak gitu nasi nya" oh iya aku lirik kiri kanan kaya mo nyebrang jalan
"Mau kakak suapin deh" kata kak Agus
"Agus jangan" kata mama "biarin ade kamu makan sendiri, nga boleh di suapin kalo nga sakit ntar manja" kata mama tegas "Awas kalo mama liat sekarang kamu suapin si Sandy, mama potong uang saku Andri sebulan"
"Loh kok aku mah" kata Andri manyun "kan aku nga ikutan"
"oh iya maaf ya sayang, maksud mama kak Agus" kebiasaan si mama suka salah sebut nama anak nya
"mama aku kan sakit" kata ku pasang tampang memelas "boleh dong di suapin sama kakak"
"kamu sakit apa, orang kamu seger kaya gitu"
"Aku sakit panu" kata ku pelan
"Dasar anak papa" kata mama
"Loh kok papa di bawa bawa" papa jadi sewot
"kan papa oon" kata mama sambil berbisik di telinga papa, takut anak nya pada denger
"tapi ganteng kan" kata papa
Malam itu, Septa turun dr bis, dan mesti nyambung naek delman utk menuju rmhnya. Critanya, Septa (cowo -yg katanya- plg ganteng di dumay), udh 15 taon ga pulang kampung. Jd mudik kali niyh sungguh sbh adventure baginya, krn dia hmpr2 lupa sm kampuang halaman.. Untunglah dia ga lupa sm ortunya, yg telah membiayai kuliahnya slm ini..hiks..
kok jd lebaay????...
Saat naek delman, yg suaranya tak..tik...tak.¬..tik...tuk..s
Tanpa sengaja Septa melihat ada cahaya tipis, dan...tampak olehnya sesosok wajah dingin, menatap kearahnya. Krn jarak antara rmh tsb dgn delman yg d naikinya agak jauh, Septa tdk jelas spt apa sosok d jendela tsb. Tp yg pasti...seorg WANITA. Maklum, Septa msh jomblo, jd Tuhan kasihan, trs d ciptakanlah wanita berwajah dingin d jendela, yg membuat Septa penasaran. Wanita itu menatap k arah Septa tnpa berkedip.
Delman semakin membawa Septa menjauh, dan akhirnya rmh trsb menghilang dr pandangannya, jg wajah gadis d jendela yg menatapnya tnp eskpresi. Org tua dan teman2 Septa menyambut gembira kedatangannya, mereka mengadakan kenduri 3 hari 3 mlm....hallahh.¬.. Lalu Septa mulai bertanya2 ttg rmh itu pada sahabat2 dekatnya, yaitu Adict, Wiwit, Felix, dan Leon. Smua sahabat Septa mengatakan kalo rmh itu adalah rmh kosong!!
Karena penasaran, Septa, tnp sepengetahuan ortu dan sobat2nya, mendatangi rmh d perbatasan desa tsb dgn menunggangi kawasaki ninja hatori. Dgn gaya valentino rossi, Septa pun nyampe tanpa menabrak pohon sm sekali. Dr dpn halaman, Septa kembali melihat sosok gadis d jendela, yg kini tampak lbh jelas d matnya. Gadis itu berkulit putih, berambut panjang, dan wajahnya halus bagaikan dinding. Septa lgsg TAPLAK melihatnya.
Dgn gagah berani, Septa mengetuk pintu rmh tsb. Tak berapa lama, pintu terbuka dr dalam.
Kreeeeettt...(bunyi pintu berkarat). Seorg gadis berwajah sendu berdiri tepat d hadapan Septa. Gadis itu menatap dgn ke2 bola matanya yg besar, serta 2 titik hitam d tengahnya, yg memancarkan cahaya kosong.
"Maaf nona, aku Septa. Bole nanya jam brp skrg?" tny Septa sedikit gombal.
*Bener2 taplak niyh cowo...
Gadis itu menatap aneh...
"Kamu kan pake jam tangan, kok nanya lg sm saya?" jwb gadis itu membuat Septa merasa gombalnya gagal. Dgn wjh malu2 ee' kucing, Septa mengakui bhw ia ingin berkenalan. Ternyata gadis itu bernama Dilla, dan dia tinggal sendiri d rmh itu.
"Hasyeeeek..."pikir Septa udh membayangin bra sm cd. Bukan apa2, trnyata d kota, Septa adalah pemilik Toko bra n cd plg bsr d jakarta.
*Cie..cie...
Dilla mempersilahkan Septa masuk. D dlm rmh itu, suasana ternyata lbh hangat, kursi, meja, dan taplak tersusun dgn rapi. Cahaya lampu pijar kuning membuat ruangan tamu terasa akrab. Dilla membuatkan segelas teh hangat utk Septa, rasanya manis sekali, semanis wjah Dilla, namun sayang, gadis itu tampang sgt murung, membuat Septa ingin memeluknya. Utglah dia ingat, kl saat ini dia msh PDKT. Kalo engga...hmm..!!
Dilla bercerita bhw rmh itu bknlah rmhnya, dia hny tgl d situ sjk kecil. Pemilik asli rmh itu adalah seorg wanita yg sdh lama meninggal dunia. Dilla mengaku tinggal d rmh itu sendirian tanpa tau dmn org tuanya. Bhkan dia tdk pernah tau apakah dia pny org tua, sodara, bhkan teman. Septa adalah manusia pertama yg dtg k rmh itu, dn berbicara padanya.
Malam tlh larut, ketika hp Septa brdering kencang.
Ternyata bokap Septa nelpon, sekampung nyariin Septa, udh ky Joni blak2an aja dah. Dgn berat hati Septa permisi plg.
"Apa kau akan kembali lg kemari?" tny Dilla dgn pandangan matanya yg menusuk jiwa. Septa bener2 ingin meluk, tp jiwa Batman nya melarang. Laki ga bole gampang terenyuh dgn godaan wanita.
"Besok aku dtg lg." ucap Septa.
"Apa kau tdk takut?" tny Dilla lg.
"Takut apa?"
"Smua org takut padaku.."
"Knp org2 takut padamu?"
"Entahlah. Aku jg tdk tahu. Tp kau beda, kau tdk takut padaku."
"Hny org2 bodoh yg takut padamu. Aku, selain ganteng, juga pemberani. Kl ga percaya, tny aja sm yang baca cerita ini."
*wkwkwk...
Septa pulang dgn membawa setitik kerinduan yg mulai menghantui jiwanya. Aneh, knp dia mst merasa kehilangan Dilla, padahal dia br bbrp jam berkenalan. Apakah Dilla punya aura magic????
D kampungnya, ternyata ada seorg gadis yg udh d jodohin k Septa. Namanya Amelia.
Amelia dan Septa udh d jodohkan sjk kecil, namun Septa tdk menyukai perjodohan itu, apa lg stlh dia berkenalan dgn Dilla yg bikin dia penasran. Malamnya, diem2 Septa kembali mendatangi Dilla. Mrk byk bertukar cerita, ttg apa aja, termasuk riwayat wanita pemilik rmh tsb.
"Aku menemukan diary ibu pemilik rmh ini. Ternyata dia anak seorg pejabat sbh partai. Krn babenya korupsi dn kabur k Columbia, babenya msk penjara."
Pemilik rmh itu dulu sering mengunjungi babenya d penjara. Dan pd saat itu, dia berkenalan dgn anak kepala lapas, lalu slg jatuh cinta. Namun cinta mereka d tentang oleh kepala lapas, dan cinta mereka kandas begitu saja.
"Bgmn dgnmu? Apa kau pny pacar?" tny Septa mulai melancarkan ilmu hitamnya.
Dilla tersenyum, "tidak."
"Haaaasyeekk."pikir Septa senang.
"Tp aku tdk mau pacaran."
"Apa?" Septa gubrakkk.
"Aku tdk pandai bergaul. Aku takut org yg mjd pacarku kelak akan kecewa." tutur Dilla murung.
"Aku tdk akan.." ucap Septa jentlemen.
"Maksudmu?"
"Aku suka padamu. Aku ingin mjd pacarmu. Dan aku yakin tdk akan kecewa."
"Tp aku bkn syapa2. Aku bhkan tdk tau org tuaku."
"Itu bkn halangan bg ku. Yg penting kamu pny lobang..."
"APA???"
"Maksudku, slg kamu punya lobang hidung dn bs bernafas, aku pst setia pdmu."
**preeetttt....
Begitulah, setiap malam Septa menemui Dilla. Kdg mereka ngobrol d teras samping, d tepi kolam lele, atau d loteng. Well pun mrk telah srg bertemu, namun Dilla blm mau mjd pacar Septa. Hal itu menjadi pikiran Septa. Dia jd srg melamun, hingga Amelia penasaran.
"Aa Septa srg k rmh kosong itu ya?" tny Amelia suatu ketika.
"Rmh itu tdk kosong. Ada penghuninya." bantah Septa.
"Rmh itu sdh 10 thn kosong, a." ujar Amelia.
"Gila kamu, Amelia. Rmh itu ada penghuninya. Aku menemuinya stp hari."
"Aa yg sdh ga waras. Jls2 itu rmh kosong. Atau hantu rmh itu sdh mempengaruhi aa ya?"
"Haree genee bicara hantu?"
"Aa kan sdh lm tgl d kota. Jd tdk tau kejadiannya. Pemilik rmh itu mati bunuh diri, aa..."
"Jgn mempengaruhiku."
"Baiklah, cb aa bw penghuni rmh itu kemari dan perkenalkan padaku."
"Okey. Syapa atut???"
Mlmnya Septa menemui Dilla.
Tiba2 Dilla memeluk Septa dn menangis tersedu2, membuat Septa deg..deg..serrr.. Antara hepi dn sedih.
"Ada apa, yank? Knp kamu menangis?"
"Ibu itu...ibu itu...mati bunuh diri...hiks..." isak Dilla.
"Ibu siapa? Ibumu?"
"Bkn, pemilik rmh ini. Aku br aja mendapatkan smbungan diarynya."
"Udhlah, knp kamu mst bersedih?"
"Aku tdk tau. Aku merasa sedih sekali."
"Hmm..utk menghiburmu, bgmn kl kita jln2 k desaku?"
"Apa?"
"Aku ingin kau keluar dr rmh ini. Aku ingin kau berkenalan dgn keluargaku dan teman2ku..."
"Tapi..."
Dilla tdk sempat brkata2. Karena Septa menciumnya........*hmm..uh..ah
"Baiklah." ucap Dilla terbata2 dgn nafas cengap2. Gila amir niy cowo...apa prnh jd bintang pilem unyil ya? Pikir Dilla masem2.
Akhirnya Septa membawa Dilla k desanya. D blkg rmhnya, Amalia tlh menunggu. Namun Dilla mendadak malu dan ketakutan.
Dilla bersembunyi d balik pohon. Wl Septa memanggilnya, ttp sj Dilla tdk ingin keluar. Membuat Amelia kesal.
"Mana aa?"
"Itu d balik pohon."
"Suruh kemari."
"Dia ga mau bertemu dgnmu. Sorry." akhirnya Septa membawa Dilla pulang kembali k rmhnya. Malam itu hujan deras bgt, membuat Septa tak ingin pulang. Dan ranjang Dilla tampak sgt menggoda iman..
*Hallahh...
Septa terlena dlm suasana yg hangat dn indah...
Tiba2 terdgr suara riuh dr luar rmh. Bbrp org menerjang pintu dn msk secara paksa. Septa tdk sempat memperhatikan siapa org2 itu, namun msh sempat d rasakannya tgnnya d cengkram dan dia mendengar Dilla menjerit histeris. Septa berusaha berontak, smp tersungkur jatuh. Kepalanya trbentur dinding, sblm gelap menguasai benaknya, Septa msh sempat meraih tgn Dilla, gadis itu menangis, saat mereka d pisahkan. Septa pingsan.
Begitu siuman, Septa mlht org tuanya, Amelia, teman2nya srta bbrp org berdiri d sekitarnya.
"Dilla.."
PLAAKKK...!
Sebuah tamparan yg keras membuat Septa terhuyung.
"Perempuan yg kau cintai itu sdh mati." teriak bpknya dgn suara menggelegar.
"Tdk mgkn...td malam kami..."
"Ayo..." bpk Septa menyeret anaknya msk k rmh. Rmh itu tmpk sgt berbeda dr hangatnya sbh rmh yg selama ini d lht Septa.
Rmh itu penuh debu, sarang laba2, kursi2 tua yg lapuk dan terasa sgt dingin jauh dr kehangatan. Septa tdk percaya.
"Ini bukan rmh Dilla, pa." Septa menggeleng keras. Air matanya mulai meluncur. "Dimana Dilla pa? Apa yg kalian lakukan padanya? Kalian membunuhnya?"
"Septa, kau terhipnotis oleh hantu rmh ini."
"TIDAK..! Aku ingin bertemu Dilla, pa. Dilla... Dilla..." teriak Septa bagai org gila.
"Kau ingin bertemu Dilla?"
"Iya.. Mana Dilla?"
"Ayo..." bpk Septa membawa anaknya k blkg rmh. Disana tampak lahan kosong yg penuh lalang dn semak belukar. D sudut halaman, tampak sebuah nisan.
"Itu Dilla, pacarmu. Sdh mati 10 thn yg lalu."
"Tdk mgkn!" Septa berlari meraih nisan tersebut. Tulisannya sdh pudar, namun akhirnya trbaca jg olehnya sebuah nama Dilla.
Nama panjang gadis itu ternyata "Dilla...rang Protes, Jika critanya gak jelas dan panjang bgt".....
TAMAT.
ANGKOT SETAN...(kisah nyata)
Kisah ini diceritakan oleh temanku arif,teRJadi di DaeRah SukohaRJo, Kabupaten SukohaRJo, Propinsi Jawa Tengah..........
Pada Hari Minggu, 14 FebRuaRi 2008 sekitaR pukuL 10maLam,,,
HATI-HATI MUNGKIN SELANJUTNYA GILIRAN ANDA...!!!
KuRang Lebih jam 10 maLam, waktu itu gue Lagi kena musibah,,,
bukan apa", MotoR yang biasa nemenin gue kemana" tiba" maCet
d daeRah 'Tiiiiittt'(sensoR), yang
emang katanya tu itu daeRah yang
Lumayan angkeR... hihihi,,,
akhiRnya gue nitipin motoR gue d Rumah temen gue yang g Jauh daRi situ... yah gue siyh mau aJa [pas temen gue nawaRin buat nganteRin gue ampe Rumah...
Tapi pas gue ngeLiat Jam tangan gue
yang udah nunJukin Jam 10 maLem gitu, gue Jadi nggak tega ama temen gue itu... yahhh ntaR tu temen gue bisa puLang tengah maLem boLong dong dong dong, mana dia kan Cewek,,,GaK munGkinlah skaliAn beRmlm diRumah gue...
akhiRnya gue membeRanikan diRi buat
puLang, dan setelah ngitung kanCing baJuu gue, gue dapet CARA PULANG DENGAN AMAN yaitu dengan NAIK ANGKOT,,,
hohOho,,,
AkhiRnya gue nuggu angkot di pinggiR JaLan utama itu. dan gue nunggu angkotnya nggak sendiRi...
tapi di situ udah ada Seorang wanita tengah baya (nenek-nenek untuk Lebih tepatnya), umuRnya yah... sekitar 63 tahun keLiatannya sih abis beLanJa beLanJi gitu... habisnya dia membawa pLastik item gede gitu...
ihhh waktu itu gue ngiRa itu isinya kepala oRang...hihihi,, teRnyata itu isinya buah"an.... yah gue tau soaLnya tu nenek ngeLuaRin JeRuk dan memakannya sambiL nunggu angkot....
Sudah kurang lebih 20 menit gue
dan nenek nunggu angkot (mikrolet tapi beLum ada angkot satupun.
Memang biasanya angkot udah beRhenti beRopeRasi Jam 21.30 paLing maLam, namun entah mengapa, gue meRasa bahwa masih ada angkot yang akan membawa gue puLang...
SeteLah 35 menit nunggu..busettt Lama kan!! akhirnya beneR, angkot yang ditunggu" muncuL.
HaL yang tidak biasa teRJadi...
LaLu naikLah gue dan sang nenek ke daLam angkot yang beRisi 3 orang.. 1orang supir dan 2 orang penumpang lain yang kedua-2nya
adalah seorang wanita cantik, berambut panjang, dengan pakaian pesta berwarna putih (broken white tepatnya)..
Gue sempat berpikir..." aneh sekali....dua orang wanita cantik berpakaian pesta warna putih, pada malam hari begini naik angkot" Tapi sang nenek tidak mau meneruskan apa yang ada di pikirannya, walaupun bulu kuduknya sudah mulai berdiri.
Terjadilah suasana yang dingin, hening tanpa suara pada angkot tersebut.
Sang supir-pun hanya menyupir tanpa menengok atau mengeluarkan suara sedikitpun.. cara menyupirnya pun cenderung kasar, dan ngebut-ngebutan. ..
Gue nggak sabaR buat CepeT" sampe di deket Rumah gue...
Sampai akhirnya... gue tiba di jembatan biasa tempat gue turun. dan anehnya sang nenek pun kelihatan akan ikut tuRun juga !!!!
gue udah membaYaR angkot itu, Sang nenek, telah menyiapkan
selembar uang Rp.10 ribu-an (karena memang tinggal satu lembar uang 10 ribuan yang dia punya) untuk membayar angkot,
Sang nenek lalu memberhentikan angkot tersebut
"Bang...kiri, bang.." Sang supir langsung memberhentikan angkotnya dengan rem mendadak tanpa bersuara..
Lalu sang nenek turun, dan menyerahkan lembaran uang Rp. 10 ribu terakhirnya melalui jendela pintu depan angkot... sambil menunggu kembalian ongkosnya..
Tapi ternyata.... ......
Sang Supir langsung menginjak gas dan meninggalkan nenek tersebut tanpa mengembalikan uang sang nenek...
Nenek itu berteriak... "DASAR ANGKOT SETAAAAAAAAANNNNNNN ....!!!!! !!!
!!!!!! "
****kemudian hening.....
BELUM ADA JUDUL
Pada suatu ruang dan waktu, tinggal seorang gadis berusia 70 tahun dan seorang perjaka. Namanya saya enggak tahu karena saya belum pernah lihat KTPnya. Mereka tinggal dengan ketiga anaknya. Anak pertama bernama Hyu, nama panjangnya I Love Hyu. Anak kedua bernama Jan, nama panjangnya Jan Tung Hati. Dan anak yang terakhir bernama Agus. Dinamakan Agus karena ia lahir di bulan Juni. LHO? Nama panjangnya adalah Agus Januar Febri Marta April Septa Oktovianus. (Lho, gak ada unsur Juni nya). Dari ketiga anak itu, hanya Agus yang tidak tinggal bersama orangtuanya karena ia sedang pergi mencari jati diri. Ia sedang berusaha memecahkan misteri namanya.
Suatu saaaat (waduh “a”nya kebanyakan), Hyu sedang memanjat pohon kelapa untuk diambil akarnya. Loh? Pada suhu dan tekanan yang sama, Jan sedang duduk-duduk santai di atap rumah. Saking santainya bahkan ia tidak sadar kalau rumahnya mengalami sebuah kebakaran. Tapi ia tidak terluka karena atap rumah yang ia duduki adalah rumah tetangganya. Pada saat ia sedang asyik memandang rumahnya yang terbakar, ia melihat sesosok wanita yang cantiknya bukan main main (2 main lebih baik, program KB (Keluarga Bermain)). Ia langsung turun dari atap dan mendekati wanita itu. Enggak tahu kenapa (suer saya gak tahu), mungkin karena ia grogi karena sedang diceritakan di cerita ini, ia menabrak pohon pisang. Dengan wajah penuh wibawa, Jan tertawa terbahak-bahak. Wanita itupun marah. Tapi bukan marah delima lho. Seperti pada sinetron-sinetron di tv, yang awalnya marah-marahan pasti endingnya cinta-cintaan kan? Kecuali antar lelaki. Lha!!!! mereka juga melakukan hal yang sama. Mereka membenci untuk mengenal, mengenal untuk menyayang, dan menyayang untuk mencinta. Wesyeh.......
Rahasia dan Rahasia
Hari demi hari telah berlalu. Bulan dan matahari bergantian tugas untuk menyinari bumi. Pada malam hari, matahari padam dan bulan menyala, begitu juga dengan sebaliknya. Ayam berkokok pertanda ayam itu masih hidup, kalau ayamnya mati mana mungkin bisa berkokok. Iya kan? Waktu itu Jan masih tertidur pulas. Hyu dengan muka masih mengantuk pergi keluar rumah. Pasti anda bingung karena anda berpikir rumah mereka kebakaran kok bisa tidur di rumah. Tenang dulu, jangan panik. Keluarga mereka adalah keluarga yang cukup mampu. Rumah yang terbakar adalah lantai 2 sedangkan rumah mereka bertingkat 2. Bertingkat 2 ke atas, bertingkat 2 ke samping kanan, bertingkat 2 ke samping kiri, bertingkat 2 ke depan, bertingkat 2 ke belakang, dan bertingkat 2 ke bawah. (maunya sih saya mau nulis yang ke arah serong atas, bawah, kiri, dan samping. Tapi capek). Hyu duduk termenung di teras rumah. Ia merenung kenapa ia bisa merenung. Akhirnya ia sadar kalau ia telah sadar dan pergi ke arah ia mau pergi. Mudeng gak?
Ia pergi ke sebuah danau. Kalau gak salah namanya Danau Pembangunan. Kalau gak salah lho. Untuk lebih pastinya silakan anda search sendiri di google atau facebook. Ia duduk di tepi danau sambil bernyanyi dan sesekali sedikit menari Gangnam Style. Saat memandangi danau, ia melihat sesosok wanita di tengah danau. Ternyata itu adalah kudanil wanita. Haha. (saya lebih suka menggunakan “hahaha” daripada “wkwkwk” karena “hahaha” dapat direalisasikan lewat suara. Iya kan? Wkwkwkwk).
Dari kejauhan ia melihat sebuah manusia yang sepertinya habis jatuh dari surga. Wajahnya berseri-seri dan bersinar terang, dan terus terang. Ia terus berjalan dengan penuh keterangan. Hyu pun tersepona, eh, terpesona kamsudnya, eh, maksudnya maksudnya. Hatinya cenat cenut 3. Dengan kepercayaan diri maksimal, ia beranikan diri untuk mendekati cewek itu sambil memakai kacamata hitam rangkap 3 dan dilapisi kain setebal 2 meter. Ketika cewek itu menanyakan namanya, Hyu langsung menjawab, “I Love Hyu” (minum air sambil menyelam, perkenalan sambil mengungkapkan perasaan). Sesuai hukum Newton yang ke 3 (kalau gak tahu belajar dulu, jangan tawuran melulu), setiap ada aksi pasti ada reaksi dan dituliskan F’=-F dimana F adalah besar gaya yang dilakukan sedangkan tanda negatif artinya berlawanan arah. Cewek itu terdiam sejenak. Kayaknya mau ngeluarin tenaga dalam. Dan ternyata tebakan saya benar. HAHAHA!!! Cewek itu mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Hyu pun tak tinggal diam, ia mengeluarkan jurus Anti Tamparan Suci. Cewek itu mengeluarkan jurus lagi, yaitu Anti Anti Tamparan Suci. Peristiwa itu terus berlanjut hingga anti yang ke 10.000 cos 0. Pertarungan itu akhirnya berakhir dengan skor kacamata. Tapi wasit berkehendak lain. Sesuai prinsip “lady First” ia menyatakan bahwa pemenangnya adalah si cewek yang jatuh dari surga itu.
Hyu pun dengan rela hati menerima kekalahan itu. Namun yang menjadi ganjalan dalam hatinya, kenapa cewek itu menolaknya. Ia pun memutuskan untuk memutuskan untuk bertanya pada cewek itu. Tak disangka tak diduga ternyata cewek itu adalah calon istri dari Jan. Wanita itu adalah wanita yang pernah ditemui Jan saat rumahnya terbakar. Layaknya seorang pria normal, ia pun cemburu buta dan menaruh sebuah dendam kesumat dalam hatinya. Dengan secepat kilat ia langsung mengubah nama Facebooknya menjadi “Hyu Lageee Tersakiti”. Ia merasa dikhianati oleh saudaranya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Hyu langsung berpikir bagaimana cara memisahkan Jan dengan cewek itu. Tiba-tiba terlintas ide di kepalanya, namun ide itu hanya sekedar melintas dan tidak mampir. Jadi Hyu harus berfikir lagi dan menunggu lintasan selanjutnya. Akhirnya ia pun mendapat ide. Namun ia tidak mau membeberkan ide itu kepada saya. Kepada kalian para pembaca juga.
Pagi harinya, Jan sedang jalan-jalan bareng Lauziana, cewek yang kemarin itu lho. Saya sudah tahu namanya karena saya sudah kenalan. Hahaha. Mereka pergi ke puncak gunung yang tinggi tinggi sekali. Sesekali mereka melihat kiri dan kanan, dan tampak banyak pohon cemara. Sepertinya mereka sedang asyik berbincang bincang. Tapi, dimana ada kebahagiaan pasti ada yang ingin menghilangkan kebahagiaan itu (biasa, sinetron kacangan. Lebih mendingi Tukang Bubur Naik Elang). Dari balik pohon ternyata diam diam Hyu mengikuti mereka. Ia pun langsung ngelabrak Jan dan Lauziana. Hyu mengatakan pada Lauziana bahwa Jan punya cewek simpanan di kota seberang. Ia juga menunjukan sebuah foto di BBnya. Ternyata wanita dalam foto itu adalah Mpok Nori. WOW! Gue harus koprol sambil bilang ADUH. Ia pun percaya dan meminta putus. Akhirnya keputusan untuk putus telah diputuskan tanpa putus-putus. Lauziana pun langsung mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Tapi jurus itu tak mempan karena Jan sudah menggunakan obat herbal anti tampar. Lauziana pun ngambek dan pergi entah kemana (saya gak tahu lho).
Setelah peristiwa itu, Jan menjadi sangat murka dengan Hyu. Murkanya menjadi kemerah-merahan. Akhirnya terjadi peperangan yang amat dahsyat. Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelap. Petir menyambar.. Jan terkenal dengan elemen tanahnya. Sedangkan Hyu elemen air. Mereka saling beradu sihir. Jan menggetarkan bumi dan terjadilah gempa yang sangat dahsyat. Sampai sampai bumi terbelah menjadi 2. Hyu juga tak tinggal diam. Ia menggunakan seluruh air di bumi untuk menyerang Jan. Pertandingan itu berlangsung kira-kira 4000 abad lamanya. Mereka sama kuat dan belum ada yang kalah. Bumi kini menjadi porak poranda karena peperangan itu. Tiba tiba dari kejauhan muncul seorang lelaki. Ternyata lelaki itu adalah Ayah mereka, Peter Keilt. Ia sangat marah karena anaknya telah merusak bumi akibat peperangan Hyu dan Jan. Ia pun menghukum anaknya. Jan yang terkenal hebat dalam elemen tanah ia kutuk menjadi tanah untuk membangun bumi kembali. Sedangkan Hyu ia kutuk menjadi air untuk mengganti air yang ia buang saat perang. Saat itu bumi kembali seperti baru. Dan saat itu juga zaman kehidupan bumi muncul kembali setelah 4000 abad rusak. Zaman ini disebut zaman sebelum masehi. Namun kehidupan di bumi ini tidak seperti bumi 4000 abad yang lalu. Dulu bumi begitu nyaman dan enak untuk dihuni. Namun kini bumi sering terjadi bencana. Bencana itu tak lain tak bukan adalah ulah kedua bersaudara Hyu dan Jan yang dikutuk menjadi tanah dan air. Ternyata mereka masih saling bermusuhan. Kutukan itu tak membuat mereka sadar.
Sesekali Jan si pengendali tanah menggoncangkan dirinya untuk menyerang Hyu. Peristiwa ini kini kita kenal dengan Gempa Bumi. Namun Hyu juga sering menyerang Jan dengan mengguyurkan airnya ke tanah. Peristiwa ini kita kenal dengan tsunami. Namun sepertinya Hyu lebih pantang menyerah dalam menyerang. Pada saat musim panas, Hyu mengumpulkan energi matahari dan menguapkan air hingga ke langit. Saat musim penghujan, ia langsung menyerang Jan dengan menjatuhkan air dari awan ke bumi. Peristiwa tersebut terus terjadi di bumi hingga saat ini. Orang-orang menyebut kejadian ini dengan istilah “Hyu-Jan” yang berarti peperangan antara Hyu dan Jan. Namun di Indonesia peristiwa ini sering disebut “Hujan” biar lebih mudah mengucapkannya. Tapi mungkin kalau di kalangan anak muda sudah menjadi “uDJ4nDtzz”. Itulah asal muasal kenapa bisa terjadi hujan dan kenapa dinamakan hujan. Kadang saat hujan terjadi sering ada badai atau petir. Dinamakan petir karena berasal dari nama ayah mereka, Peter. Biasanya ia muncul saat hujan turun dengan sangat deras dan ia berniat untuk mengingatkan Hyu dan Jan. Namun peperangan itu sepertinya takkan pernah berakhir. Tomat. Eh salah. Tamat.
Mungkin anda bertanya-tanya kenapa judulnya bukan “asal mula hujan”. Saya punya alasan tersendiri untuk itu. Saya sengaja memberi judul “rahasia dari rahasia” supaya anda tidak bisa menebak apa yang akan terjadi akhirnya, dan itu mengakibatkan anda terus membaca sampai akhir. Beda jika saya kasih judul “asal mula hujan”. Jika saya kasih judul itu pembaca pasti sudah bisa menebak kalau ceritanya pasti tentang asal mula hujan dan cerita menjadi tidak menarik lagi... :D :P :P
Wanita Siluman Kucing
Alkisah suatu hari. Di kerajaan
sederhana, kerjaan abal-abal sih. Anggap saja kerajaan. Hiduplah seorang putri
yaaa bisa dibilang cantik bernama Cleo dan adiknya lelaki yang bernama Darmaji.
Nih kerajaan kenapa mananya yang satu ala mesir yang satu kejawen? Don’t worry.
Hingga suatu hari terjadi revolusi kepada putri karena tingkahnya yang aneh,
bedebah dan hina.
Sebelumnya si putri ini gemar
sekali memelihara kucing. Semua accesoris dan apapun yang ada di kamarnya
berupa sketsa kucing. Suatu hari ia berkelana ke negri sebrang. Si putri hendak
bermain namun apadaya hujan melanda. Namun si putri bersikeras melawan hujan
badai gelora angkasa yang sedang marah. Alhasil si putri kepleset lahan licin
dan kemudian jatuh tengkurap dengan muka tepat jatuh pada tai kebo. Oh malang
nian nasib mu putri. Kemudian seseorang melihat putri. Bukan hendak menolong, namun
mengabadikannya dengan camera DSLR
super canggih yang sangat jelas. Dengan pedenya putri berpose ala model modal
madul. Sret hap hak hak hoottt. Kemudian pemuda itu merasa jijik melihat gaya putri
Cleo dan belepotan tai dimukanya yang hampir luntur tersapu hujan. Kemudian pemuda
lari serupa orang kesurupan. Pemuda itu berlari menuju istana putri Cleo.
“paduka padukaaaa, ada seorang
pemuda hendak menemuimu”, kata penjaga. “siapa gerangan nak? Apa dia seorang
saudagar kaya?”, “bukan paduka, ucapnya beliau dari negri sebrang yang
mengenali putri”, “beri masuk padanya !”.
Pemuda itu dipersilahkan masuk
dan duduk dihadapan raja.
“oh, wahai Raja ku. Aku ini bukan
binatang jalang dari kumpulan manusia terbuang. Aku salah apaaa? Apa salahku
hingga aku merasa begitu hina melihat putri mu.”
“apa maksudmu anak muda? Putri memang
hina. Jangan lagi kau menghina. Cukup !! jangan buat dia menjadi hina kuadrat”
“oh, maafkan hamba Raja. Tapi Raja
akan merasa ingin bunuh diri jika Raja melihat ini. Jangan paksa aku Raja. Jangan
paksa aku untuk memperlihatkannya padamu”
“oh anak muda, acting sinetron mu
sangat memukau. Tapi bisakah kau sudahi perih ini?”
“perih ini? Raja habis jatuh? Atau
Raja sedang galau?”
“hei anak muda macam mana kau
ini, apa hendak mempermainkan aku dengan tuduhan tak jelasmu tentang putri ku?”
raja mulai marah
“maaf Raja, aku hanyalah makhluk
Tuhan yang lemah. Aku bukan makhluk yang sempurna. Lihatlah ini Raja” sambil
menyodorkan camera pada Raja.
“Apaaaaaah?” backsound- jeng jeng.
“Tidak mungkin!!!! Ini tidak mungkin. Ini hanya fiktif belaka. Ini hanya editan
photoshop semata. Ini Cuma tipudaya camera.” Raja tersentak sedemikian hebatnya
melihat foto putri nya yang kian hari kian hina saja.
“apa kubilang. Raja kaget kan?”
pemuda itu meringis dengan muka menghina sambil mengupil.
“ah, siapa pula yang kaget. Ya seperti
inilah tingkah anakku. Aku sudah bosan melihat tingkahnya yang kian hari kian
meresahkan warga saja.”
“apaaaaaaaaaahhhhhhhh?????? Jadi selama
ini??”
***
Putri pulang dengan keadaan basah
kusup tak beraturan. Untung saja muka penuh hajat kebo tadi sudah hilang entah
kemana. Akhirnya putri tidak jadi
bermain karena kecelakaan tadi siang yang menimpanya. Kemudian putri Cleo masuk
kamar dan ganti baju.
Tok tok tooookkk…
“Cleo anak anakku, apa kau sudah
pulang? Ayah ingin berbincang denganmu”
“yess, daddy. Tunggu bentar yak”
5 jam kemudian ….
“iya Ayah ada apa ya?”
“ini teman Ayah, dia seorang
kimiawan. Namanya Paulo. Rumahnya di jalan Kondang Merak selatan. Hobinya penelitian.
Istrinya hanya 3 dan anaknya baru 10.”
“terus ? masalah buat gue?” dengar
bibir mencongnya.
“nak, dengarkan Ayah dan Ibu. Kami
sudah tidak tahan dengan kelakuanmu yang semakin busuk saja. Kami ingin mbah
Paulo ini menyadarkanmu.”
“iya nak, tolong. Kita ini dari
kerajaan yang cukup terpandang” kata ibunda.
“terus maksut kalian apa? Mau buang
gue ketengah hutan, terus ketemu gajah keinjek terus jadi bangkai terus dimakan
macan dan kalian disini selamatan sambil koprol-koprol dan bilang WOW anak gue
yang hina udah mati bung. GITU?”
Setelah emosi putri agak melonjak
suasana hening. Kemudian putri meminum ramuan kimia dari mbah Paulo yang
terdiri dari asam sulfur, amonia, H2so4, gas helium dan beberapa campuran
cairan Rinso dan wings.
Gleeek…gelek…gelegeeekkk…
MATI !
“oh anak ku maaf kan Ayah dan Ibunda.
Kami bukan hendak membunuhmu” suasana tiba-tiba menjadi haru biru
“dasar kalian ini, meong” putri
seperti mengigau.
Mata Ayah dan Bunda saling
menusuk-nusuk tajam dan saling menoleh ke arah mbah Paulo.
“hehehe.” Meringis “dia tidak
mati, dia hanya ku ubah menjadi sesuatu. Bila malam tiba dia akan menjadi
kucing dan dia tidak akan dirumah sebagaimana mestinya kucing Persia. Dia akan
menjadi kucing kampung 4 macam warna tak beraturan”.
“lantas sampai kapan dia
menyembunyikan wujud aslinya? Menutupi diri bahwa ia adalah manusia setengah
siluman. ” Tanya ibunda dengan cemas.
“sampai ada seorang pemuda yang
bisa membuatnya jatuh cinta dan dibuatnya jatuh cinta” tutur mbah Paulo.
Sumber : http://vivieramadyah.blogspot.co.id/2013/03/wanita-siluman-kucing.html
CERITA LEBAY KARYA KU
"Sandy
"Sandy"
PLOK
"SANDY"
"EH, iya mah" aku terkejut setengah mati, saat melihat wajah mama ku, yang sedang memakai masker beengkoang, sampai aku terduduk, pada hal tadi lagi pules tidur
"SANDY, BANGUN KAMU TAU INI JAM BERAPA, EMANG KAMU NGA MAU SEKOLAH" teriak mama di muka ku
"mama, nga boleh liat anak nya lagi pulas tidur, emang jam berapa mah sekarang" kata ku sambil menguap
"Tanya jam lagi, INI UDAH JAM ENAM, kamu masuk jam berapa emang" mama tambah gregetan melihat anak nya santai
"Ah mama baru jam enam, aku kan masuk jam enam empat lima" kata ku pelan "HAH JAM ENAM" aku inget masih SMP aja masuk jam enam empat lima, Aku kan sekarang SMK jurusan perhotelan, terlambat bisa di gantung gw, ini kan MOS hari pertama
Aku langsung melompat dari ranjang, kaki sebelah kanan malah kesandung kaki mama yang masih melototin aku
GUBRAK, kepala ku sukses menyundul pintu lemari
Ala mak pening kali pala awak nih
"SANDY" Mama teriak lagi
"Mama, anak nya jatoh bukan nya di bantuin" kata ku
"Sandy kamu mimpi basah lagi ya, itu celana kamu basah di bagian titit nya" kata mama sambil tersenyum mesum "Cepat mandi sana"
"ANJRIT" kata ku sambil memegang celana ku yang lengket dan sedikit bau nga jelas gitu
"Bagus mulut nya" kata mama ku makin sewot "belom pernah di gampar pake sempak papa" kata mama asal "buruan mandi" Mama udah siap kuda kuda jurus andalan nya yang menakutkan setiap insan di dunia persilatan
Yaitu kitikan maut
"Ampun mama aku mandeee" kata ku setengah berlari ke kamar mandi
"Buruan lelet banget kaya kiong" kata mama "Mama turun ke bawah mau siapin sarapan"
Baru selangkah kaki ku masuk ke kamar mandi
"GUMPRANG"
Sekarang aku dengan sukses nyungsep di dalam bathtub, kamar mandi ku
"ADAW" Aku pegang jidat ku, lansung ada telor nya gitu, mama melihat ku di dalam kamar mandi memastikan anak nya baik baik saja "Rasain lagian anak sekolah bangun harus orang tua yang turun tangan bangunin nya" mama kemudian menghilang dari kamar ku
"Apes apes" kata ku memaki diri sendiri
Siapa sih yang meletakkan sabun mandi batanga di lantai "dasar guoblok" kata ku
Eh ini kan kamar mandi gw sendiri, siapa juga yang mau masuk kamar ku "berarti yang guoblok gw sendiri dong" kata ku bicara sendiri
Aku ambil sabun batangan yang sudah benyek karena terinjak kaki ku tadi
Tiba tiba terdengar suara Alarm, loh kok alarm yang aku di stel jam 5 lewat baru berdering sekarang, berarti aku di boongin mama dong tadi, aku kemudian keluar kamar mandi buat matikan jam Alarm ku, gila berisik banget
nih jam, aku udah nge bayangin pengen gw banting nih jam kaya di pilem pilem gitu deh, tapi aku takut ntar di banting ama mama, jadi tape bisa bisa gw aku merinding, aku lihat jam di ponsel ku, bener baru jam lima lima belas
Aku kembali ke kamar mandi kali ini dengan penuh kehati hatian, dan selamat ,hip hip horeee penonton pada bersorak, mendadak mules nabung dulu ah, mumpung masih pagi, tapi nga mau keluar, anjrit tapi mules
Setelah ceb## aku mandi besar plus keramas, selesai mandi, pakai seragam SMP
kenapa masih pakai seragam SMP, ya mungkin biar bisa beda in antara anak baru dengan senior, aku merinding kalo liat berita di tv tv, tentang MOS, juga cerita cerita dari berita online di internet
Sadis biasa kalo acara MOS gini kesempatan senior buat balas dendam nya sama anak baru, gosib nya sih senior suka nge bully anak baru, di siksa, di palak, di maki maki, di cubit, tabok, di siram pake aer panas, di sayat sayat, di setrika.
GUBRAK, emang kita TKW yang di kirim ke Arab
Jadi males gw mau sekolah
"SANDY" mama udah teriak teriak lagi dari bawah
"SANDY, cepet turun, sarapan, papa mu udah mau berangkat"
"iya mah" kata ku sambil membawa tas aku turun ke bawah, setelah meletak kan tas di kursi ruang keluarga, aku menuju meja makan
Di sana ada mama ku cantik "Intania Ratna", sekarang muka nya udah bersih dari masker
Papa ku ganteng "Adi Irawan, udah rapi pakai ham putih dan dasi merah
ada kakak ku tersayang "Agus Irawan", sekarang kelas 3 SMU
dan ade ku yang imut "Andri Irawan", kelas 2 SMP
"SANDY, cepet turun, sarapan, papa mu udah mau berangkat"
"iya mah" kata ku sambil membawa tas aku turun ke bawah, setelah meletak kan tas di kursi ruang keluarga, aku menuju meja makan
Di sana ada mama ku cantik "Intania Ratna", sekarang muka nya udah bersih dari masker
Papa ku ganteng "Adi Irawan, udah rapi pakai ham putih dan dasi merah
ada kakak ku tersayang "Agus Irawan", sekarang kelas 3 SMU
dan ade ku yang imut "Andri Irawan", kelas 2 SMP
Dengan santai nya mama bilang "waktu buat surat keterangan lahir di bidan, pulpen nya macet, jadi belum sempet nulis irawan di belakng nama ku" Sungguh terlalu, nga masuk akal bahkan untuk orang oon kaya gw
Dan jawaban yang duberikan buat pertanyaan ku mengenai anak angkat, mama cuma bilang "kalo bisa milih mending mama munggut
Versi berbeda mengenai asal usul nama ku, aku dapat dari kabar burung yang mengatakan bahwa: yang memberi nama aku itu adalah si papa karena inget sama BF nya dulu waktu masih sekolah di taman kanak kanak, pret dut cuih kata ku tambah nga masuk di bokong, sory bukan nya jorok, tapi aku merasa otak itu ada di bokong, abis setiap banyak pikiran aku suka garuk garuk bokong
kaga nyambung ya
"AAAWWW MAMA" teriak ku
"Lagian kamu itu, yang laen udah pada selesai kamu masih buanyak gitu nasi nya" oh iya aku lirik kiri kanan kaya mo nyebrang jalan
"Mau kakak suapin deh" kata kak Agus
"Agus jangan" kata mama "biarin ade kamu makan sendiri, nga boleh di suapin kalo nga sakit ntar manja" kata mama tegas "Awas kalo mama liat sekarang kamu suapin si Sandy, mama potong uang saku Andri sebulan"
"Loh kok aku mah" kata Andri manyun "kan aku nga ikutan"
"oh iya maaf ya sayang, maksud mama kak Agus" kebiasaan si mama suka salah sebut nama anak nya
"mama aku kan sakit" kata ku pasang tampang memelas "boleh dong di suapin sama kakak"
"kamu sakit apa, orang kamu seger kaya gitu"
"Aku sakit panu" kata ku pelan
"Dasar anak papa" kata mama
"Loh kok papa di bawa bawa" papa jadi sewot
"kan papa oon" kata mama sambil berbisik di telinga papa, takut anak nya pada denger
"tapi ganteng kan" kata papa
Sumber : http://adacerita79.blogspot.co.id/p/cerita-lebay-karya-ku.html